Apa sih, yang dimaksud dengan Cerita Pendek (Cerpen) itu? Jadi, cerita pendek merupakan
Jenis karya sastra berbentuk prosa dan sifatnya fiktif yang menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh.
Cerita tersebut ditulis secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan ada penyelesaian atau solusi dari masalah yang dihadapi.
Cerita pendek memberikan kesal tunggal atau fokus pada satu tokoh, punya kurang dari 10.000 kata dan didalamnya ada klimaks (puncak masalah) dan penyelesaian.
Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
1. Berdasarkan KBBI
Cerpen yaitu sebuah tulisan tentang kisah yang pendek yang isinya gak melebihi dari 10 ribu kata, yang berisi tentang seorang tokoh.
2. Menurut J.S Badudu
Cerpen merupakan sebuah karangan cerita yang cuma berfokus pada satu kejadian aja.
3. Menurut Sumardjo dan Saini
Cerpen yaitu sebuah cerita yang gak benar-benar terjadi pada dunia nyata dan ceritanya singkat dan pendek.
4. Menurut H.B. Jarsin
Cerpen yaitu suatu bentuk dari sebuah karangan yang cukup lengkap yang terdiri dari 3 bagian, yaitu perkenalan – pertikaian – penyelesaian.
5. Menurut Hendy
Cerpen adalah suatu tulisan yang gak terlalu panjang yang berisi kisah tunggal.
6. Menurut Aoh. K.H
Cerpen atau cerita pendek merupakan sebuah bentuk kisah prosa yang pendek.
Tujuan Cerita Pendek
Tujuan cerpen yaitu buat mengungkapkan perasaan si penulis dalam menuangkan imajinasi atau khayalan pada sebuah cerita.
Baca juga : Contoh Cerpen Lucu
Selain itu, juga bisa menghibur para pembaca, jadi si pembaca bisa memperoleh hiburan atau mendapatkan teguran atau sebuah nasihat dari sebuah cerpen.
Fungsi Cerita Pendek
Berikut dibawah ini, ada beberapa fungsi utama dari sebuah cerpen (cerita pendek), diantaranya yaitu:
1. Fungsi Rekreatif
Yaitu fungsi yang memberikan rasa senang, gembira, dan juga terhibur pada para pembacanya.
2. Fungsi Didaktif
Yaitu fungsi yang mengarahkan dan mendidik para pembacanya pada nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang dimuat didalam cerpen.
3. Fungsi Estetis
Merupakan fungsi yang memberikan keindahan pada para pembaca karya sastra cerpen.
4. Fungsi Moralitas
Yaitu fungsi yang mengandung atau memiliki nilai moral yaitu moral yang baik atau moral yang gak baik buat para pembacanya.
Fungsi ini mengharapkan pembacanya bisa mengetahui akibat dari moral yang gak baik buat dirinya, jadi dia gak akan melakukan moral yang gak baik tersebut.
5. Fungsi Relegiusitas
Yaitu fungsi yang mengandung ajaran agama yang bisa dijadikan teladan buat para pembaca cerpen tersebut.
Ciri-Ciri Cerita Pendek
Dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari sebuah cerita pendek yang harus diketahui, yaitu:
- Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
- Selesai dibaca dengan sekali duduk.
- Bersifat fiktif.
- Cuma mempunyai 1 alur aja (alur tunggal).
- Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
- Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
- Bentuk tulisan yang singkat (lebih pendek dari Novel).
- Penokohan dalam cerita pendek sangat sederhana.
- Mengangkat beberapa peristiwa aja dalam hidup.
- Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam, jadi si pembaca ikut merasakan isi dari cerita pendek tersebut.
Jenis-Jenis Cerita Pendek
Jenis cerita pendek atau cerpen ini dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan jumlah kata dan teknik pengarangnya.
1. Cerpen Berdasarkan Jumlah Kata
Cerpen berdasarkan jumlah kata ini dibagi lagi menjadi 3 jenis, diantaranya yaitu:
- Cerpen mini (flash) : Yaitu cerpen yang mempunyai jumlah kata diantara 750 – 1.000 kata.
- Cerpen yang ideal : Yaitu cerpen yang mempunyai jumlah kata diantara 3.000 – 4000 kata.
- Cerpen panjang : Yaitu cerpen yang mempunyai jumlah kata diantara 4000 – 10.000 kata.
2. Cerpen Berdasarkan Teknik Pengarang
Cerpen berdasarkan teknik pengarangnya ini dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Cerpen Sempurna (Well Made Short-Story)
Yaitu teknik penulisan sebuah cerpen yang dikarang atau ditulis yang cuma fokus terhadap satu tema serta cerita punya plot atau alur cerita yang sangat jelas, dan akhir atau ending yang mudah dipahami.
Baca juga : Perbedaan Cerpen dan Novel
Biasanya, cerpen jenis ini mempunyai sifat konvensional dan berdasarkan pada realitas atau fakta.
- Cerpen Tak Utuh (Slice of Life Short-Story)
Yaitu teknik penulisan sebuah cerpen yang dikarang atau ditulis yang gak berfokus terhadap satu tema, serta susunan alur cerita atau plot yang gak tertata, dan akhirnya pasti akan mengambang.
Biasanya, cerpen jenis ini mempunyai sifat kontemporer dan penulisan cerita berdasarkan ide atau gagasan yang asli.
Unsur Cerita Pendek
Unsur yang terdapat didalam cepen ini ada 2 jenis, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik Cerpen
Berikut dibawah ini, ada beberapa unsur intrinsik cerpen, diantaranya yaitu:
- Tema : Yaitu ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada pada cerpen.
- Tokoh dan Penokohan : Yaitu bagian ini wajib ada dalam sebuah cerpen. Tokoh dan penokohan tentunya berbeda, tokoh adalah pelaku. Sedangkan, penokohan adalah penentuan sifat tokoh.
- Alur : Yaitu berisi urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis cerpen.
- Setting (Latar) : Yaitu mengacu pada waktu, tempat dan suasana terjadinya cerita tersebut.
- Sudut Pandang : Yaitu strategi yang digunakan penulis buat menyampaikan ceritanya.
- Gaya Bahasa : Yaitu ciri khas sang pengarang dalam menyampaikan tulisannya pada publik.
- Amanat : Yaitu pesan moral yang bisa kamu ambil dari sebuah cerpen tersebut.
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Berikut dibawah ini, ada beberapa unsur ekstrinsik cerpen, diantaranya yaitu:
- Latar Belakang Masyarakat : Yaitu faktor linkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi pengarang dalam membuat cerpen.
- Latar Belakang Penulis : Yaitu salah satu faktor berasal dari dalam diri penulis yang mendorong penulis untuk membuat sebuah cerpen.
- Nilai yang terkandung di dalam cerpen : Yaitu ada 4 nilai yang jadi unsur ekstrinsik yaitu nilai agama, sosial, moral dan budaya.
Struktur Cerita Pendek
Sebuah cerpen biasanya terdiri atas 5 elemen dasar dan tambahan abstrak kalo diperlukan buat menyusun sebuah cerpen.
1. Abstrak
Merupakan sebuah pemaparan awal dari cerita yang akan disampaikan. Abstrak adalah pelengkap dari sebuah cerpen.
Makanya, abstrak tersebut bisa jadi tidak ada dalam suatu cerpen.
2. Orientasi
Yaitu menjelaskan tentang latar baik waktu, tempat ata suasana yang ada didalam sebuah cerpen.
3. Komplikasi
Merupakan struktur dimana ada pemaparan awal sebuah masalah yang dihadapi oleh tokoh.
Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada bagian ini.
4. Evaluasi
Yaitu masalah yang dipaparkan akan semakin memuncak. Puncak dari masalah tersebut ditulis dalam bagian evaluasi.
5. Resolusi
Yaitu akhir dari permasalahan yang ada di dalam cerpen. Solusi dari permasalahan yang dialami oleh tokoh tersebut akan dijelaskan.
6. Koda
Merupakan pesan moral yang ada dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis pada pembaca.
Kaidah Kebahasaan Cerita Pendek
Dibawah ini, ada beberapa kaidah kebahasaan dari sebuah cerita pendek yang harus diketahui, yaitu:
- Memakai pernyataan retorik : Pernyataan yang gak membutuhkan jawaban. Contohnya: “Pernahkan kamu berfikir betapa indahnya masa sekolah?”.
- Memakai proses material : Perbuatan-perbuatan fisik buat mempertahankan suatu karakter tertentu dalam tiap tokoh.
- Memakai konjungsi temporal : Penggambarkan urutan-urutan peristiwa dan kepaduan cerita.
- Memakai pilihan kata (diksi) : Dalam menulis cerpen kamu harus memperhatikan pilihan kata yang tepat jadi cerpen tersebut menarik.
- Memakai gaya bahasa efektif : Dimanfaatkan buat mengungkapkan maksud dan tujuan secara tepat.
- Memakai kalimat yang komunikatif : Maksudnya yaitu kalimat yang familiar/sering didengar jadi kalimatnya mudah diingat oleh pembaca.
Contoh Cerita Pendek
Judul : Contoh Cerpen Persahabatan
“Din, ada Nanta tuh di depan nyariin kamu katanya, ditemuin sana udah nungguin dari tadi.” Sahut Doni, pada Dina yang sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah Dina.
“Bi Kinar, bilang aja aku gak ada, lagi keluar apa cari alasan lain gitu.” Pinta Dina pada Bi Kinar yang bekerja di rumahnya.
“Iya, Non siap!”
“Kamu kenapa kaya gitu sama Nanta? Dia udah datang jauh-jauh malah kamu gituin. Nanta itu anak baik lho, Din.”
“Iya dari emang luarnya keliatan baik, manis, ramah. Tapi, apa cuma itu aja kamu mengukur sifat seseorang? Dari luar emang manis. Tapi, dalamnya tuh pahit!”
“Pahit gimana maksudnya?”
“Nanta itu sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang orangnya. Banyak pokoknya, yang gak bisa aku jelasin ke kamu.
“Beda sama kamu, lihatlah kamu ini. Judes, ceplas-ceplos kalo ngomong sama aku.
“Tapi hatimu tulus don, bukan baik di luar tapi dalamnya busuk. Aku gak butuh kawan yang tampilan luar orang dalam berteman.” Jelas Dina.
Selamat belajar dan semoga pembahasan diatas bisa membantu kamu 😀