Revolusi Indonesia atau Revolusi Nasional Indonesia yaitu masa setelah kemerdekaan saat Republik Indonesia masih berkonflik dengan Kerajaan Belanda.
Peristiwa itu, terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, sampai pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh pihak Belanda pada 29 Desember 1949.
Revolusi ini, berujung pada berakhirnya pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia.
Ingin tahu lebih jelas? Yuk simak pembahasannya berikut dibawah ini!
Latar Belakang Revolusi Indonesia
Munculnya berbagai organisasi dan pergerakan besar-besaran buat meraih kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda waktu itu.
Seperti Budi Utomo, Organisasi Sarekat Islam, Partai Nasional Indonesia dan lainnya yang berkembang dengan cepat pada waktu itu.
Mereka menggunakan strategi yang jitu dengan cara mengirim wakil mereka ke Volksraad (seperti Dewan Rakyat) untuk berdiplomasi.
Supaya, pihak Belanda memberikan kedaulatan dan hak otonom kepada bangsa Indonesia buat mengatur wilayahnya sendiri.
Ada juga pergerakan yang keras, yaitu dengan memaksa pihak Belanda untuk memberikan hak-hak dari bangsa Indonesia dengan waktu yang cepat.
Pemimpin dari gerakan tersebut adalah Soekarno dan juga Mohammad Hatta.
Yang kelak jadi presiden dan wakil presiden pertama di Indonesia. Pergerakan itu, bisa berjalan dibantu kebijakan Politik Etnis yang emang masih dijalankan oleh Belanda.
Ada juga kependudukan oleh warga Jepang di wilayah bangsa Indonesia dalam waktu tiga setengah tahun.
Selain itu, juga menjadi suatu titik yang penting dalam lahirnya revolusi nasional Indonesia.
Dimana, pihak Belanda cuma mampu mempertahankan sedikit daerah penjajahan di wilayah Hindia Belanda. Tapi dalam waktu tiga bulan saja Jepang udah berhasil menguasai Sumatera.
Setelah itu, pihak dari Jepang juga membuat strategi jitu dengan mengambil hati dari rakyat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan ke Indonesia, juga mengizinkan bahasa Indonesia digunakan dalam ruang pubik.
Hal tersebut, yang membuat adanya dari berbagai organisasi-organisasi perjuangan seluruh Indonesia.
Proklamasi dan Pembentukan Pemerintahan Indonesia
Diakhir Agustus 1945, pemerintahan dari republik Indonesia udah terdiri dari Jakarta.
Kemudian, kabinet Presidensial dibentuk dimana Soekarno sendiri sebagai pemimpin tertinggi.
Lalu, Komite Nasional Indonesia pusat dibentuk dan tujuannya buat membantu Presiden. Juga memiliki fungsi yang hampir sama sebagai badan legislatif.
Dengan dibentuknya pemerintahan pusat di Jakarta. Beberapa raja di daerah-daerah menyatakan untuk menggabungkan diri ke pemerintahan pusat dan ada juga yang menolaknya. Terutama Raja yang bersekutu dengan Belanda.
Pemerintahan Indonesia yang baru aja dibuat dengan waktu yang cepat. Karena, bangsa Indonesia khawatir kalo pihak Belanda berusaha kembali merebut wilayah Indonesia.
Di dalam konferensi antara panglima dari militer pada setiap devisi di Yogyakarta.
Seorang berumur 30 tahun yang merupakan mantan dari guru sekolah, yaitu Sudirman terpilih buat jadi panglima Tentara keamanan Rakyat, dengan gelar Panglima Besar.
Euforia Revolusi Indonesia
Saat mulai tersebar berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke berbagai wilayah dan pulau.
Awalnya, banyak sekali dari rakyat Indonesia yang tidak percaya karena jauh dari ibukota.
Setelah berita tersebar luas, banyak rakyat yang menyatakan pro dengan pemerintahan Republik Indonesia.
Dalam keadaan tersebut, terjadilah kekosongan kekuatan luar yang menduduki wilayah Indonesia.
Karena, dari pihak Jepang dan pihak Belanda sedang dalam keadaan yang sangat lemah.
Makanya, keadaan politik tersebut menjadi suatu kesempatan untuk membangun pemerintahan yang kuat.
Bulan September 1945, pemerintahan republik yang dibantu oleh berbagai organisasi dari rakyat udah mengambil alih kendali atas infrastruktur-infrastruktur utama.
Seperti, stasiun kereta api dan tresn di berbagai kota besar di pulau Jawa.
Kemudian, golongan muda Indonesia menyatakan ikrar supaya kemerdekaan Indonesia segera terwujud.
Disisi lain, dari pihak Belanda memberikan tuduhan kepada Soekarno dan Hatta yang udah bersekutu dengan Jepang.
Ada juga pemerintahan Hindia Belanda yang udah menerima dana sebesar 10 juta dolar dari pihak Amerika Serikat, untuk membantu Belanda menjajah kembali Indonesia.
Usaha Pendudukan Kembali Wilayah Indonesia
Kelelahan dari perang Dunia II di wilayah Eropa menyebabkan situasi Belanda saat itu sangatlah lemah.
Selain itu, pihak Jepang juga tidak terlalu tertarik kembali untuk menduduki wilayah Indonesia.
Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Jepang, maka Tentara Australia yang diikuti dengan pasukan Belanda bergerak cepat buat mengambil alih.
Dan, tidak ada perlawanan yang berarti dari tentara Australia. Sangat mudah buat mengambil alih kembali beberapa daerah di bagian Timur Indonesia.
Ada juga dari pihak Inggris yang berusaha untuk menguasai jalanya pemerintahan sipil di Wilayah Jawa.
Pihak Belanda juga berkeinginan buat mengambil pemerintahan kolonial dengan dibantu NICA untuk terus menerus mengklaim akan kedaulatan wilayah Indonesia.
Pertama kali Tentara Inggris mendarat dibeberapa wilayah seperti Palembang, Padang, Medan, semarang, dan juga Surabaya.
Perjanjian Linggarjati
Belanda melakukan usaha perundingan dengan wakil-wakil republik Indonesia.
Konferensi antara kedua belah pihak diadakan dibawah pemimpin yang netral seorang komisi khusus dari Inggris yang bernama Lord Killearn.
Tempatnya ada di bukit Linggarjati dekat dengan kota Cirebon. Dan, tercapai suatu tujuan pada tanggal 15 November 1946 yang berisikan pokoknya yaitu:
- Belanda mengakui secara De facto republik Indonesia dengan kekuasaan meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura.
- Pihak Belanda harus meninggalkan wilayah De facto paling akhir pada tanggal 1 Januari 1949.
Republik Indonesia dan Belanda sepakat buat bekerja sama membentuk Republik Indonesia Serikat. Salah satu bagianya yaitu republik Indonesia.
Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Indonesia Serikat akan menjadi milik Uni Indonesia-Belanda bengan Belanda, Curasao, dan Suriname.
Hal tersebut, buat memajukan kepentingan bersama didalam hubungan luar negeri, keuangan, pertahanan, ekonomi dan kebudayaan.
Indonesia Serikat juga akan mengajukan diri sebagai anggota dari PBB. Maka, setiap perselisihan yang ada bisa diselesaikan melalui Arbitrase.
Kedua delegasi Indonesia pulang ke Jakarta, lalu Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian.
Tanggal 15 November 1946 di rumah Sjahrir, Jakarta, berlangsunglah musyawarah tentang Perundingan Linggarjati. Dimana, Sjahrir jadi penaggung jawab kalo ada yang tidak beres.
Agresi Militer Belanda I
Tengah malam, tanggal 20 Juli 1947 pihak dari Belanda mengadakan serangan militer buat tujuan utama mengahncurkan kekuatan republik Indonesia.
Dimana, serangan itu udah melanggar nilai-nilai dari perjanjian Linggarjati.
Pasukan dari Belanda akhirnya, bisa memukul mundur pasukan Republik Indonesia dari daerah Sumatera, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Dan kemudian pihak dari Indoneisa memindahkan pusatnya ke wilayah Yogyakarta.
Karena hal tersebut, negara-negara lain melihat kelakuan dari Belanda dan memeberikan reaksi keras dari berbagai negara.
Seperti Australia, Uni Soviet, India dan Amerika Serikat langsung mendukung ke pihak Indonesia. Seperti di Australia, kapal milik Belanda yang diboikot dari bulan September 1945.
Dewan PPB juga bertindak sangat aktif dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) buat mendorong negosisasi.
Kemudian, PBB akhirnya mengeluarkan resolusi untuk adanya gencatan senjata.
Pada waktu aksi militer itu, terjadi pada tanggal 9 Desember 1947. Pasukan Belanda membantai sangat banyak dari warga sipil yang ada di wilayah Desa Rawagede (yang saai ini bernama Balongsari) di Karawang, Jawa Barat.
Pemberontakan Komunis di Indonesia
Tanggal 18 September 1948, dalam sebuah kelompok yang bernama Republik Soviet Indonesia dibentuk di wilayah Madiun.
Pendirinya yaitu anggota dari PKI yang berkeinginan buat melakukan suatu pemberontakan terhadap kepemimpinan Soekarno-Hatta.
Pertempuran penuh antara PKI dan TNI yang akhirnya dimenangkan oleh pihak TNI.
Dalam jangka waktu beberapa minggu dan pemimpinnya Muso, terbunuh dalam peristiwa perang tersebut.
Di dunia Internasional, pihak dari Republik Indonesia memegang teguh kebijakan anti komunis.
Dampak Revolusi Nasional Indonesia
Pada masa itu, sekitar 100.000 sampai 200.000 perkiraan jiwa meninggal dalam peperangan, baik tentara ataupun sipil.
Selain itu, sekitar 1200 tentara hilang atau dibunuh pada tahun 1945-1946 di Jawa dan Sumatera.
Dan juga dari tentara Belanda tewas dalam jumlah yang tidak sedikit yaitu sekitar 5000 tentara.
Gerakan revolusi Indonesia itu, memberikan dampak pada kondisi dari sosial dan ekonomi Indonesia. Seperti kekurangan bahan bakar dan bahan makanan.
Setelah hal itu terjadi, republik Indonesia mengatur ulang segala hal di segala bidang yang sebelumnya mengalami pemblokadean oleh pihak Belanda.
Gimana ulasan diatas? Sangat mudah dipahami kan? Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Revolusi Indonesia.
Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀