Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

ranggaku 23 Juni 2023

Sulawesi Tenggara adalah salah satau provinsi di Indonesia yang terkenal dengan hasil pertambangannya, yaitu nikel dan emas.

Selain memiliki kekayaan alam yang berlimpah, ternyata Sulawesi Tenggara juga memiliki kebudayaan yang sangat beragam.

Mulai dari tarian adat, rumah adat, bahkan sampai pakaian adat dari Sulawesi Tenggara.

Pakaian adat dari provinsi Sulawesi Tenggara itu cukup beragam, kenapa? Karena, ada berbagai suku yang mendiami daerah tersebut.

Penasaran? Apa aja pakaian adat dari Sulawesi Tenggara itu? Yuk, simak ulasannya dibawah ini!


1. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Buton

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Buton

Baju Adat Buton Sulawesi Tenggara cuma berupa sarung dan ikat kepala dengan nuansa berwarna biru.

Suku Buton biasanya gak mengenakan baju, cuma kain-kain biasa.

Ciri khas dari suku Buton yaitu rumbai-rumbai pada ikat pinggang yang disebtu kabokena tanga.

Penggunaan ikat kepala atau biru-biru yang ditumpuk menjadi beberapa lipatan juga menjadi ciri khas suku Buton.

Buat wanita suku Buton, mereka memakai Baju Kombowa. Pakaian adat ini, terdiri dari baju lengan pendek tanpa kancing yang disebut bia-bia itanu dengan motif kotak kecil-kecil.

Para wanita Suku Buton, juga menggunakan beberapa perhiasan seperti cincin, gelang dan anting berbahan emas mulia.

Selain memakai baju adat buat sehari-hari, masyarakat suku Buton juga memiliki pakaian adat Indonesia lainnya.

Pakaian ini digunakan saat acara adat atau upacara adat. Salah satu acara adat yaitu acara sunatan dan acara memingit gadis atau Posuo dalam bahasa Sulawesi.

Pada acara Posuo, sang gadis mengenakan pakaian yang disebut pakaian kalambe. Pakaian itu adalah Baju Kambowa dengan bawahan sarung berlapis dua, ikat pinggang, dan perhiasan emas.

Baca Juga : Rumah Adat Sulawesi Tenggara


2. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Muna

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Muna

Suku Muna adalah salah satu suku yang memiliki populasi cukup besar di Sulawesi yaitu sekitar 19%.

Suku Muna tersebut, banyak sekali yang menempati Kabupaten Muna di Sulawesi Tenggara.

Sama halnya seperti suku yang lainnya, Suku Muna ini juga memiliki pakaian adat yang menjadi ciri khasnya tersendiri loh.

Pakaian adat Suku Muna di Sulawesi Tenggara ini terdiri atas pakaian adat laki-laki dan pakaian adat wanita.

Pakaian adat laki-laki, biasanya mereka memakai bhatu (baju), bheta (sarung), sala (celana), dan songko (kopiah) atau yang biasanya digantikan dengan kampurui (ikat kepala).

Serangkaian pakaian tersebut merupakan pakaian yang digunakan sehari-hari oleh para laki-laki Suku Muna.

Kebanyakan, bhatu atau baju yang digunakan oleh Suku Muna yaitu baju lengan pendek berwarna putih. Gak lupa juga, ikat kepala berbahan kain dengan corak batik.

Bawahan yang dipakai yaitu sarung berwarna merah dengan corak geometris horizontal. Ditambah dengan ikat pinggang berwarna kuning yang terbuat dari logam.

Fungsi dari ikat pinggang tersebut yaitu buat penguat sarung dan juga sebagai tempat menyelipkan senjata.

Sedangkan,

Pakaian adat Sulawesi Tenggara buat wanita Suku Muna, biasanya mereka memakai bhadu, bheta, dan simpulan kagogo.

Pakaian yang digunakan bervariasi, ada yang lengan pendek dan ada yang lengan panjang. Bahan baju yang digunakan yaitu bahan satin berwarna biru atau merah.

Biasanya, buat wanita muda memakai Kuta Kutango atau baju lengan pendek dengan sarung motif geometris berwarna hitam, biru, coklat, merah, atau warna gelap lainnya.

Sedangkan, buat aksesoris yang digunakan biasanya adalah gelang emas atau gelang logam warna putih dan kuning pada kaki para wanita.

Hal tersebut merupakan salah satu aksesoris yang wajib ada didalam pakaian adat Sulawesi Barat Suku Muna.


3. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Tolaki

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Tolaki

Pakaian adat Suku Tolaki ini, dulunya cuma dikenakan oleh para bangsawan atau mereka yang menduduki jabatan penting.

Seiring perkembangan zaman, pakaian adat Suku Tolaki gak cuma dikenakan pada orang orang tertentu aja.

Sekarang, masyarakat biasa juga bisa mengenakannya saat menghadiri acara sakral seperti acara adat.

Pakaian adat Suku Tolaki terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai.

Kedua pakaian itu, udah menjadi pakaian adat nasional buat provinsi Sulawesi Tenggara. Baju adat wanita suku Tolaki, disebut sebagai Babu Nggawi.

Pakaian ini terdiri dari atasan yang disebut Lipa Hinoru, dengan bawahan yang bernama roo mendaa.

Buat memaksimalkan penampilannya, para wanitanya akan mengenakan perhiasan yang terbuat dari emas.

Kalo disamakan dengan style pakaian jaman sekarang, baju atasan wanitanya sama dengan blus yang terbuka pada bagian atasnya.

Baju atasan tersebut, akan dipadu padankan dengan bawahan yang memiliki warna senada dari atasan yang dikenakannya.

Panjang rok yang dikenakan wanita, setidaknya sampai mata kaki yang dihiasi manik-manik dari emas di bagian depannya.

Pakaian buat laki-laki, terdiri dari celana (saluaro mendoa), ikat pinggang (sulepe) yang terbuat dari logam, destar (pabele), dan baju yang telah diberikan hiasan berupa sulaman (babu ngginasamani).

Sedangkan para wanitanya, akan menenakan pakaian yang sedikit berbeda dengan para laki-laki atau bahkan pakaian wanitanya, lebih banyak dan komplit.

Pakaian buat wanitanya, terdiri dari sarung (sawu), ikat pinggang (sulepe), dan baju (ngginasamani).

Nah, buat menunjang penampilan wanitanya, pakaian tersebut akan dilengkapi sengan berbagai aksesoris menarik.

Aksesoris yang biasa dikenakan dengan pakaian adat ini, seperti:

  • Anting (Andi-Andi)
  • Kalung Leher (Eno-Eno)
  • Gelang Tangan (Bolosu)
  • Alas Kaki Berupa Selop (Solop)
  • Tusuk Konde
  • Berbagai hiasan sanggul yang biasanya berbentuk bunga.

Pakaian adat Sulawesi Tenggara masih tetap digunakan dan dikenakan oleh masyarakat setiap Suku di Sulawesi.

Hal tersebut, menunjukkan cara yang terbaik buat mempertahankan warisan budaya dari nenek moyang mereka.

Gimana pembahasan diatas? Sangat mudah dipahami kan?

Oiya, kalo ada kekurangan langsung aja tulis di kolom komentar dibawah ini yak! Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Negara Maju


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
3 Agustus 2023

Negara Berkembang


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Komposisi Penduduk


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023