Rumah Adat NTT

ranggaku 18 Juni 2023

Selain terdapat rumah adat yang unik dan eksotis, NTT atau Nusa Tenggara Timur juga terkenal akan keindahan pulaunya.

Pulau yang terkenal di NTT diantaranya seperti Flores, Sumba, Komodo, Timor, Alor, dan masih banyak lagi.

Berbeda dengan provinsi lain di Indonesia, NTT memiliki keragaman dan keunikan budaya yang sangat melimpah bahkan udah dikenal di dunia Internasional.

Hal ini bisa dilihat dari beberapa kebudayaannya seperti upacara adat, rumah adat, senjata tradisional, tarian adat yang masih terjaga dengan baik sampai saat ini.

Berikut ini, ada beberapa rumah adat NTT yang unik dan juga keren. Ingin tahu? Makanya, langsung simak aja yuk!


Sejarah Rumah Adat NTT

Sejarah Rumah Adat NTT

Biasanya, bentuk rumah adat NTT berupa rumah panggung dengan bentuk yang agak persegi atau persegi panjang.

Hal tersebut, yang membuat berbeda dengan rumah adat Timor Timur yang bentuknya bulat seperti telur dan gak ada tiang.

Berikut, ada beberapa bangunan tradisional di rumah adat NTT ini, biasanya dibedakan dari model atau bentuk atap rumahnya, yaitu seperti ini:

  • Bentuk atap yang berjoglo dan dihuni oleh Suku Sumba.
  • Bentuk atap dengan bentuk kerucut bulat dan menjadi rumah adat Timor Timur.
  • Bentuk atap yang menyerupai bentuk perahu yang terbalik dan menjadi rumah adat Suku Rote dan Sabu.

Beberapa bangunan rumah adat NTT tetap mempunyai persamaan, walaupun bentuk atapnya berbeda-beda.

Persamaannya, ada pada tempat khusus yang merupakan tempat suci buatpara arwah nenek moyang, yang diberi sesaji di momen tertentu.

Hampir seluruh bagian rumahnya, diberi nama yang unik seperti perahu, anjungan, haluan, dan juga buritan.

Salah satu jenis rumah adat yang dikenal di wilayah NTT adalah rumah adat Musalaki. Rumah adat Musalaki yaitu jenis rumah adat Suku Ende Lio.

Nama Musalaki tersebut diambil dari bahasa Ende yaitu kata Muso dan kata Laki. Dalam bahasa Ende, keduanya memiliki arti yaitu ketua adat.


Filosofi Rumah Adat NTT

Filosofi Rumah Adat NTT

Semua jenis rumah adat di NTT ini, memiliki makna dan juga filosofinya masing-masing.

Maka, nilai filosofi itu diaplikasikan pada masing-masing dekorasi rumah adat yang berupa lukisan atau ukiran.

Lukisan atau ukiran itu, tergantung pada masing-masing ciri khas pada setiap sukunya masing-masing, yang tinggal di wilayah tersebut.

Beberapa detail yang ada pada dekorasi rumah adat NTT ini, bisa dilihat dari lambang penggabungan antara nilai estetika, norma adat, nilai religi, dan budaya setempat.

Pemakaian materialnya secara alami yang diaplikasikan pada pembangunan rumah adat ini, menjadi cerminan antara hubungan alam secara langsung dengan manusia.


Fungsi Rumah Adat NTT

Fungsi Rumah Adat NTT

Ada banyak sekali fungsi dari rumah adat NTT ini, fungsi umum dari rumah adat NTT yaitu sebagai tempat tinggal.

Selain itu, ada fungsi lain dari beberapa jenis rumah adat NTT ini, yaitu:

  • Rumah adat Musalaki, berfungsi untuk tempat tinggal khusus para ketua adat atau kepala suku aja.
  • Rumah adat Mbaru Niang, fungsinya bisa dilihat dari beberapa tingkatan didalamnya. Fungsinya disesuaikan dengan bagian didalam rumah itu sendiri.
  • Rumah adat Sao Ria, fungsinya yang memperlihatkan kemajuan dari cara berpikir masyarakat NTT asli di zaman dulu.

Selain itu, nilai filosofi pada rumah tersebut terlihat dari dekorasi rumahnya.


Ciri Khas Rumah Adat NTT

Ciri Khas Rumah Adat NTT

Ciri khas dari rumah adat NTT ini, tergantung pada jenis rumah adatnya masing-masing, diantaranya seperti dibawah ini:

1. Rumah Adat Musalaki

Ciri dari rumah adat Musalaki ini, dibagi kedalam bagian ruangannya yaitu:

  • Kuwu Lewa

Bagian paling bawah atau dasar dari rumah adat Musalaki adalah Kuwu Lewa.

Rumah adat ini, dibuat dari material bahan dasar batu yang ukurannya panjang serta kokoh.

  • Maga

Ada dua jenis lantai pada rumah adat ini, yaitu lantai teo di bagian teras yang ada di luar rumah.

Bagian lainnya, yaitu lantai ndawa yang ada di bagian dalam rumah. Bagian permukaan lantai teo lebih tinggi dibanding lantai ndawa.

  • Wisu

Bagian lantai atas di rumah adat Musalaki memiliki 4 buah tiang kolom yang disebut dengan Wisu.

Seluruh bagian tiang itu disangga dengan palang balok kayu yang panjangnya 4 m. Ketinggian setiap kolomnya berukuran 1,2 m.

Ciri khas utama di bagian ini adalah ukiran dari Suku Ende.

  • Atap

Bahan dasar atap rumah Musalaki adalah jerami yang ditumpuk, bagian ini sering disebut dengan Suku Ibu yang memakai rangka.

Bentuknya menjulang tinggi ke bagian atasnya.

2. Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni

Ciri khas yang paling unik dari rumah adat ini, yaitu dilihat bahan baku pembuatan rumah tersebut.

Bagian atapnya dibuat dari bahan ilalang yang berbentuk kerucut sampai menyentuh ke permukaan tanah.

3. Rumah Adat Mbaru Niang

Ciri khas dari rumah adat yang satu ini, yaitu bentuknya yang sama dengan bentuk kerucut, dan memiliki 5 tingkatan.

Bentuk kerucut itu, bentuknya akan semakin sempit kalo bentuknya semakin ke atas, dan hampir seluruh bagian atapnya menutupi bagian rumah tersebut.

Rumah ini dibangun dengan ketinggian 1200 mdpl, dan berada di wilayah pegunungan.

Daerah tersebut sering disebut dengan Negeri di Atas Awan, karena wilayah pemukiman di sana selalu tertutup oleh kabut.

Ciri khas lain dari rumah ini, yaitu cuma ditopang oleh satu tiang sebagai bagian dari kerangka rumahnya.


Jenis Rumah Adat NTT

Berikut ini, ada beberapa jenis rumah adat NTT yang unik dan perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. Rumah Adat NTT Musalaki

Rumah Adat NTT Musalaki

Jenis rumah adat NTT yang paling umum dan banyak dijumpai yaitu rumah adat Musalaki.

Bahkan, pemerintah setempat udah mengukuhkan rumah adat Musalaki sebagai lambang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Rumah Musalaki memiliki bentuk persegi empat dengan atap yang menjulang tinggi sebagai simbol kesatuan dengan sang pencipta.

Bentuk atap tersebut diyakini menyerupai layar perahu, sebagaimana cerita masyarakat setempat tentang nenek moyang dari Suku Ende Lio yang terbiasa memakai perahu.

Kata Musalaki berasal dari bahasa Ende Lio (Mosa = ketua atau kepala dan Laki = adat atau suku).

Dengan kata lain, fungsi utama dari rumah Musalaki yaitu sebagai tempat tinggal para ketua suku atau kepala adat dari daerah Ende Lio.

Adapun fungsi lain dari rumah adat ini, yaitu sebagai tempat digelarnya upacara adat, ritual, musyawarah, dan berbagai macam kegiatan adat lainnya.

Keunikan dari rumah adat Musalaki yaitu rumah ini cuma boleh dihuni oleh masyarakat setempat berjenis laki-laki.

2. Rumah Adat NTT Sao Ata Mosa Lakitana

Rumah Adat NTT Sao Ata Mosa Lakitana

Rumah Sao Ata Mosa Lakitana adalah rumah adat yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Rumah adat asli Timor tersebut, mempunyai bentuk seperti bulat telur dan tanpa tiang.

Pada bagian dalam dari rumah adat ini, ada sebuah tempat suci buatk arwah nenek moyang yang pada saat tertentu selalu diberi sesaji.

Gaya artsitektur bangunan pada rumah ini dibedakan menjadi 3 bentuk berdasarkan model atapnya, yaitu atap joglo, atap kerucut bulat, dan atap perahu terbalik.

  • Rumah adat dengan atap berbentuk joglo berarti pemiliknya merupakan masyarakat Nusa Tenggara Timur bersuku Sumba.
  • Rumah adat dengan atap berbentuk kerucut bulat maka pemiliknya adalah suku Timor.
  • Rumah adat dengan atap berbentuk perahu terbalik menandakan pemiliknya adalah suku Rote.

3. Rumah Adat NTT Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara

Rumah Adat NTT Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara

Bentuk rumah adat NTT Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara ini, hampir sama dengan rumah adat khas NTT lainnya yaitu Mbaru Niang.

Tapi, rumah adat NTT ini bentuk dan rupanya lebih unik dan juga lebih mengagumkan.

Rumah adat ini, dibagi lagi menjadi beberapa bagian. Dan, fungsi utamanya yaitu sebagai tempat tinggal masyarakat NTT.

Selain itu, fungsi dari rumah adat NTT ini buat menyimpan beberapa benda seperti tulang belulang leluhur masyarakat setempat dan sering dipakai buat menyimpan lumbung padi.

Fungsi lain dari rumah adat ini, adalah buat tempat tinggal dengan sebuah tenda tertentu, yaitu kepala kerbau yang dipasang di bagian depan rumah.

Itulah sebabnya, namanya menjadi rumah adat Sao Ria Tenda Bewa Moni.

4. Rumah Adat NTT Mbaru Niang

Rumah Adat NTT Mbaru Niang

Rumah adat Mbaru Niang berasal dari daerah Manggarai NTT tepatnya di Desa Wae Rebo.

Rumah adat Mbaru Niang yaitu rumah adat yang ada di Flores dan salah satu rumah yang mendapatkan penghargaan Award Of Excellence dari UNESCO.

Rumah adat ini, fungsinyasebagai tempat tinggal buat seluruh masyarakat di Desa Wae Rebo, jadi gak khusus dipakai atau ditempati oleh ketua adat aja.

Atap dari rumah adat Mbaru Niang berbentuk kerucut, diawali dari bagian ujung atapnya yang hampir sampai ke permukaan tanah jadi bentuknya terlihat seperti sebuah tenda.

Ukuran dari rumah adat ini juga cukup besar, karena ada lima tingkatan didalam rumah adat Mbaru Niang tersebut.

Berikut dibawah ini, ada beberapa fungsi dari masing-masing tingkatan rumah adat Mbaru Niang, yaitu:

  • Tingkat 1 (Lutur) : Yaitu dipakai buat melakukan aktivitas dan tempat tinggal yang didalamnya terdiri dari kamar tidur seluruh anggota keluarga.
  • Tingkat 2 (Lobo) : Yaitu pada bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan makanan.
  • Tingkat 3 (Lentar) : Yaitu pada bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan benih tanaman.
  • Tingkat 4 (Lempa Rae) : Yaitu pada bagian ini memiliki fungsi untuk menyimpan bahan atau cadangan makanan
  • Tingkat 5 (Hekang Kode) : Yaitu pada ruangan ini memiliki fungsi untuk menyimpan sesajian.

Itulah pembahasan lengkap mengenai beberapa jenis Rumah Adat NTT diatas.

Gimana? Mudah dipahami kan? Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Negara Maju


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
3 Agustus 2023

Negara Berkembang


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Komposisi Penduduk


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023