Yuk kita ketahui mengenai doa bercermin, adab dalam bercermin, hadist tentang doa bercermin dan maknanya dalam bercermin yang ada dibawah ini.
Hadist Doa Bercermin
Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang bercermin, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Hadist Riwayat Al-Thabrani dalam Ausath
Sebenarnya, kebanyakan doa yang di lafalkan saat bercermin adalah doa-doa yang di ambil dari apa yang udah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Doa-doa ini lalu disampaikan oleh sahabat beliau sebagai pelajaran buat seluruh umat Islam, sebagai tanda syukur atas kecantikan dan kesempurnaan fisik yang udah diberikan oleh Allah SWT.
Berdasarkan riwayat Al Thabrani dalam Ausath, Anas bin Malik Radhiyallahu’Anhu pernah berkata, bahwa apabila Rasulullah SAW saat bercermin dan beliau melafalkan doa:
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلْهُ , وَصَوَّرَ صُوْرَةَوَجْهِى فَحَسَّنَهَا , وَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdulillahilladzii sawwaykholqii fa’addalhu. Washowwaro shuurota wajhiifahassanahaa. Waja’alnii minal muslimiina.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupa ku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang islam.
Hadist ini di riwayatkan oleh Ibnu Sunni dan di dhaifkan oleh Al Albani dalam Al Irwa’ dan Shahih wa dhaif al jami’ al shaghir no: 9936.
2. Hadist Riwayat Baihaqi dan Ibnu Hibban
Menurut hadist riwayat Baihaqi dan Ibnu Hibban yang udah di nilai shahih oleh Al Albani, yang doanya seperti ini:
الَّلهُمَّ حَسَّنْتَ خَلّقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
Allahumma hassinta khalqii fahassin khuluqii
Artinya:
Ya Allah, (sebagaimana) Engkau membaguskan rupaku, baguskanlah pula akhlakku.
Hadist Tentang Bercermin
Gak cuma hadist tentang doa bercermin, ada beberapa ulama dan sahabat Nabi juga meriwayatkan beberapa hadist tentang bercermin, baik itu adab bercermin, atau hal yang perlu dihindari saat bercermin.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
اَكْسَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
Akstaru maa yudkhilu aljannata taqwa allahi wahusnu alkhuluqi
Artinya:
Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.
Ada juga sabda beliau yang menyebutkan, bahwa:
اتَّقِ اللهَ حَيْتُمَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةُ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Attaqillaha haitumaa kunta wa’atbi’issayyi’atal hasanata tamhuhaa wakholiqinnasa bikhuluqin hasanin.
Artinya:
Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringilah kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.
Lalu hadist dari Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sya’di Rahimahullah yang menyebutkan, bahwa:
Barang siapa bertakwa kepada Allah, merealisasikan ketakwaannya dan berakhlak kepada manusia sesuai dengan berbedaan tingkat mereka dengan akhlak yang baik, maka ia mendapatkan kebaikan seluruhnya, karena ia menunaikkan hak-hak Allah dan hamba Nya.
Keterangan Para Ahli Mengenai Doa Bercermin
Beberapa hadist diatas juga diperkuat terhadap pendapat para ahli yang mengungkapkan hal tentang shahih atau gaknya suatu hadist tentang doa bercermin.
Doa bercermin ini tentunya sangat penting, jadi banyak para peneliti mencoba mencari buat memberikan keyakinan terhadap doa-doa bercermin tersebut.
Lalu, Syaikh Abdullah Al Jibrin Rahimahullah menjelaskan bahwa:
اي من السنة النظر في المراة وهي الزجاج العاكس للصورة : لانه – صلى الله عليه وسلم – كان يفعله , ويسن ان يقول ما جاء في الحديث السابق ( اللهم كما حسنت خلقي فحسن خلقي )
Artinya:
Di antara sunnah (membaca doa) ketika melihat pada cermin yang bisa memantulkan bayangan karena Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam melakukannya. Dan disunnahkan membaca doa ini sebagaimana pada hadist yang telah lewat.
Kemudian, Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah juga menyebutkan bahwa:
قد صحّ عنه انه صلي الله عليه وسلم كان يدهو هذا الدعاء ولكن لم يشبت عنه تقييده بالنظر في المراة , وسُئل عنه ابن رشد فانكر علي من استنكر الدعاء به لعموم احاد يث طلب الد عاء .
Artinya :
Terdapat riwayat yang shahih bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam membaca doa ini. Cuma aja gak di jumpai keterangan kalo beliau membaca doa itu saat melihat cermin.
Ibnu Rusyd ditanya tentang doa ini, lalu beliau mengingkari orang yang melarang doa ini, mengingat keumuman hadist yang memerintahkan buat berdoa.
Ayat Al Qur’an Tentang Bercermin
Saat bercermin, maka seseorang dituntut buat mengutamakan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Karena saat kamu bercermin, maka kamu juga melihat dan harus meyakini kalo apa yang kamu miliki sekarang adalah pemberian terbaik oleh Allah kepada kamu dan kehidupan kamu.
Maka, gak heran kalo banyak sekali hadist dan firman Allah yang menyebutkan atau menjelaskan tentang bercermin dan adab yang harus kamu lakukan saat bercermin.
Supaya, kamu gak mempunyai sifat kufur atas segala nikmat yang udah di berikan oleh Allah SWT kepada kamu.
Ada di dalam salah satu Surat At-Tin ayat 4, yang bunyinya:
لِقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْشَانَ فِى اَحْسَنِ تَقْوِيْمِ
Laqad kholaqnaal insaana fii ahsani taqwiimi
Artinya:
Dan sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk sebaik – baiknya. (QS. Surat At-Tin : 4)
Ayat ini membuktikan kalo apa yang udah di berikan oleh Allah SWT kepada manusia merupakan sesuatu yang terbaik yang gak juga di berikan kepada makhluk ciptaan Allah yang lain.
Kesempurnaan fisik, akhlak dan pikiran yang tentunya gak di imbangi dengan bentuk keindahan jasmani berbeda dengan hewan, tumbuhan, jin, ataupun malaikat.
Adab dalam Bercermin
Dalam kehidupan sehari – hari, emang gak pernah sedikitpun lupa dengan bercermin ataupun berhias dan setiap manusia di ciptakan dengan kondisi yang sempurna sesuai dengan apa yang dia butuhkan.
Tapi, dengan kekufuran akan mampu menimbulkan sifat sombong dan ada juga yang merasa selalu gak puas terhadap apa yang udah di berikan oleh Allah.
Buat menghindari hal itu, maka kamu perlu buat mematuhi adab – adab dalam bercermin, diantaranya sebagai berikut ini:
- Membaca doa bercermin saat berhias atau bercermin,
- Selalu mengingat Allah SWT saat bercermin atas segala apa yang udah diciptakannya dalam diri kamu semua, atas nikmat fisik, kecantikan, keindahan, kesehatan, dan kelengkapan anggota tubuh.
- Menanamkan rasa syukur atas segala apa yang udah di berikan Allah, kalo segala sesuatu yang udah di berikan kepada kamu semua adalah sesuatu yang terbaik dari Allah dan tentunya sesuai dengan apa yang kamubutuhkan. Gak berlebih atau gak kurang.
- Mengharapkan bimbingan dan akhlak yang baik dari Allah SWT, jadi keindahan fisik juga bisa di barengi dengan keindahan akhlak.
- Jangan menyombongkan diri sendiri ataupun menghinakan diri sendiri.
- Jangan berbicara ataupun tertawa terhadap banyangan anda di dalam cermin.
Doa Bercermin
Dalam ajaran islam ada sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah saat kamu sedang mengaca di depan cermin. Doa bercermin tersebut bisa menjadi terapi buat lebih percaya diri pada diri kamu sendiri.
Bacaan doa bercermin seperti ini:
اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
Allohumma kamaa hassanta kholqii fahassan khuluqii wa harrim wajhii allannaari
Artinya:
Ya Allah, sebagaiman Engkau telah menciptakanku dengan baik, maka baguskanlah pula akhlakku, dan haramkanlah wajahku atas neraka. (HR. Bazzar)
Emang, doa ini terlihat singkat dan padat. Padahal, sebenarnya dia menyimpan pesan yang begitu dalam. Kalo kamu bisa memahami kandungannya, maka kamu akan mendapatkan efek positif yang luar biasa, loh!
Makna Doa Bercermin
Dari sebuah doa bercermin diatas tadi, ada beberapa makna dari doa bercermin yang terkandung di dalam bacaannya tersebut.
1. Pada Bacaan “Allahumma kamaa has anta khalqi”
Kalo kamu pahami dan dicermati, penggalan dari kalimat ini sesungguhnya merupakan sebuah pernyataan yang menyimpan makna syukur dan menuntut adanya rasa syukur.
Keyakinan ini, akan menuntut kamu buat mensyukuri bentuk fisik yang dimiliki.
Coba, lihat orang yang bentuk fisiknya ada di bawah kamu, dan mencari-cari sisi kebaikan atau kelebihan dari bentuk fisik yang kamu miliki.
Dengan keyakinan itu, kamu akan diajak dan dibimbing buat jadi orang yang selalu percaya diri, gak mengeluh atau pesimis dengan penampilan yang dimiliki.
Kamu akan puas dan mensyukuri apa yang dianugerahkan Allah. Karena sesungguhnya, Allah udah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk dan penciptaan.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat At Taghaabun ayat 3:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ بِالۡحَقِّ وَ صَوَّرَکُمۡ فَاَحۡسَنَ صُوَرَکُمۡ ۚ وَ اِلَیۡہِ الۡمَصِیۡرُ
Artinya:
Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah Swt. Kembali(mu). (QS. At-Taghaabun ayat 3)
Ketahuilah kalo setiap individu pada dasarnya dalam keadaan unik. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang khas dengan dirinya.
Dengan diciptakan unik dan beda satu dengan lainnya, justru setiap orang bisa menemukan kelebihan pada dirinya. Nah, di situlah akan terlihat nilai kecantikannya.
2. Pada Bacaan “Fa’ahsin khuluqii”
Doa ini masih sama dengan yang pertama. Bedanya, kalo yang pertama menunjukkan pada penampilan fisik, maka yang ini menunjukkan pada penampilan non fisik.
Dengan kalimat tersebut, kita hendak diingatkan pada penampilan batin manusia, yaitu akhlak dan kepribadian kita.
Ingat! Indah itu bukan berarti harus cantik dan glamour dengan aksesori.
Tapi, hakikat keindahan itu adalah sesuatu yang kalo dipandang mata, dia gak akan menyakiti mata dan gak mengajak lisan buat berkomentar yang bukan-bukan.
Hakikat kecantikan yaitu sesuatu yang keluar dari dalam diri kamu yaitu berupa kepribadian atau akhlak yang mulia dan terpuji.
Sadarlah! Kecantikan fisik itu bukan segala – galanya dan sifatnya sangat kreatif.
Kebaikan, kejujuran, ketulusan, kerendahan hati, kesopanan, dan kepekaan diri, itulah hal-hal yang akan memberi nilai lebih buat diri kamu di mata orang lain.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Qaaf ayat 22:
فَکَشَفۡنَا عَنۡکَ غِطَآءَکَ فَبَصَرُکَ الۡیَوۡمَ حَدِیۡدٌ
Artinya:
Maka, Kami singkapkan tirai yang menutup matamu dan tiba-tiba matamu hari ini menjadi amat tajam. (QS. Qaaf ayat 22)
Kemudian, Rasulullah bersabda:
Umatku akan dibangkitkan menjadi sepuluh golongan. Tuhan memilih mereka dari kaum muslimin dan mengubah bentuk mereka.
Sebagian berbentuk monyet, sebagian lagi berbentuk babi, sebagian lagi berjalan terbalik dengan kaki diatas dan muka dibawah lalu diseret-seret, sebagian lagi buta merayap-rayap, sebagian lagi tuli bisu tidak berpikir, sebagian lagi menjulurkan lidahnya yang mengeluarkan cairan menjijkan semua orang, sebagian lagi mempunyai kaki dan tangan yang terpotong, sebagian lagi disalibkan pada tonggak-tonggak api, sebagian lagi punya bau yang lebih menyengat dari bangkai, sebagian lagi memakai jubah ketat yang mengoyak-ngoyak kulitnya.
3. Pada Bacaan “Waharrim wajhii’alan naari”
Akhirnya dalam doa tersebut, kamu meminta agar Allah mengharamkan wajah kamu atas neraka. Kamu ketahui, kalo wajah yaitu pusat tubuh manusia.
Saat kamu mengatakan wajah, maka yang dimaksud bukan cuma wajah aja, tapi mencakup seluruh bagian tubuh.
Maka, bisa dikatakan apabila wajah kamu itu terpelihara, maka seluruh tubuh kamu juga akan terpelihara.
Sebaliknya, kalo wajah kamu ternoda, maka seluruh tubuh juga akan ikut ternoda. Sungguh, betapa banyak kejahatan itu terjadi berawal dari wajah, karena wajah yaitu sumber pertama kali fitnah.
Hendaknya kamu berjuang sekuat tenaga buat menjaga wajah serta tubuh kamu. Supaya, gak jadi sumber fitnah, pemicu kejahatan, dan timbulnya setiap dosa dan kemaksiatan.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai doa bercermin yang sangat bermanfaat dan semoga bisa membantu kalian 😀