Kamu pernah gak sih, membaca sebuah tulisan yang ternyata gagasan atau ide awalnya ada di bagian akhir?
Terkadang, seseorang juga pernah membuat sebuah tulisan yang diakhiri dengan ide utama yang dituangkan dalam kesimpulan.
Nah, kalo kamu pernah membaca atau bahkan membuatnya, itulah yang disebut dengan alinea atau paragraf induktif.
Ingin tahu lebih lengkap pembahasan tentang Paragraf Induktif? Yuk, langsung simak aja pembahasannya dibawah ini!
Apa Itu Paragraf Induktif?
Apa sih, yang dimaksud dengan Alinea atau Paragraf Induktif itu? Jadi,
Paragraf Induktif merupakan paragraf yang mana ide utamanya terungkap atau ada di akhir.
Dalam pengantar dan pengembangan paragraf-paragraf pola induktif, argumen yang menyimpulkan ide utama dijelaskan di akhir.
Dengan kata lain, argumen-argumen diungkapkan dan kemudian teori yang mendukung dijelaskan di kesimpulan.
Baca juga : Pengertian Prolog
Makanya, strukturnya berubah dari yang khusus dan spesifik, menjadi umum dan universal.
Ide-ide pendukung dijelaskan diawal teks, dan dari jumlah ide-ide pendukung inilah kemudian gagasan utama dibuat jadi sebuah kesimpulan.
Ciri-Ciri Paragraf Induktif
Berikut ini, ada beberapa ciri-ciri yang bisa dipakai buat membedakan mana paragraf induktif dengan paragraf yang lain, yaitu:
- Paragraf diawali dengan suatu penjelasan penjelasan khusus
- Pola kalimat telah disusun dari khusus ke umum (khusus-khusus-khusus-umum)
- Kalimat utama merupakan sebuah kesimpulan
- Kalimat utama terletak di akhir pada paragraf.
Metode Induktif
Paragraf Induktif merupakan paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.
Pelajari juga : Metode Paragraf Deduktif
Paragraf Induktif sendiri dikembangkan jadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yaitu paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab-akibat dan paragraf akibat-sebab.
Jenis Paragraf Induktif
Dibawah ini, ada berbagai jenis-jenis alinea atau paragraf yang menggunakan pola induktif, diantaranya yaitu:
1. Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi yaitu sebuah paragraf yang menuliskan ide pendukung berupa hal-hal spesifik diawal.
Kemudian, ide pendukung dikembangkan jadi sebuah kesimpulan yang bersifat universal atau umum.
Kesimpulan yang ditulis di akhir tersebut merupakan sekumpulan poin dari kalimat-kalimat khusus di awal alinea.
2. Paragraf Analogi
Paragraf analogi merupakan sebuah paragraf yang metode penulisannya memakai pola deduksi.
Artinya, gagasan utamanya disampaikan dengan coba membandingkan sesuatu yang dirasa mempunyai kecenderungan yang sama.
Dari perbandingan yang dicari, kesamaannya itu selanjutnya tulisan ditarik menjadi sebuah kesimpulan yang umum.
3. Paragraf Sebab-Akibat
Paragraf sebab-akibat merupakan sebuah paragraf dengan kesimpulan “akibat” yang ada di akhir paragraf.
Kesimpulan didapatkan dari ide pendukung berisi hal-hal spesifik tentang “sebab-sebab” di awal paragraf.
4. Paragraf Akibat-Sebab
Paragraf akibat-sebab merupakan kebalikan dari sebab-akibat, yaitu paragraf yang menuliskan sebuah kesimpulan umum berisi “akibat”.
Kesimpulan tersebut, tentunya hadir dari rangkaian ide pendukung “sebab” yang ditulis di awal paragraf.
Cara Membaca Paragraf Induktif
Paragraf pola induktif menempatkan kalimat utama di akhir. Paragraf pertama, biasanya memperkenalkan lebih banyak informasi terkait.
Ide-ide pendukung tersebut, lalu mengarah pada kesimpulan yang biasanya bisa diprediksi pada akhir paragraf.
Baca juga : Pengertian Fabel
Nah, buat bisa menentukan kalo sebuah tulisan memakai pola induktif atau deduktif, maka kamu harus mengetahui cara membacanya.
Berikut ini, ada beberapa cara membaca paragraf induktif yaitu:
- Baca kalimat di awal paragraf pertama, apakah berisi hal-hal yang spesifik?
- Perhatikan letak ide utama yang disampaikan
- Perhatikan pula di bagian kesimpulan, apakah menuliskan secara garis besar tulisan-tulisan yang ada di awal-awal alinea sebelumnya atau gak.
Contoh Paragraf Induktif
1. Contoh Paragraf Induktif Tentang Sekolah
Saat ujian udah selesai, nilai anak-anak diperiksa. Ternyata ada berbagai nilai siswa, sebanyak 19 siswa nilainya melampaui standar kelulusan.
10 siswa memperoleh nilai tepat pada standar kelulusan, dan gak ada seorang siswa pun yang memperoleh nilai dibawah standar. Jadi, bisa dikatakan kegiatan belajar di kelas ini berhasil.
2. Contoh Paragraf Induktif Tentang Pendidikan
Belajar dengan sistem SKS atau Sistem Kebut Semalam bukanlah hal yang patut di contoh. Apalagi kalo esok harinya adalah hari ujian.
Akibat yang bisa dirasakan adalah rasa kantuk saat sedang mengerjakan ujian. Makanya, persiapkan diri dan mulai belajar sejak jauh-jauh hari sebelum waktu ujian tiba.
3. Contoh Paragraf Induktif Tentang Kesehatan
Apapun kalo dilakukan secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Sama halnya seperti mengonsumsi makanan.
Terlalu banyak makan juga bisa mendatangkan berbagai macam penyakit.
Misalnya saja obesitas, serangan jantung, stroke, atau penyakit-penyakit lain seperti kolesterol dan gula.
Makanya, makanlah sesuai dengan kebutuhan tubuh demi menjaga kesehatan jangka panjang.
4. Contoh Paragraf Induktif Tentang Lingkungan
Buat warga Bandung, membuang sampah seenaknya ke dalam sungai udah jadi kebiasaan bahkan tradisi sejak dulu. Padahal, kebiasaan buruk ini udah dirasakan akibatnya hampir setiap tahun.
Sampah-sampah tersebut bisa menyebabkan aliran sungai terhambat dan akhirnya menimbulkan banjir.
Gak heran apabila banjir yang terjadi di Bandung sering sekali disebabkan oleh tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai.
Gimana menurut kamu pembahasan tentang Paragraf Induktif yang ada diatas tadi?
Mudah dipahami kan? Jangan lupa yak share ke teman-teman kalian semua dan kalo ada pertanyaan bisa langsung tulis aja di kolom komentar 😀