Rumah Adat Kalimantan Selatan

ranggaku 17 Juni 2023

Rumah adat yang ada di masing-masing daerah emang memiliki keunikan yang berbeda.

Hal tersebut, yang membuat Indonesia semakin kaya dengan keberagaman suku dan budayanya.

Begitu juga dengan keunikan di Kalimantan Selatan dengan Palangkaraya sebagai ibu kotanya.

Kalimantan Selatan juga masih dipengaruhi oleh suku-suku besar yang menempati seperti suku Banjar.

Dibawah ini, ada beberapa rumah adat dari Kalimantan Selatan yang unik dan menarik.

Penasaran? Langsung simak aja yuk!


 

 

1. Rumah Adat Kalimantan Selatan Gajah Baliku

Rumah Adat Kalimantan Selatan Gajah Baliku

Rumah adat Kalimantan Selatan Gajah Baliku ini merupakan rumah tradisional dari suku Banjar.

Rumah adat satu ini sebenarnya pada zaman kesultanan Banjar, fungsinya sebagai tempat tinggalnya warit Raja.

Warit Raja adalah sebutan buat para keturunan di garis utama atau bubuhan para gusti.

Jadi, membuat rumah adat ini cuma dihuni oleh mereka calon pengganti Sultan atau saat terjadi sesuatu pada Sultan.

Bisa dikatakan, kalo rumah tradisional ini hampir mirip dengan rumah Bubungan Tinggi.

Tapi tetap ada perbedaannya, yaitu terletak pada bagian ruang tamu atau Ruang Paluaran.

Utuk bagian atapnya menggunakan atap perisau yang juga disebutatap gajah.

Konstruksi yang digunakan adalah konstruksi kuda kuada dengan bagian lantai ruang yang datar.

Membuatnya bisa menghasilkan bentuk ruang bangun atau yang disebut Ambin Sayup.


 

 

2. Rumah Adat Kalimantan Selatan Bubungan Tinggi

Rumah Adat Kalimantan Selatan Bubungan Tinggi

Rumah adat Bubungan Tinggi merupakan rumah kesultanan yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak masyarakat Banjar yang mengusung konsep dari bangunan rumah adat ini.

Rumah adat Bubungan Tinggi ini menggunakan konsep rumah panggung, berbahan dasar kayu ulin.

Nah, buat bagian atap rumah adat Bubungan Tinggi memiliki tinggi dan sudut kemiringan berkisar 45 derajat.

Pada bagian atapnya mirip dengan pelana kuda, dengan bagian tengah sampai ke depan disebut atap sindang langit.

Untuk bagian tengah ke belakangan menggunakan hambin awan. Pada bagian puncak atap memiliki ragam motif hias.

Rumah Bubungan Tinggi ini merupakan beberapa tipe rumah tradisional yang berada di Kalimantan Selatan.

Fungsi dari rumah adat Bubungan Tinggi ini, emang digunakan untuk tempat tinggal kesultanan.

Tapi, sekarang udah menjadi bagian dari ciri khas bangunan rumah yang berada di daerah Banjar.

Semakin membuat bangunan ini semakin unik dan menarik dengan penggunaan gaya bangunan satu ini pada rumah penduduk.


 

 

3. Rumah Adat Kalimantan Selatan Balai Bini

Rumah Adat Kalimantan Selatan Balai Bini

Rumah adat Balai Bini ini, diperuntukkan buat prajurit keamanan kerajaan. Cuma, dikhususkan buat mereka yang berjenis perempuan.

Rumah ini juga dijadikan sebagai tempat tinggal para putri raja ataupun warga kerajaan perempuan yang lainnya.

Kalo melihat dari segi bangunannya, rumah adat ini mirip dengan Joglo buat bagian atapnya dan juga ada tambahan sindang langit pada atap surambinya.


 

 

4. Rumah Adat Kalimantan Selatan Lanting

Rumah Adat Kalimantan Selatan Lanting

Rumah adat Lanting merupakan rumah rakitan tradisional khas dari Suku Banjar yang ada saat kesultanan Banjar.

Meskipun sampai kini rumah lanting ini masih bisa ditemukan. Adanya rumah Lanting ini, tentunya gak jauh dari peran penting sungai buat masyarakat Banjar.

Dimana, rumah lanting ini mempunyai pondasi berupa rakit yang mengapung dan tersusun dari 3 buah kayu.

Biasanya, Rumah adat Lanting ini bisa ditemukan di pinggiran sungai di Kalimantan Selatan.


 

 

5. Rumah Adat Kalimantan Selatan Banjar Palimasan

Rumah Adat Kalimantan Selatan Banjar Palimasan

Rumah Palimasan memiliki ciri khas pada bagian atapnya memakai atap berbentuk limas, karena atap perisainya.

Buat bentuknya berbentuk persegi panjang dengan memakai tangga masuk pada bagian muka untuk ke pelataran dalam.

Lalu, rumah Palimasan juga memiliki hiasan yang bentunya jamang, dan tiada panapih atau ukiran kayu. Tapi, memiliki palipis atau papan lipsang.

Papan ini dipasangkan pada bagian cucur atap pada rumah secara mengeliling.

Buat penghuni rumah Palimasan, biasanya ditinggali oleh mereka para bendaharawan istana.

Dimana, tugasnya yaitu buat menjaga harta miliki kerajaan baik emas maupun perak.

Tapi, juga ada sumber yang memaparkan kalo rumah Palimasan juga sempat ditinggali oleh para ulama atau tokoh masyarakat yang ada di lingkungan kerajaan.


 

 

6. Rumah Adat Kalimantan Selatan Cacak Burung

Rumah Adat Kalimantan Selatan Cacak Burung

Ciri khas dari rumah adat Cacak Burung ini adalah bentuknya yang kalo dilihat dari ketinggian seperti tanda plus.

Bukan tanpa makna, ternyata bentuk tersebut dipercaya sebagai tanda buat menolak bala yang bisa menyerang penghuni rumah tersebut.

Rumah tradisional ini ditinggali oleh masyarakat biasa. Terutama buat mereka yang berprofesi sebagai petani atau pekerja di sekitaran Kesultanan Banjar.


 

 

7. Rumah Adat Kalimantan Selatan Balai Laki

Rumah Adat Kalimantan Selatan Balai Laki

Menurut sejarah, rumah adat khas Banjar ini yaitu rumah yang biasanya dihuni oleh punggawa mantra dan prajurit yang mengawal keamanan di Kesultanan Banjar.

Rumah adat Balai Laki ini dianggap sebagai rumah yang gak begitu berbeda dari rumah Palimbangan.

Padahal kalo dicermati tetap ada perbedaan yang terlihat yaitu pada dimensinya yang lebih kecil kalo dibandingkan dengan Palimasan.

Mengingat, rumah adat Kalimantan Selatan Palimasan ditempati oleh para saudagar.


Itulah pembahasan lengkap mengenai beberapa Rumah Adat Kalimantan Selatan diatas. Gimana? Mudah dipahami kan?

Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak!

Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Negara Maju


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
3 Agustus 2023

Negara Berkembang


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Komposisi Penduduk


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023