Bicara soal kurs atau nilai mata uang negara tertentu terhadap mata uang dari negara lainnya, tak akan lepas dari istilah kurs tengah.
Jenis kurs yang satu ini sangat penting terutama bagi pengusaha yang berhubungan dengan jual beli produk luar negeri, terutama saat membuat laporan keuangan untuk keperluan pajak.
Apa sebenarnya kurs jenis tersebut, apa fungsinya dan bagaimana menghitungnya?
Apa Itu Kurs Tengah?
Berbicara soal pengertian kurs yang paling identik dengan perusahaan internasional ini, bisa dibilang sebagai jenis kurs yang dipakai untuk menghitung nilai konversi mata uang yang digunakan dalam transaksi perusahaan, nilai tersebut nantinya akan masuk ke dalam laporan keuangan bulanan, semester atau tahunan.
Arti lainnya adalah nilai rata-rata antara kurs jual dan kurs beli dari sebuah laporan keuangan.
Nilainya diambil dari kondisi terkini dari nilai mata uang tertentu yang dipakai dalam sebuah transaksi.
Di Bank Indonesia istilah ini juga sangat familiar dalam penentuan kurs mata uang negara lain yang berhubungan dengan rupiah.
Pentingnya Kurs Tengah dalam Pelaporan Pajak
Penggunaan kurs tengah sangat penting dalam pelaporan pajak, karena nilainya akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan yang akan dijadikan acuan berapa nominal pajak yang harus dibayarkan sebuah perusahaan.
Jika tidak ada nilai kurs ini, maka laporan tidak akan sempurna dan pastinya tidak dapat dipakai sebagai dokumen penting saat membayar pajak.
Nilai dari kurs ini berkaitan erat dengan kurs pajak yang digunakan dalam transaksi perusahaan.
Tanpa adanya kurs pajak, maka perhitungan kurs ini tak bisa dilakukan dan tak akan valid dalam pembukuan keuangan perusahaan.
Alur penggunaan kurs ini adalah pihak perusahaan terlebih dahulu menghitung kurs pajak untuk semua kegiatan transaksi yang berhubungan dengan pajak.
Ketika nilai semua transaksi sudah didapat, baik yang kena pajak maupun tidak, barulah dihitung kurs tengah dari total transaksi tersebut sehingga muncul laporan yang tepat termasuk penghitungan laba dan rugi yang juga membutuhkan kurs ini.
Cara Menghitung Kurs Tengah
Untuk menghitung kurs tengah adalah dengan menjumlahkan kurs penjualan dan kurs pembelian dari transaksi menggunakan mata uang asing yang sudah dikonversi ke dalam rupiah, kemudian dibagi dua.
Atau lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
Kurs tengah = (kurs jual + kurs beli)/2
Dalam penghitungannya harus dipastikan semua transaksi sudah masuk dalam laporan sehingga tidak ada yang tercecer.
Jika masih ada transaksi tertinggal maka kurs tengah yang akan dihasilkan tidaklah valid jika akan dipakai untuk membuat laporan keuangan.
Contoh Perhitungan Kurs Tengah
Untuk lebih memahami cara menghitung kurs tengah berikut ini beberapa contoh yang bisa dijadikan acuanmu untuk bisa lebih dekat dengan jenis kurs ini. Jadi kalau membuat tugas tentang transaksi jual beli menggunakan mata uang asing jadi lebih mudah.
Perusahaan A memiliki modal $2000 dengan kurs $1=Rp.14.500 sehingga jika dirupiahkan menjadi Rp29.000.000.
Pada akhir tahun penghitungan kurs menjadi Rp.15.000 dan dipakai untuk menentukan modal akhir perusahaan.
Maka untuk menentukan kurs jenis tengah adalah,
(Rp.14.500 + Rp15.000)/2 = Rp.14.750
Kalau kamu sudah paham tentang kurs tengah maka akan sangat mudah untuk menentukan sejauh mana perusahaan akan mengalami kerugian atau keuntungan di akhir tahun.
Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menggunakan angka-angka konversi yang tepat, dan bisa dijadikan acuan dalam pelaporan pajak.
Daftar Pustaka
Mardiasmo. 2018. Ekonomi. Perpajakan Edisi Terbaru. Yogyakarta: Andi Publisher
Hamonangan, Timbul. 2019. Ekonomi. Perpajakan Internasional. Yogyakarta: Andi Publisher