Pakaian Adat Jawa Timur

ranggaku 20 Juni 2023

Provinsi yang terletak di timur Pulau Jawa ini, memiliki penduduk dengan jumlah kedua terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat.

Selain bagian timur pulau Jawa, wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Bawean, Pulau Madura, Pulau Kangean, dan pulau kecil lainnya.

Beberapa kota besar di Jawa Timur yaitu kota yang sibuk dan menjadi pusat ekonomi di tanah air.

Jawa Timur memiliki beberapa jenis pakaian adat. Khusus untuk baju pernikahan, modelnya masih berkaitan dan serupa dengan pakaian adat Jawa Tengah.

Sedangkan, buat pakaian tradisional yang digunakan sehari-hari, umumnya bermodel dari baju daerah Madura.

Ingin tahu, apa aja jenis Pakaian Adat Jawa Timur itu? Yuk, langsung simak ulasannya berikut ini!


Ciri Khas Pakaian Adat Jawa Timur

Ciri Khas Pakaian Adat Jawa Timur

Pakaian adat Jawa Timur juga memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas itulah, yang bisa membedakannya dengan pakaian adat lainnya.

Ciri khas tersebut, ada pada bentuk fisik atau filosofi yang terkandung didalam sebuah pakaian adat Jawa Timur.

Nah, berikut dibawah ini ada beberapa ciri khas pakaian adat Jawa Timur yang perlu kamu tahu, yaitu:

  • Pakaian adat Jawa Timur memiliki banyak kesamaan dengan pakaian adat Jawa Tengah.
  • Corak pakaiannya cenderung memiliki makna yang menunjukkan nilai-nilai ketegasan, tapi sarat dengan nilai etika yang tinggi.
  • Baju yang indah dan elok untuk dipandang.

Pakaian Adat Jawa Timur

1. Pakaian Mantenan

Pakaian Mantenan

Pakaian mantenan yaitu pakaian adat Jawa Timur yang digunakan pada acara pernikahan oleh sang pengantin.

Model pakaian buat pria dan wanita, biasanya sama yang terbuat dari bahan Beledru dengan warna dasar hitam.

Biasanya, pakaian Mantenan dipadukan dengan jarik dan beberapa aksesoris seperti odheng, sabuk emas, dan kain selempang buat pria.

Sedangkan, pakaian Mantenan buat wanita ditambahkan sanggul dan juga bunga melati.

Nah, dengan aksesoris-aksesoris tersebut, maka kedua mempelai bisa tampil lebih mempesona dan juga bagus.

2. Kebaya Rancongan

Kebaya Rancongan

Kebaya Rancongan yaitu pakaian adat Jawa Timur yang digunakan oleh wanita yang dipasangkan dengan pesa’an madura.

Pakaian adat Kebaya Rancongan ini, memiliki model yang sangat sederhana dan mengikuti bentuk tubuh.

Sarung batik bermotif lasem, storjan atau tebiruan yaitu sarung yang dipasangkan buat menjadi bawahan dari kebaya rancongan ini.

Gak lupa juga dilengkapi dengan aksesoris seperti giwang atau anting, kalung emas berbentuk biji jagung, dan sisir cucuk.

3. Baju Sakera

Baju Sakera

Baju sakera merupakan kaos belang merah putih yang digunakan pada bagian dalam dari pesa’an madura.

Makna dari garis belang merah putih ini, yaitu memperlihatkan sikap tegas yang dimiliki oleh masyarakat Madura.

Selain itu, ada makna lain yaitu bisa menegaskan kalo masyarakat Madura memiliki semangat juang tinggi dalam menghadapi berbagai hal yang ada.

4. Celana Kombor

Celana Kombor

Celana kombor adalah celana asli dari Kota Ponorogo yang digunakan buat dipasangkan dengan baju gothil.

Celana Kombor ini memiliki bentuk yang unik, yaitu celana berukuran longgar dengan teknik jahit yang khusus.

Selain itu, ada juga kolor yang terbuat dari bahan lawe pada bagian pinggangnya dengan ujung yang menjuntai.

Bentuk tersebut yaitu bentuk yang bisa menambah kesangaran dan kegagahan dari para pemakai celana komprang tersebut.

5. Pakaian Cak dan Ning

Pakaian Cak dan Ning

Pakaian cak dan ning yaitu pakaian adat Jawa Timur khususnya Surabaya yang biasa dipakai pada saat kontes pemilihan bujang dan gadis atau Kontes Cak dan Ning.

Dalam kontes ini, para finalis menggunakan pakaian khas dari Surabaya.

Pakaian Cak yaitu baju buat pria yang terdiri dari beskap dan celana kain yang dilapisi dengan jarik.

Ada saku yang terletak di dada kiri pada beskapnya. Saku ini biasanya, dipakai sebagai temmpat penyematan aksesoris kuku macan dan saputangan berwarna merah.

Sedangkan,

Pakaian Ning yaitu baju buat wanita yang terdiri dari kebaya dan jarik dan tambahan kerudung selendang yang memiliki motif renda.

Gak lupa Ning juga memakai aksesoris sebagai pendukung penampilannya seperti giwang atau anting, gelang, dan selop.

Pakaian Cak dan Ning ini memiliki desain yang sederhana. Meski begitu, pakaian ini bisa memberi kesan menawan pada para pemakainya.

6. Sarong Bahan

Sarong Bahan

Sarong bahan yaitu salah satu pakaian adat dari Jawa Timur yang disusun dari material kain dengan ukuran yang fleksibel.

Kain yang digunakan yaitu seperti kain sutra, katun, dan satin yang memiliki kualitas tinggi dan pastinya sangat nyaman digunakan.

Sarong bahan mempunyai warna yang mencolok dan beraneka ragam seperti kuning keemasan, hijau atau biru kotak-kotak dengan warna putih sebagai dasar.

Sarong bahan ini, digunakan dengan cara diselempangkan di salah satu bahu atau bisa juga dijadikan kerudung.

7. Odheng Santapan

Odheng Santapan

Odheng santapan yaitu perlengkapan pakaian adat berupa kupluk atau peci yang terbuat dari batik bercorak khas Jawa Timur.

Peci atau kupluk tersebut, digunakan oleh kaum laki-laki di bagian kepala.

Corak Batik untuk membuat odheng santepan berasal dari motif batik terkenal, seperti motif telaga biru atau disebut Storjoan.

Kupluk atau peci ini berbentuk segitiga dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kepala pemakainya.

Oleh sebab itu, kebutuhan panjang kain batik berbeda-beda.

8. Pese’an Madura

Pese'an Madura

Pese’an Madura yaitu pakaian adat Jawa Timur yang udah sangat terkenal, baik secara nasional atau mancanegara.

Pakaian adat Jawa Timur Pese’an Madura terdiri dari 2 busana, yaitu baju luar dan baju dalam.

Baju luar berupa jas tutup polos yang berwarna hitam. Sedangkan, baju dalam berupa kaos bergaris merah putih atau merah hitam.

Bawahannya, dengan menggunakan celana yang longgar dan panjangnya sampai mata kaki berwarna hitam polos.

Biasanya, Pese’an Madura dipakai pada acara-acara penting dari masyarakat Madura seperti acara pernikahan dan lainnya.

Tapi pada waktu lalu, Pese’an dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti sering dipakai oleh tukang sate dari Madura.

9. Odheng Tapoghan

Odheng Tapoghan

Odheng Tapoghan yaitu salah satu pelengkap pakaian adat Jawa Timur yang digunakan oleh laki-laki sebagai penutup kepala.

Bentuk dari Odheng Tapoghan hampir sama dengan Odheng Santapan, cuma motif yang dipakai berbeda.

Odheng Tapoghan memiliki motif ikon bunga atau lidah api berwarna merah soga, dengan hiasan yang sangat cantik.

Odheng Tapoghan juga bisa di desain dan di modifikasi sesuai dengan selera yang pastinya gak merubah nilai yang terkandung didalamnya.

Cara memakai Odheng Tapoghan yaitu dengan cara mengikatkannya pada bagian kepala. Jadi, rambut kamu gak akan tertutup oleh kain tersebut.

10. Udheng Ponorogo

Udheng Ponorogo

UdHeng Ponorogo yaitu penutup kepala yang merupakan pelengkap pakaian adat dari Ponorogo.

UdHeng Ponorogo tersebut, juga memiliki nama lain yaitu Udheng Wulung dan Udheng Warok.

Penyebutan udeng bagi masyarakat Ponorogo hanya berlaku untuk ikat kepala saja.

Tapi, kalo disebutkan Udheng Wulung atau Udheng Warok, maka yang dimaksud yaitu ikat kepala yang khas dari Ponorogo.

Biasanya, Udheng ini berwarna hitam dengan motif putih selebar jari tangan yang ada di bagian pinggir dan tengah udeng.

11. Penadhon

Penadhon

Penadon yaitu pakaian adat yang berasal dari daerah Ponorogo. Pakaian Penadhon mirip dengan pakaian adat dari Madura, yaitu Pakaian Pese’an.

Tapi ada sedikit perbedaan, yaitu baju penadon ditambahkan gambar reog atau barong sebagai ikon kesenian dari kota Ponorogo.

12. Baju Gothil

Baju Gothil

Baju Gothil yaitu pakaian Warok Ponorogo yang dipakai oleh para laki-laki di Ponorogo.

Pakaian Gothil ini, juga asli dari Ponorogo atau Kota Reog. Baju Gothil memiliki warna hitam polos dan memiliki bentuk yang khas Ponorogo.

Pakaian tersebut, berukupan longgar dan memiliki lengan yang panjang dan longgar juga.

Teknik dalam menjahit Baju Gothil juga memakai teknik yang khusus, jadi gak semua penjahit baju bisa membuat dan menirunya.

Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri dari pakaian adat Jawa Timur, khususnya di daerah Ponorogo ini.

13. Katemang Kalep

Katemang Kalep

Katemang Kalep yaitu ikat pinggang atau sabuk yang juga menjadi pelengkap dari sebuah pakaian adat.

Katemang Kalep juga biasa disebut dengan Katemang Raja.

Bentuk dari Katemang Kalep, yaitu berbentuk lebar dengan bagian depannya yang dilengkapi saku sebagai tempat buat menyimpan uang.

Bahan dari ikat pinggang ini terbuat dari material kulit sapi yang berkualitas tinggi dan khas.

Biasanya, kulit sapi yang digunakan merupakan kulit sapi yang berwarna coklat polos.

14. Sabuk Othok

Sabuk Othok

Sabuk Othok yaitu ikat pinggang yang berasal dari Kota Reog atau Ponorogo.

Bentuk dari Sabuk Othok tersebut, hampir sama dengan bentuk Katemang Kalep.

Cuma aja, warna kulit yang digunakan untuk membuat Sabuk Othok yaitu berwarna hitam.

Biasanya, Sabuk Othok ini digunakan sebagai pelengkap dari pakaian Warok Ponorogo.

15. Alas Kaki atau Terompah

Alas Kaki atau Terompah

Tarompah yaitu alas kaki pelengkap dari sebuah pakaian adat yang terbuat dari bahan kulit sapi berkualitas.

Tarompah berbentuk terbuka dan longgar pada bagian ujung ketika dikenakan yang dilengkapi dengan penjepit.

Fungsi penjepit tersebut yaitu buat menjepit kaki pada bagian jari-jari kaki, supaya terasa lebih nyaman saat memakainya.

16. Senjata Tradisional

Senjata Tradisional

Senjata merupakan aksesoris tambahan yang dijadikan sebagai pelengkap dari sebuah pakaian adat.

Senjata khas Jawa Timur yaitu Keris. Tapi, Madura juga memiliki senjata khasnya sendiri yaitu Celurit.


Itulah pembahasan lengkap mengenai beberapa Pakaian Adat Jawa Timur. Gimana? Mudah dipahami kan?

Semoga ulasan diatas, menjadi penyemangat buat kamu untuk mencintai budaya tanah air, salah satunya Jawa Timur ini.

Selamat belajar dan semoga bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Negara Maju


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
3 Agustus 2023

Negara Berkembang


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Komposisi Penduduk


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023