Klausa

ranggaku 3 Juni 2023

Apa sih, yang dimaksud dengan klausa itu? Jadi,

Klausa adalah satuan didalam sebuah bahasa yang terdiri dari beberapa kata, terdiri dari subjek, predikat, dan berpotensi jadi sebuah kalimat.

Klausa bisa dikatakan berpotensi jadi sebuah kalimat yang disebabkan secara sekilas dia terlihat sama dengan kalimat.

Perbedaannya, cuma ada pada ketiadaan intonasi dan tanda baca pada klausa. Secara teori unsur atau inti klausa ini adalah Subjek (S), dan Predikat (P).

Tapi, unsur subjek itu sering dihilangkan, jadi membuatnya tidak tertulis tapi tetap bisa ditemukan secara eksplisit.


Pengertian Klausa Menurut Para Ahli

Pengertian Klausa Menurut Para Ahli

1. Menurut Rusmaji

Klausa merupakan unsur kalimat, karena sebagian besar kalimat tersebut terdiri dari dua unsur klausa.

2. Menurut Ramlan

Klausa merupakan unsur inti klausa adalah S (Subjek) dan P (Predikat).

Dengan begitu, S disini juga sering dibuangkan. Contohnya dalam kalimat luas yaitu sebagai akibat dari penggabungan klausa dan kalimat jawaban.


Ciri-Ciri Klausa

Ciri-Ciri Klausa

Berikut ini, ada beberapa ciri-ciri khusus dari klausa, diantaranya adalah:

  • Memiliki predikat.
  • Tidak memiliki intonasi akhir.
  • Memiliki subjek, baik itu secara tertulis atau tidak tertulis.
  • Jika ditambah intonasi akhir dan juga tanda baca, maka akan menjadi sebuah kalimat.
  • Klausa merupakan bagian dari sebuah kalimat plural.

Jenis Klausa

Jenis Klausa

Klausa ini dibagi atau diklasifikasikan lagi menjadi 5 jenis, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Klausa Berdasarkan Strukturnya

Jenis klausa berdasarkan strukturnya ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu:

  • Klausa Bebas

Klausa bebas merupakan suatu klausa yang berpotensi menjadi sebuah kalimat.

Artinya, kalo didalam penulisannya itu diawali dengan huruf kapital dan juga diakhiri dengan adanya tanda baca, maka klausa tersebut bisa menjadi kalimat.

Biasa didalam sebuah kalimat, inti dari kalimat itu berupa klausa bebas.

  • Klausa Terikat

Klausa terikat adalah klausa yang gak berpotensi menjadi kalimat, meski dalam penulisannya diawali oleh huruf kapital dan diakhiri tanda baca.

Biasanya, klausa terikat ini menjadi pelengkap didalam sebuah kalimat.

2. Jenis Klausa Berdasarkan Fungsinya

Jenis klausa berdasarkan fungsinya ini dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:

  • Klausa Subjek

Klausa subjek merupakan klausa yang berkedudukan yaitu sebagai subjek didalam sebuah kalimat.

  • Klausa Objek

Klausa objek merupakan klausa yang berkedudukan yaitu sebagai objek dalam sebuah kalimat.

  • Klausa Keterangan

Klausa keterangan adalah suatu klausa yang berkedudukan sebagai keterangan didalam sebuah kalimat.

  • Klausa Pelengkap

Klausa pelengkap merupakan klausa yang berkedudukan sebagai pelengkap didalam sebuah kalimat.

3. Jenis Klausa Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya

Jenis klausa berdasarkan kelengkapan unsurnya ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu:

  • Klausa Lengkap

Klausa yang mempunyai unsur Subjek (S) dan Predikat (P).

Kalo subjeknya diawal disebut Klausa Lengkap Susun Biasa, sedangkan kalo subjeknya ada dibelakang Predikat disebut Klausa Lengkap Susun Balik (Inversi).

  • Klausa Tak Lengkap

Klausa tak lengka merupakan jenis klausa yang cuma mempunyai unsur Predikat (P) tanda Subjek (S).

4. Jenis Klausa Berdasarkan Kata Negatifnya

Jenis klausa berdasarkan kata negatifnya ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu:

  • Klausa Negatif

Klausa negatif yaitu klausa yang punya kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”, jadi predikatnya itu bersifat negatif.

  • Klausa Positif

Klausa positif merupakan klausa yang gak punya kata negatif, jadi predikatnya itu bersifat positif.

5. Jenis Klausa Berdasarkan Fungsi Predikatnya

Jenis klausa berdasarkan fungsi predikatnya ini dibagi lagi menjadi 5 bagian, diantaranya yaitu:

  • Klausa Verbal

Klausa verbal merupakan klausa yang predikatnya itu berupa kata kerja.

  • Klausa Nominal

Klausa nominal merupakan klausa yang predikatnya itu berupa kata benda.

  • Klausa Adjektival

Klausa adjektival merupakan klausa yang disusun oleh kata sifat.

  • Klausa Preposisional

Klausa preposisional merupakan klausa yang predikatnya itu yaitu frasa dari kata depan (preposisi).

  • Klausa Numeral

Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya itu berupa kata atau juga frasa numeralia (bilangan).


Contoh Klausa

Contoh Klausa

Berikut dibawah ini, ada beberapa contoh klausa berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Berdasarkan Strukturnya

A. Klausa Bebas

Contohnya:

  • Kamu harus pergi
  • Dia menangis
  • Ayah sangat marah

B. Klausa Terikat

Contohnya:

  • Supaya kita sadar
  • Ketika ibu tidur
  • Dekat kantor kelurahan

2. Berdasarkan Fungsinya

A. Klausa Subjek

Contohnya:

  • Ibu di dapur sedang memasak gulai daging kambing.
  • Pak Joko dari Salatiga kini menetap di Jakarta.
  • Andi sangat kesal mengetahui bahwa dompet miliknya telah dicopet.

B. Klausa Objek

Contohnya:

  • Ibu memasak beras hasil panen. (Objek langsung)
  • Bibi memasak ikan yang dibelinya. (Objek langsung)
  • Ayah mengetes mobil yang diperbaikinya. (Objek langsung)
  • Ibu membelikan sepatu baru untuk Andi yang berulang tahun pada hari ini. (Objek tidak langsung)

C. Klausa Keterangan

Contohnya:

  • Pak Guru tidak bisa mengajar hari ini dikarenakan beliau sedang sakit keras.
  • Aku dan teman-temanku bermain sepakbola dengan aku sebagai penjaga gawangnya.
  • Toko itu sepi pembeli dikarenakan pelayannya yang tidak ramah kepada pelanggan.
  • Pak Joko tidak berjualan keetoprak lagi karena dia merasa sudah tidak sanggup berjualan lagi.

D. Klausa Pelengkap

Contohnya:

  • Fadil menjadi peserta terbaik pada ajang pelatihan dasar jurnalistik tersebut.
  • Ibu membelikan adik sepatu keluaran terbaru.
  • Bibi menghadiahkan kami parcel yang dia buat sendiri.
  • Warga desa memberikan kami cindera mata hasil karya mereka.

3. Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya

A. Klausa Lengkap

Contohnya:

  • Kami sedang bekerja
  • Ibu memasak
  • Rian sekolah hari ini

B. Klausa Tak Lengkap

Contohnya:

  • Terpaksa berhenti dari pekerjaannya
  • Sudah pergi dari tadi siang
  • Sedang membuat kue

4. Berdasarkan Kata Negatifnya

A. Klausa Negatif

Contohnya:

  • Dia berkata padaku, bahwa aku tiada berguna lagi bagi dirinya. (Klausa Negatif: aku tiada berguna, Kata Negatif: tiada)
  • Ternyata, harga buku itu tidak murah seperti yang kubayangkan. (Klausa Negatif: buku itu tidak murah, Kata Negatif: tidak)
  • Dia mengatakan bahwa aku tiada mungkin dapat meraih cita-citaku. (Klausa Negatif: aku tiada mungkin, Kata Negatif: tiada)

B. Klausa Positif

Contohnya:

  • Dia sedang berdinas di luar kota hari ini. (Klausa Positif: Dia sedang berdinas)
  • Sedari tadi, Laras sudah tiba di sekolah. (Klausa Positif: Laras sudah tiba)
  • Hari ini, ibu berbelanja ke pasar seperti biasa. (Klausa Positif: Ibu berbelanja)

5. Berdasarkan Fungsi Predikatnya

A. Klausa Verbal

Contohnya:

  • Paman membajak sawah sendirian tadi pagi.
  • Ibu memasak gulai ayam untuk sahur hari ini.
  • Ayah memperbaiki atap yang bocor di ruang tamu.

B. Klausa Nominal

Contohnya:

  • Kata-kata bijak dari orang tua
  • Padang rumput di pinggir kota
  • Kelompok pegawai pabrik
  • Polusi dari asap knalpot kendaraan

C. Klausa Adjektival

Contohnya:

  • Anak itu pintar sekali (anak = kata benda, pintar sekali = kata sifat).
  • Orang itu bijak sekali (orang = kata benda, bijak sekali = kata sifat).
  • Budi lebih tinggi dari Andi (Budi = kata benda, lebih tinggi = kata sifat).

D. Klausa Preposisional

Contohnya:

  • Adik di sekolah (adik = subjek, di = predikat dan kata depan, sekolah = objek).
  • Bapak di kantor (bapak = subjek, di = predikat dan kata depan, kantor = objek).
  • Kakak di taman (kakak = subjek, di = predikat dan kata depan, taman = objek).

E. Klausa Numeral

Contohnya:

  • Dua juta sebulan
  • Tiga kali sehari

Itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai pengertian klausa beserta beberapa contohnya.

Gimana? Mudah dipahami kan pembahasan diatas tadi? Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023