Contoh Laporan Perusahaan

Vira 1 Juni 2023

Contoh laporan perusahaan yang akan kita bahas di sini adalah laporan keuangan berisi laporan jasa atau laporan dagang.

Perbedaan jenis laporan keuangan tersebut tergantung pada jenis perusahaan yang membuat laporan.

Apabila bergerak di bidang dagang maka keluarlah laporan dagang, apabila perusahaannya bergerak di bidang jasa maka keluarlah laporan keuangan jasa.

Contoh Laporan Perusahaan Jasa

gambar contoh laporan perusahaan jasa

Sebelum masuk ke pembahasan apa itu laporan keuangan perusahaan jasa, lebih dulu kita definisikan apa yang disebut perusahaan jasa.

Secara garis besar, perusahaan jasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

Jasa yang dimaksudkan di berupa keahlian para pekerjanya untuk melayani atau memberikan suatu hal yang bukan barang kepada para konsumen di pasaran.

Agar lebih jelas mengenai definisi di atas, berbagai perusahaan jasa yang bisa kamu temui dalam keseharian adalah bank, asuransi, bengkel, pengiriman barang, dan salon.

Di samping itu masih banyak lagi jenis usaha yang berhubungan dengan jasa.

Semuanya wajib membuat laporan keuangan, meskipun tidak menjual produk atau barang.

Secara garis besar, laporan keuangan menyeluruh mencakup beberapa hal, diantaranya:

  1. Statement of income and other comprehensive income (laporan laba rugi dan laporan komprehensif lain).
  2. Statement of change equity (laporan perubahan ekuitas).
  3. Statement of financial position or balance sheet (laporan posisi keuangan atau neraca).
  4. Statement of cash flow (laporan arus kas).
  5. Catatan terhadap laporan keuangan.
  6. Informasi komparatif.

Menelisik berbagai laporan keuangan di atas, terkait laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan jasa, didapati berbagai tujuan, di antaranya:

  1. Dibuatnya sajian informasi yang berkenaan dengan posisi keuangan.
  2. Sebagai pemenuhan atas kebutuhan informasi bersama.
  3. Laporan keuangan menjadi bukti atas apa yang selama ini dilakukan oleh manajemen.

Sebagai ilustrasi lebih absah, di bawah ini merupakan penjelasan dan contoh laporan keuangan dari perusahaan jasa pada periode Desember 2019:

Laporan Laba/Rugi

Sebelum masuk ke contoh laporannya, kita bahas dulu secara menyeluruh apa itu laporan laba/rugi.

Laporan laba/rugi memiliki dua bentuk, pertama single step dan kedua multiple step atau bertahap.

Untuk pengertian single step adalah laporan keuangan yang mencari laba rugi dari selisih pendapatan dengan beban biaya.

Sementara yang multiple lebih kompleks mengenai penjabaran pendapatan dan beban.

Contoh laporan laba/rugi:

Pendapatan jasa salon:                                                                         Rp 3.850.000

Beban usaha:

  • Beban sewa ruangan                 : Rp 60.000
  • Beban listrik dan air                   : Rp 200.000
  • Beban gaji                                : Rp 300.000
  • Beban telepon                           : Rp 75.000
  • Beban perlengkapan                  : Rp 150.000
  • Beban penyusutan peralatan      : Rp 50.000
    • Jumlah beban usaha                                                      Rp 835.000
    • Laba bersih                                                                   Rp 3,015.000

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal ini, unsur-unsur di dalamnya mudah kamu baca dari laporan di bawah.

Secara terperinci, laporan perubahan modal terdiri atas modal awal, laba dan rugi bersih perusahaan, penarikan oleh pemilik usaha atau prive, serta ekuitas akhir perusahaan.

Contoh laporan perubahan modal:

Modal               : Rp 10.500.000

Laba bersih       : Rp 3.015.000

                         Rp 13.515.000

Prive pemilik     : Rp 100.000

Modal akhir       : Rp 13.415.000

Neraca

Neraca secara gambaran terbagi atas aktiva dan pasiva.

Jika dijabarkan unsur-unsurnya maka didapati bahwa neraca terdiri atas aset, kewajiban, dan ekuitas.

Bentuk neraca atau laporan posisi keuangan sendiri terdiri atas dua bentuk, pertama bentuk skontro dan bentuk staffel.

Penjelasan lebih rinci, kita sama-sama cari tahu bagaimana perbedaan kedua bentuk neraca tersebut.

  • Neraca Skontro

Neraca berbentuk skontro ini seperti huruf T, saling bersebelahan.

Neraca bentuk skontro ini menempatkan kelompok aktiva di sebelah kiri dan pasiva di sebelah kanan.

  • Neraca Staffel

Berbeda dengan neraca bentuk skontro, neraca yang berbentuk staffel ini dikenal sebagai neraca berbentuk vertikal.

Artinya, neraca staffel menempatkan aktiva di atas, sementara pasiva di bagian bawahnya.

Contoh neraca:

AKTIVA

Kas                                                      : Rp 12.615.000

Piutang Usaha                                       : Rp 250.000

Perlengkapan                                        : Rp 250.000

Peralatan                                              : Rp 1.500.000

Akumulasi penyusutan peralatan            : Rp 50.000

Jumlah aktiva                                        : Rp 14.565.000

PASIVA

Utang usaha                                          : Rp 1.150.000

Modal                                                   : Rp 13.415.000

Jumlah pasiva                                       : Rp 14.565.000

Laporan Arus Kas

Terakhir, laporan keuangan perusahaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah laporan arus kas.

Laporan arus kas ini ada dua macam yang dilaporkan, yakni laporan kas dan laporan setara dengan kas.

Untuk kelompok kas, jelas bentuknya adalah uang tunai, sementara kelompok setara dengan kas adalah investasi likuid berjangka pendek yang mudah dicairkan menjadi uang tunai.

Di dalam laporan arus kas, terfdapat tiga pengelompokan seperti di bawah ini:

  • Arus kas aktivitas operasi

Untuk arus kas aktivitas operasi ini, terdiri beberapa unsur yang dilaporkan, yaitu:

  1. Kas dari penjualan.
  2. Kas dari fee, komisi, dan royalti.
  3. Bayar kas ke pemasok.
  4. Gaji karyawan.
  5. Penerimaan serta pembayaran kas, seperti premi, anuitas, klaim, dan manfaat lainnya dari perusahaan asuransi.
  6. Penerimaan kembali pajak penghasilan.
  7. Penerimaan serta pembayaran sejumlah kas dari kontrak dengan tujuan usaha dan dagang.
  • Arus kas aktivitas investasi

Arus kas investasi berhubungan dengan pendapatan perusahaan yang berguna untuk masa depan perusahaan itu sendiri.

Lebih jelasnya, beberapa hal yang masuk dalam rincian arus kas aktivitas investasi adalah:

  1. Uang dari pinjaman uang kepada orang lain, termasuk uang muka serta pelunasannya.
  2. Kas yang diterima dari berbagai penjualan aktiva, seperti aktiva tetap berupa tanah, bangunan, dan peralatan. Aktiva berjangka panjang, serta aktiva tak berwujud.
  3. Kas yang dikeluarkan untuk membeli berbagai aktiva di atas. Biaya ini termasuk juga dengan pengembangan aktiva oleh perusahaan.
  4. Saham yang didapatkan dari perusahaan lain.
  5. Pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan beberapa hal, seperti swap contracts, option contract, future contract, dan forward contract.
  • Arus kas aktivitas pendanaan

Terakhir, untuk arus kas aktivitas pendanaan ada beberapa unsur yang menjadi perhatian, diantaranya:

  1. Pendanaan yang dikeluarkan untuk kewajiban seperti halnya sewa bangunan.
  2. Penerimaan kas dari beberapa sumber, seperti obligasi, wesel, hipotik, pinjaman, dan lainnya.
  3. Penerimaan kas dari saham.
  4. Kas yang dikeluarkan untuk menebus saham kepada perusahaan lain.
  5. Kas untuk pelunasan pinjaman.
  6. Pembiayaan yang ditanggungjawabi penyewa.

Contoh laporan arus kas:

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan                                                 Rp 3.600.000

Pembayaran kas dari pemasok dan karyawan

Beban sewa                                          Rp 60.000

Beban listrik dan air                               Rp 200.000

Beban gaji                                            Rp 300.000

Beban telepon                                       Rp 75.000

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi                                   Rp 635.000

                                                                                                Rp 2.965.000

Pembayaran bunga

Pembayaran pajak penghasilan

Arus kas bersih dari aktivitas operasi                                          Rp 2.965.000

Arus kas dari aktivitas investasi

Pembelian perlengkapan                                                           Rp 250.000

Arus kas bersih dari aktivitas investasi                                        Rp 2.715.000

Arus kas dari aktivitas pandanaan

Investasi awal                                        Rp 10.000.000

Prive pemilik                                         Rp 100.000

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan                                    Rp 9.900.000

Kenaikan bersih kas dan setara kas                                           Rp 12.615.000

Kas dan setara kas pada awal periode

Kas dan setara kas pada akhir periode                                       Rp 12.615.000

Di atas merupakan contoh-contoh paling riil yang dapat kamu pelajari jika membuat laporan keuangan perusahaan jasa. 

Laporan keuangan bukan hanya menyoal perusahaan jasa, namun juga dibuat oleh perusahaan dagang serta perusahaan manufaktur.

Pembahasan berikutnya akan mengulas seputar kedua jenis laporan keuangan tersebut.


Contoh Laporan Perusahaan Dagang

gambar contoh laporan perusahaan dagang

Sesuai dengan labelnya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang menghasilkan produk, bukan jasa.

Untuk laporan keuangan dari perusahaan dagang ini ada beberapa laporan yang harus kamu lampirkan, diantaranya:

  1. Laporan laba dan rugi perusahaan
  2. Neraca
  3. Laporan arus kas perusahaan
  4. Laporan piutang perusahaan
  5. Laporan utang perusahaan
  6. Laporan persediaan

Agar lebih jelas, di bawah ini berbagai contoh transaksi perusahaan dagang selama satu bulan:

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi perusahaan dagang ini diunsuri oleh 2 hal, yakni penjualan dan beban.

Di samping itu ada juga komponen lain, berupa harga pokok penjualan. Untuk informasi lebih jelas, kamu dapat melihat contoh transaksi di bawah ini:

Penjualan                                             Rp 158.265.000

Potongan penjualan

Retur penjualan

Total penjualan                                                                                                              Rp 158.265.000

Pembelian                                             Rp 127.355.000

Potongan pembelian

Retur pembelian                                    Rp 6.951.000

Pembelian bersih                                                                      Rp 120.404.000

Persediaan motor awal                                                              Rp 189.501.000

                                                                                                Rp 309.905.000

Persediaan motor akhir                                                              Rp 200.884.000

Harga pokok penjualan                                                                                                  Rp 109.021.000

Laba/rugi kotor                                                                                                              Rp 49.244.000

Beban-beban

Gaji karyawan                                        Rp 8.500.000

Beban administrasi       

Beban air, telepon, dan listrik                 Rp 534.000

Beban sewa                                          Rp 1.750.000

Beban iklan                                           Rp 500.000

Beban perlengkapan kantor                   Rp 250.000

Beban penyusutan peralatan kantor       Rp 300.000

Beban penyusutan kendaraan                Rp 477.500

Beban servis                                         Rp 322.000

Beban operasional lainnya                     Rp 140.000

Total beban                                                                                                                   Rp 12.773.500

Laba/rugi                                                                                                                      Rp 36.470.500

Pendapatan lain-lain

Bunga bank                                                                              Rp 1.955.438

Beban lain-lain

Beban bunga

Administrasi bank                                  Rp 623.000

                                                                                                                                    Rp 1.332.438

Laba/rugi selama satu bulan sama dengan Rp 37.802.938

Neraca

Neraca di perusahaan mana pun akan memasukkan dua kelompok besar, yakni aktiva dan pasiva.

Kita kerap menggunakan istilah aktiva, namun tahukah kamu apa itu aktiva?

Aktiva adalah semua harta kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Sementara yang dimaksud dengan pasiva adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk menunjang masa depan perusahaan itu sendiri.

Di bawah ini merupakan contoh neraca yang bisa kamu pelajari:

AKTIVA

  1. Aktiva Lancar
    1. Kas                                          Rp 194.535.000
  2. Bank Permata                           Rp 125.598.208
  3. Bank Mutiara                             Rp 74.389.030
  4. Piutang                                     Rp 22.525.500
  5. Persediaan barang                    Rp 200.884.000
  6. Perlengkapan kantor                 Rp 4.955.000
  7. Sewa dibayar di muka                Rp 52.500.000
  8. Iklan dibayar di muka                 Rp 1.000.000
  9. Aktiva Tetap
  10. Peralatan kantor                        Rp 25.000.000
  11. Akum peny peralatan kantor      Rp (2.100.000)
  12. Kendaraan                                Rp 83.000.000
  13. Akum peny kendaraan               Rp (2.465.000)

Total aktiva                                                       Rp 779.821.738

PASIVA

  • Utang lancar                                         
  • Utang usaha                                          Rp 206.977.200
  • Uang muka customer                           
  • Ppn masukan                                        (Rp 12.040.400)
  • Ppn keluaran                                         Rp 15.826.500

Total utang                                                        Rp 210.763.300

  • Modal                                                  
  • Modal usaha                                         Rp 500.000.000
  • Laba ditahan                                         Rp 31.255.500
  • Laba periode berjalan                            Rp 37.802.938

Total modal                                                       Rp 569.058.438

Total pasiva                                                      Rp 779.821.738

  • Laporan keuangan arus kas

Laporan keuangan arus kas dari perusahaan dagang, memiliki tiga unsur yang harus dilaporkan, yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Masing-masing aktivitas memiliki turunan transaksi yang berpengaruh terhadap keuangan perusahaan.

Nanti di akhir seluruh jumlah aktivitas arus kas ini dapat menentukan saldo akhir kas.

Contoh laporannya dapat kamu lihat dari ilustrasi laporan keuangan di bawah ini:

Aktivitas Operasi

  • Arus kas masuk:
    • Penjualan motor                        Rp 135.060.000
    • Piutang
    • Bunga bank                              Rp 1.955.438

Total arus kas masuk                                                                             Rp 137.015.438

  • Arus kas keluar:
    • Perlengkapan kantor                 Rp 205.000
    • Iklan dibayar di muka                 Rp 1.500.000
    • Pembelian                                 Rp 16.502.000
    • Gaji karyawan                            Rp 8.500.000
    • Beban telepon, listrik, dan air     Rp 534.000
    • Beban servis                             Rp 322.000
    • Beban operasional lainnya         Rp 140.000
    • Administrasi bank                      Rp 623.000

Total arus kas keluar                                                                              Rp 28.326.000

Arus kas aktivitas operasi                                  Rp 108.689.438

Aktivitas Investasi

  • Peralatan kantor
  • Kendaraan

Arus kas aktivitas investasi

Aktivitas Pendanaan

  • Utang usaha                                          Rp (35.418.000)
  • Uang muka customer                            Rp 3.000.000
  • Ppn masukan                                        Rp (1.650.200)
  • Ppn keluaran                                         Rp 13.506.000
  • Modal usaha

Arus kas aktivitas pendanaan                             Rp (20.562.200)

Kenaikan atau penurunan kas                            Rp 88.127.238

Saldo awal kas                                                  Rp 306.395.000

Saldo akhir kas                                                 Rp 394.522.238

  • Laporan Piutang
Kode CustNama CustSaldo awal piutangPenjualanUang muka custPotongan penjualanRetur penjualanPpn keluaranPembayaran piutangSaldo akhir piutang
C1-1RafaelRpRp 23.205.000Rp 3.000.000RpRpRp 2.320.500 Rp 22.525.500
          
  • Laporan Utang
Kode SupplierNama SupplierSaldo awal utangpembelianPotongan pembelianRetur pembelianPpn masukanPembayaran utangSaldo akhir utang
S1PT Prima  HondaRp 20.068.000Rp 35.560.000  Rp 3.556.000Rp 20.068.000Rp 39.116.000
S2PT Sarijaya MotorRp 26.129.000Rp 49.171.000  Rp 4.917.100Rp 15.350.000Rp 64.867.100
S3Suzuki IndonesiaRp 28.856.000Rp 26.122.000 Rp 6.951.000Rp 1.917.100 Rp 49.944.100
S4Anugerah KawasakiRp 53.050.000     Rp 53.050.000
 TotalRp 128.103.000Rp 110.553.000 Rp 6.951.000Rp 10.390.200Rp 35.418.000Rp 206.977.200
  • Laporan Persediaan
Kode produkTipe produkHarga produkMaksimalPembelianRetur pembelianPenjualanRetur penjualanMaks. akhirJumlah harga pokok
1 SuznexSuzuki NexRp 8.336.0001    1Rp 8.336.000
2 NexnezNex Fi 110 NezRp 8.352.000       
3 SatterSatria F150 Scal FighterRp 12.883.0001  1   
4 Sat150Satria Fu 150Rp 12.220.000 1   1Rp 12.220.000
5 Sho NRShogun Axello 125 NRRp 9.685.0001  1 1Rp 9.685.000
6 SMA110Smash 110Rp 6.951.0001211 1Rp
7 Nin0 LNinja 150 LRp 21.336.0001      
8 Nin0 NNinja 150 NRp 21.300.0001  1 1Rp 21.300.000
9 Nin0 RNinja 150 RRp 22.830.0001    1Rp 22.830.000
10 Nin RRNinja 150 RRRp 30.220.0001     Rp
11 RevFitRevo F1 FitRp 8.251.000 3    Rp 24.753.000
12 Revstal0Revo F1 StalRp 8.609.00012 1 3Rp 17.218.000
13 BlafiBlade 125 S F1Rp 9.977.0001    2Rp 9.977.000
14 SupstalSupra X 125 F1 StdRp 10.091.000 1   1Rp 10.091.000
15 JupMXJupiter MXRp 9.863.00012 1 1Rp 19.726.000
16 JupCWJupiter MX CWRp 11.245.000 1   2Rp 11.245.000
17 Jup ZJupiter ZRp 9.100.00012 1 1Rp 18.200.000
18 Mio GTMio GTRp 8.872.0001  1 2Rp
19 Mio J FIMio J F1Rp 8.352.0001     Rp 8.352.000
20 Mio SoulMio SoulRp 8.905.0001    1Rp
Total141418 19Rp 200.884.000

Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang siap guna.

Untuk perusahaan manufaktur ini ada beberapa laporan keuangan yang harus dibuat, diantaranya:

Laporan Harga Pokok Produksi

Laporan harga pokok produksi menjadi pembeda laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan lainnya.

Beberapa hal yang dibutuhkan dalam laporan harga pokok produksi atau hpp atau biaya overhead pabrik dan jumlah persediaan dalam proses produksi.

Ditentukannya harga pokok produksi tidak dapat asal-asalan sebab nantinya akan berpengaruh terhadap harga jual produk di pasaran.

Sebagai contoh absahnya, kamu dapat mempelajari laporan dengan ilustrasi di bawah ini:

Persediaan barang dalam proses                                                                                               Rp

Bahan baku                                                                                                                 

            Persediaan bahan baku awal                                                                  Rp

            Pembelian bahan baku                                      Rp

            Retur pembelian                                                (Rp )

Total pembelian bahan baku                                                                              Rp

            Persediaan bahan baku tersedia untuk produksi                                     Rp

            Persediaan bahan baku akhir                                                                 (Rp )

Total biaya bahan baku                                                                                     Rp

Biaya tenaga kerja langsung                                                                              Rp

Biaya overhead pabrik

            Biaya tenaga kerja tidak langsung                      Rp

            Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin           Rp

            Biaya listrik dan air                                            Rp

            Biaya rupa-rupa overhead                                  Rp

Total biaya overhead pabrik                                                                               Rp

Total biaya produksi                                                                                                                  Rp

Total biaya barang dalam proses                                                                                               Rp

Persediaan barang dalam proses akhir                                                                                       (Rp )

            Harga pokok produksi                                                                                                   Rp

Laporan Laba Rugi

Laporan laba dan rugi pasti semua perusahaan memilikinya.

Hal yang membedakan pendapatan laba dan rugi perusahaan adalah sumber pemasukan.

Perusahaan manufaktur sumber pemasukan dari penjualan barang yang terlebih dahulu diolah sebaik mungkin.

Laporan laba dan rugi ini tidak berbeda sama sekali dengan laporan laba rugi perusahaan lain.

Supaya mendapatkan pengetahuan yang jelas, kamu dapat mempelajari contoh laporan dari ilustrasi di bawah ini:

Pendapatan

            Penjualan produk a                                                                   Rp

            Penjualan produk b                                                                   Rp

            Penjualan produk lain                                                                Rp

Total pendapatan                                                                                       Rp

Biaya atas pendapatan

            Biaya produksi                                                 

                        Biaya a                                                 Rp

                        Biaya b                                                 Rp

                        Komisi penjualan                                   Rp

                        Gaji karyawan                                        Rp

                        Potongan pembelian                              Rp

            Total biaya produksi                                                                                          Rp

Laba/rugi kotor                                                                                                                          Rp

Biaya non operasional

            Penyusutan bangunan                                       Rp

            Penyusutan mesin                                             Rp

            Penyusutan kendaraan                                      Rp

Total biaya non operasional                                                                                           Rp

Total pengeluaran operasional                                                                                                   Rp

Laba/rugi operasi                                                                                                                      Rp

Laporan Neraca

Neraca juga merupakan laporan keuangan yang selalu akan kamu temukan di berbagai perusahaan.

Dengan dibuatnya neraca, kamu dapat melihat keseimbangan keuangan perusahaan.

Agar penggambarannya lebih jelas, kamu dapat memeriksa contoh di bawah ini:

Aktiva

            Aktiva Lancar

                        Kas kecil                                                                       Rp

                        Kas                                                                              Rp

                        Piutang dagang                                                             Rp

                        Persediaan                                                                    Rp

                                    Persediaan 1                             Rp

                                    Persediaan 2                             Rp

                                    Total persediaan                                                Rp

                                    Biaya dibayar di muka                                        Rp

            Total aktiva lancar                                                                                                         Rp

            Aktiva Tetap

                        Tanah                                                                           Rp

                        Bangunan                                                                     Rp

                        Akum peny bangunan                                                    Rp

                        Mesin                                                                           Rp

                        Akum peny mesin                                                          Rp

            Total aktiva tetap                                                                                                           Rp

Total aktiva                                                                                                                               Rp

Pasiva

            Kewajiban

                        Utang usaha                              Rp

                        Utang bank                               Rp

            Total kewajiban                                                                         Rp

            Modal

                        Modal a                                    Rp

                        Modal b                                    Rp

            Total modal                                                                               Rp

Total pasiva                                                                                                                              Rp

Laporan Perubahan Modal

Terakhir yang harus dilampirkan oleh perusahaan manufaktur adalah laporan perubahan modal.

Laporan ini tidak berbeda sama sekali dengan laporan perubahan modal di perusahaan dagang dan jasa.

Tujuan dibuatnya laporan perubahan modal untuk mencari tahu transaksi apa saja yang memengaruhi modal.

Supaya lebih jelas, kamu dapat menyimak laporan di bawah ini:

Laba ditahan awal                                                                                                                     Rp

Laba bersih                                                                                                                               Rp

            Total laba                                                                                                                      Rp

Dividen yang diumumkan

            Saham preferen                                                                        Rp

            Saham biasa                                         Rp

Total dividen yang diumumkan                                                                                                   Rp

Laba ditahan akhir                                                                                                                     Rp

Masing-masing perusahaan harus membuat laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan.

Tidak mungkin perusahaan jasa menggunakan format laporan keuangan perusahaan manufaktur.

Begitu juga dengan contoh laporan perusahaan dagang dan manufaktur. Sebab isi yang dipertanggungjawabkan berbeda.


Datar Pustaka

daftar pustakaa 1

Subramanyam, K.R. 2017. Ekonomi. Analisis Laporan Keuangan Edisi 11. Jakarta: Salemba

Ane, La. 2011. Ekonomi. Analisa Laporan Keuangan. Medan: Universitas Negeri Medan

Vira Mahdiya

Saya mendalami Ilmu Pengetahuan Sosial sewaktu SMA dan sekarang Alhamdulillah menjadi mahasiswi di salah satu universitas favorit di Yogyakarta

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Contoh Kebutuhan Sekunder


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
27 Juli 2023

Contoh Kebutuhan Primer


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023

Bentuk-Bentuk Badan Usaha


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023