Gaya bahasa/majas itu ada bermacam-bacam bentuknya, salah satunya adalah majas repetisi ini.
Majas repetisi banyak ditemukan pada buku-buku novel atau puisi.
Penulisan karya menggunakan majas repetisi ini karena terlihat unik dan memberikan kesan yang mendalam.
Perlu beberapa pemahaman materi supaya bisa menulis karya menggunakan majas repetisi ini.
Ingin tahu? Yuk simak ulasan yang ada dibawah ini!
Pengertian Majas Repetisi
Majas repetisi adalah perangkat sastra yang mengulang kata atau frasa yang sama beberapa kali untuk membuat tulisan yang lebih jelas dan mudah diingat.
Pengulangan terjadi dalam berbagai bentuk yang biasanya tidak dianggap sebagai satu kiasan tunggal.
Dan, majas repetisi ini digunakan sebagai bentuk pengulangan yang mencakup sejumlah kiasan yang lebih spesifik.
Biasanya, pengulangan tersebut diletakkan diatas, ditengah, atau dibawah.
Majas repetisi tidak dibedakan cuma sebagai kiasa, tapi lebih sebagai alat retoris.
Ada beberapa jenis majas repetisi yang biasa digunakan dalam prosa dan puisi. Sebagai alat retoris, bisa berupa kata, frasa atau kalimat lengkap.
Selain itu, bisa juga berupa kalimat yang diulang buat menekankan signifikansinya dalam keseluruhan teks.
Baca juga : Fungsi Majas Ironi
Fungsi Majas Repetisi
Umumnya, fungsi utama dari majas repetisi ini digunakan untuk menulis puisi.
Majas repetisi adalah alat puitis murni dan bisa disajikan dalam puisi, untuk memberikan tekanan dan menciptakan ritme.
Saat sebuah baris atau frasa berulang dalam sebuah puisi atau sepotong sastra, itu menjadi nyata buat para pembaca.
Dengan menggunakan majas repetisi ini, penyair bisa membuat ide-ide mereka yang mudah diingat dan manarik perhatian pembaca kearah ide tertentu.
Kenapa? Karena, dengan menggunakan satu baris berulang di seluruh karya puitis ini, supaya memungkinkan pembaca buat mengambil jeda setiap kali membaca pengulangan seperti itu.
Pelajari juga : Arti Majas Litotes
Tujuan Penggunaan Majas Repetisi
Berikut ini, ada beberapa tujuan penggunaan majas repetisi, diantaranya yaitu:
- Tokoh-tokoh pidato yang menggunakan majas repetisi, biasanya buat mengulangi kata-kata tunggal atau frasa pendek.
- Informasi berulang udah ditunjukkan secara ilmiah buat meningkatkan kemungkinan mengubah pikiran orang.
- Pengulangan banyak digunakan dalam puisi, prosa, di seluruh genre dan bentuk sastra.
- Selain membantu menekankan atau menyoroti pemikiran dan poin penting, pengulangan bisa jadi alat utama buat penulis dan pembicara dalam mengembangkan gaya, nada, dan ritme.
Ketahui juga : Fungsi Majas Alegori
Jenis Majas Repetisi
Ada banyak sekali jenis majas repetisi ini yang diklasifikasikan berdasarkan jenis pengulangan yang digunakan. Baik dalam literatur, karya sastra, atau dalam percakapan sehari-hari.
- Aliterasi : Merupakan pengulangan suara awal yang sama.
- Anacephalaeosis : Merupakan ringkasan fakta yang diketahui.
- Anadiplosis : Merupakan mengulangi kata terakhir diawal kalimat berikutnya.
- Anaphora : Merupakan mengulangi kata-kata awal.
- Antanaclasis : Adalah mengulangi kata yang sama dengan makna yang berubah.
- Antimetabole : Merupakan klausa berulang, membalik urutan kata.
- Antistrophe : Merupakan mengulangi kata terakhir dengan frasa yang berurutan.
- Asonansi : Merupakan mengulangi bunyi vokal yang sama.
- Auxesis : Merupakan peningkatan kepentingan.
- Chiasmus : Merupakan dua frasa dengan pembalikan di beberapa tempat.
- Consonance : Merupakan mengulangi suara konsonan.
- Correctio : Merupakan koreksi untuk merevisi makna.
- Dysrhythmia : Merupakan memutus pola ritmis.
- Epanados : Merupakan mengulangi kata-kata dalam urutan terbalik.
- Epistrof : Merupakan pengulangan kata atau frasa terakhir yang sama.
- Epizeuxis : Merupakan pengulangan kata dengan penuh semangat.
- Exergasia : Merupakan menyatakan kembali suatu titik dengan kata-kata yang berbeda.
- Homoioteleuton : Adalah akhiran yang mirip dengan kata-kata yang berdekatan atau paralel.
- Hypozeuxis : Merupakan setiap klausa memiliki subjek dan kata kerja sendiri.
- Inclusio : Adalah menggunakan verba buat suatu bagian dengan kata-kata yang sama.
- Parachesis : Merupakan mengulangi suara yang sama dengan kata-kata yang berurutan.
- Paralelisme : Merupakan pola berulang dalam sebuah kalimat.
- Paregmenon : Merupakan pengulangan kata-kata dari akar yang sama.
- Parison : Merupakan pola pencocokan lintas struktur.
- Parisosis : Merupakan jumlah suku kata yang sama dalam klausa.
- Paroemion : Merupakan aliterasi berlebihan.
- Paromoisosis : Merupakan bunyi serupa di dua klausa.
- Polyptoton : Merupakan pengulangan dalam berbagai bentuk.
- Polysyndeton : Merupakan pengulangan konjungsi.
- Repetitio : Merupakan mengulang satu kata.
- Sajak : Merupakan mengulangi suara di akhir kata.
- Sinonimia : Merupakan sinonim berulang untuk amplifikasi.
- Tautologi : Merupakan mengulangi makna, tidak perlu.
- Tricolon : Merupakan tiga komponen yang meningkatkan daya.
Ciri-Ciri Majas Repetisi
Majas repetisi ini memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakan dengan beberapa majas lainnya, yaitu:
- Penulis banyak menggunakan majas ini, baik dalam literatur, karya sastra, buku, karya tulis, atau pidato.
- Saat menggunakan majas repetisi harus mengulang suatu kalimat atau kata, supaya karya tersebut terlihat menonjol dan mendapatkan perhatian pendengat atau pembaca.
- Pengulangan secara umum terjadi dalam penulisan fiksi dan nonfiksi, penulisan kreatif, penulisan persuasif, tulisan formal atau informal.
- Ada penekanan. Pengulangan kata/frasa secara alami fungsinya buat menyoroti pentingnya dalam suatu teks dan sebagai sesuatu atau ide.
- Biasanya bersifat persuasi.
- Biasanya terdapat ritme. Pengulangan menciptakan ritme alami dalam sebuah kalimat.
Cara Menggunakan Majas Repetisi
Majas repetisi merupakan majas yang sederhana dan cukup mudah digunakan secara tertulis.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kamu menggunakan majas repetisi ini, yaitu:
- Coba kamu pilih kata-kata yang penting dan perlu ditekankan.
- Ulangi kata-kata tersebut dengan cara yang mudah diingiat.
- Jangan terlalu sering menggunakan nya atau itu akan kehilangan maknanya. Cukup kamu gunakan pengulangan di titik-titik saat itu, akan memiliki dampak paling besar.
- Coba gunakan pengulangan dengan cara cerdas, yang menambah penekanan pada ide-ide tertentu. Maka, penekanan itu bisa membuat nada lebih meyakinkan, lebih emosional, dramatis, dan lainnya.
Baca juga : Fungsi Majas Metonimia
Contoh Majas Repetisi
- Cinta adalah misteri, cinta adalah kesetiaan, cinta adalah kerinduan, cinta adalah pengorbanan.
- Aku ingin selalu bersamamu, selalu bersamamu, dan ingin selalu bersamamu disepanjang hidupku.
- Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini untuk menemaniku.
- Kerja, kerja, dan kerja adalah slogan semangat presiden Joko Widodo.
- Dia selalu berusaha untuk mencoba lagi, lagi, dan lagi sampai bisa.
- Dia pasti bisa, aku yakin dia pasti bisa menyelesaikan masalah itu.
- Rajin, rajin, dan rajin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
- Kopi hitam buatanmu itu pahit, pahit, dan pahit sekali rasanya.
- Dia selalu menyalahkanku kurang ini lah, kurang itulah, kurang cekatan lah.
- Setiap hari, setiap waktu, setiap saat aku ingin terus bersamamu dalam kondisi apapun.
- Berusaha, berusaha, dan terus berusaha untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Para pejuang melontarkan kata-kata yang penuh membara merdeka, merdeka, merdeka.
- Setiap hari kerjaanmu cuma main, main, dan main game aja.
- Rindu itu menyakitkan, rindu itu penantian, rindu itu angan-angan.
- Seorang siswa cuma perlu fokus untuk belajar, belajar, dan belajar.
Itulah pembahasan lengkap mengenai majas repetisi beserta beberapa contohnya diatas.
Gimana? Mudah dipahami kan? Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak!
Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀