Sebagai pelaku ekonomi, pasti semua perlu memperhatikan naik turunnya harga barang yang ada.
Nah, ini yang dimaksud Inflasi. Kenapa? Karena, sangat penting buat kamu ketahui.
Dengan itu, Inflasi akan sangat menentukan harga pasar semua hal yang kamu butuhkan dalam kehidupan sehari – hari.
Selain itu, kalo kamu merupakan seorang pebisnis, hal itu juga akan sangat memengaruhi proses operasional perusahaan yang sedang kamu bangun saat ini.
Jadi, langsung aja yuk ke pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Inflasi
Apa itu inflasi?
Inflasi yaitu suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) karena gak seimbangnya arus uang dan barang.
Kenaikan harga yang sifatnya sementara gak termasuk dalam inflasi, misalnya kenaikan harga menjelang tahun baru atau hari raya Idul Fitri.
Umumnya inflasi terjadi saat jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dari pada yang dibutuhkan.
Inflasi yaitu gejala ekonomi yang gak mungkin dihilangkan secara tuntas. Berbagai upaya yang dilakukan, cuma sebatas pengendalian inflasi aja.
Teori Inflasi
1. Teori Keynes
Menurut Teori Keynes, inflasi bisa terjadi saat suatu golongan masyarakat ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonominya, dengan membeli barang dan jasa secara berlebihan.
Sesuai hukum ekonomi, dengan semakin banyaknya permintaan sedangkan penawaran tetap, maka harga – harga akan naik yang cukup tinggi.
2. Teori Struktural
Inflasi juga bisa terjadi saat produsen gak bisa mengantisipasi dengan cepat terjadinya kenaikkan permintaan akibat pertambahan penduduk yang banyak.
3. Teori Kuantitas
Sedangkan menurut teori Kuantitas, semakin banyak uang yang masuk atau beredar di masyarakat, maka harga – harga barang akan melonjak naik.
Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi
Kamu harus ketahui nih, ada beberapa penyebab yang bisa menyebabkan terjadinya Inflasi.
- Meningkatnya jumlah permintaan atau demand pada suatu jenis barang tertentu. Saat permintaan naik, tapi stok atau suplai terbatas, pasti akan terjadi kenaikkan harga.
- Biaya produksi sebuah barang atau jasa mengalami kenaikan. Hal ini karena terjadi peningkatan harga bahan baku atau upah pekerja. Dari situ, produsen akan mengambil tindakan menaikkan harga jual barang atau jasa.
- Saat jumlah uang yang ada di masyarakat meningkat sampai dua kali lipat, harga barang pun akan mengalami peningkatan yang setara. Hal ini disebabkan karena kenaikkan daya beli masyarakat, tapi stok barang tetap statis.
Jenis – Jenis Inflasi
1. Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahan
- Inflasi ringan: Kenaikkan harga barang masih di bawah angka 10% dalam setahun
- Inflasi sedang: Kenaikkan harga sampai 30% per tahun
- Inflasi tinggi: Kenaikkan harga barang atau jasa berkisar 30% sampai 100%
- Hiperinflasi: Kenaikkan harga barang melampaui angka 100% per tahun. Dalam situasi ini, kebijakan fiskal dan moneter dari otoritas seringkali gak memberi dampak signifikan.
2. Inflasi Berdasarkan Sumbernya
Inflasi yang berasal dari domestik (domestic inflation)
Penyebabnya meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat, kenaikkan harga barang atau jasa. Permintaan masyarakat tinggi, tapi suplai terganggu atau terbatas, biaya produksi naik dan masih banyak lainnya.
Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Penyebabnya harga barang – barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal, karena kenaikan harga di negara asalnya.
3. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, inflasi bisa kamu bedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang atau jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi sama produsen.
- Cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena kenaikkan biaya produksi, jadi harga penawaran barang naik.
- Bottle neck inflation, yaitu inflasi campuran yang disebabkan sama faktor penawaran atau faktor permintaan.
Dampak Inflasi
Dalam kondisi ekonomi seperti ini tentu memiliki dampak positif dan negatif buat suatu negara ataupun rakyatnya. Dampak ini bisa kamu lihat melalui beberapa aspek kehidupan masyarakat.
1. Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi Harga Pokok
Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok jadi sulit. Karena, bisa jadi terlalu kecil atau terlalu besar.
Persentase inflasi ini, yang terjadi di masa depan sering banget gak bisa kamu prediksi dengan akurat.
Hal ini yang akan membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual jadi gak akurat dan stabil. Jadi, inflasi akan membuat para produsen kesulitan, yang mengakibatkan kekacauan perekonomian.
2. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang saat mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal.
Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang derastis.
3. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi bisa memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat.
Misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha buat memperluas produksi jadi meningkatkan perekonomian.
Tapi, inflasi akan berdampak buruk buat mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap, sedangkan harga barang atau jasa terus menaik.
4. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung
Pada kondisi inflasi ini, minat menabung sebagian besar orang akan sangat berkurang dan menurun drastis.
Alasannya, karena pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil, sedangkan penabung harus membayar biaya administrasi tabungannya.
Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Inflasi di suatu negara bisa dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Biaya Hidup dan Indeks Harga Produsen.
Rumus menghitung inflasi berdasarkan IHK yaitu:
- Pit yaitu harga barang pada periode tertentu.
- Qit yaitu bobot barang pada periode tertentu.
- Pio yaitu harga barang pada periode dasar.
- Qio yaitu bobot barang pada periode dasar.
Setelah mendapatkan nilai IHK, baru nilai inflasi bisa kamu ketahui dengan memakai rumus dibawah ini.
Rumus pertama:
In = (IHK periode 1- IHK periode 2) / IHK periode 2) x 100 %
Rumus kedua:
In = ( Dfn – Dfn-1 ) / Dfn-1 ) x 100 %
Keterangan:
In = Inflansi
IHKn = Indeks Harga Konsumen tahun dasar
IHKn–1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya
Dfn = GNP atau PDB deflator berikutnya
Dfn–1 = GNP atau PDB deflator tahun sebelumnya
Contoh soalnya nih:
Badan Pusat Statistik mencatat pada bulan Februari 2020, Indeks Harga Konsumen sebesar 107, 22 sedangkan pada bulan Maret 2020 IHK yaitu sebesar 114,90. Jadi, berapakah laju Inflasi pada bulan Maret 2020?
Jadi, jawaban dari contoh soal diatas tadi yaitu:
114,90 – 107.22 / 107.22 * 100
= 0,716 * 100%
= 7,16 %
Dengan rumus tersebut, nilai inflasi dalam suatu negara bisa diketahui dengan tepat.
Jadi, saat nilai inflasi ada di tingkat yang melebihi target, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) bisa mengambil langkah tepat agar inflasi gak semakin memburuk.
Inflasi yang diukur IHK dikelompokkan ke 7 kelompok pengeluaran, yaitu.
- Kelompok bahan makanan
- Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
- Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
- Kelompok sandang
- Kelompok kesehatan
- Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
- Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Cara Mengatasi Terjadinya Inflasi
Buat melakukan hal ini, perlu penanganan yang serius dalam pengerjaannya. Cara yang bisa diambil yaitu dengan memberlakukan kebijakan – kebijakan tertentu.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
a. Kebijakan Diskonto
Meningkatkan nilai suku bunga, supaya masyarakat bersemangat buat menabung.
b. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat – surat berharga.
c. Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
Dengan mengurangi jumlah uang beredar, jadi inflasi bisa ditekan.
Bank sentral bisa mengambil keputusan buat mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank – bank.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yaitu salah satu langkah mengatasi inflasi buat memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
a. Menaikkan Tarif Pajak
Kalo tarif pajak buat rumah tangga dan perusahaan dinaikkan, hal ini bisa mengurangi tingkat konsumsi. Jadi, harga bisa turun kembali.
b. Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Buat mengurangi permintaan akan barang dan jasa yang bisa menurunkan harga – harga barang.
Pemerintah harus menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran. Cara mengatasi inflasi tersebut terbukti efektif buat mengatasi inflasi.
3. Kebijakan Lainnya
Ada loh, beberapa kebijakan – kebijakan lain yang bisa ditetapkan oleh Pemerintah buat mengendalikan atau mengatasi inflasi.
a. Menetapkan Harga Maksimum buat Beberapa Jenis Barang
Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada, jadi inflasi bisa dikendalikan. Tapi harus realistis. Kalo gak, akan jadi pasar gelap (black market).
b. Meningkatkan Produksi & Menambah Jumlah Barang di Pasar
Pemerintahan bisa melonggarkan keran impor dengan cara menurunkan bea masuk barang impor, seperti membuka keran import beras.
Hore, kamu sudah selesai belajar mengenai Inflasi. Gimana, ada yang belum paham atau ada yang kurang? Bisa tanya via kolom komentar di bawah yaa!