Demokrasi yaitu sistem pemerintahan berkedaulatan rakyat, di mana pemerintahan berasal dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
Bukan pemerintahan yang berdasarkan keturunan, keilmuwan, dan lain sebagainya. Sedangkan, kalo
Sikap demokratis yaitu segala sesuatu atau sikap yang mencerminkan demokrasi. Jadi, yang dimaksud dengan sikap ini mencerminkan proses melaksanakan perilaku budaya demokrasi.
Nah, berikut ini aku akan jelaskan beberapa sikap demokratis di berbagai bidang. Penasaran? Yuk langsung simak aja ulasannnya!
Sikap Demokratis dalam Musyawarah
Sikap demokratis dalam musyawarah sendiri sebenarnya terbagi menjadi tiga sesuai dengan proses musyawarah, yaitu:
- Sikap demokratis saat merencanakan musyawarah.
- Sikap demokratis saat musyawarah berlangsung.
- Sikap demokratis saat musyawarah udah mendapatkan hasil.
Nah, dibawah ini ada beberapa sikap demokratis dalam musyawarah buat mufakat di Indonesia:
a. Bekerja Sama
Bahkan, buat penyelenggara atau panitia musyawarah sikap ini udah mulai dijalin sejak perencanaan musyawarah.Perencanaan musyawarah yang meliputi administratif, perijinan pelaksanaan, waktu, dan tempat juga perlu dimusyawarahkan tersendiri di luar agenda musyawarah yang ada.
Kerja sama buat mencapai tujuan tertentu akan membuat pribadi jadi lebih bersabar.
b. Saling Menghormati
Sikap ini harus dimiliki oleh panitia musyawarah yang merencanakan musyawarah dan peserta musyawarah.
Saling menghormati gak melihat perbedaan usia, jenis kelamin, pangkat, harta, agama, dan sebagainya. Dengan sikap saling menghormati, maka musyawarah dari awal akan berjalan lancar.
c. Menghargai Pendapat Orang Lain
Saling menghargai artinya mendengar semua masukan yang ada.
Mempersilakan semua peserta dan semua anggota buat menyampaikan pendapatnya, dicatat bersama buat dipertimbangkan sebagai hasil musyawarah.
Pada kondisi tersebut, peran semua peserta sama. Gak dipilih-pilih mana peserta yang boleh menyampaikan pendapatnya.
d. Tidak Bersikap Seenaknya
Setiap lembaga yang mengadakan pasti mempunyai aturan tersendiri yang diharapkan dipatuhi oleh seluruh anggota.
Makanya, dalam musyawarah gak boleh bersikap seenaknya aja. Sikap seenaknya aja ini akan membuat suasana musyawarah gak kondusif.
e. Tidak Bersikap Acuh Tak Acuh
Semua peserta musyawarah harus punya sikap peduli seperti peduli terhadap apa yang dimusyawarahkan, peduli terhadap lancarnya penyelenggaraan musyawarah karena buat kepentingan bersama dan peduli dengan hasil musyawarah.
Termasuk didalamnya yaitu peduli dengan berbagai pendapat orang lain. Gak menganggap cuma pendapat dirinya yang harus diperhatikan.
f. Tidak Memaksakan Kehendak Kepada Orang Lain
Setiap orang mungkin punya pendapat yang beda-beda mengenai suatu masalah. Makanya, dalam musyawarah gak boleh memaksakan kehendak atau pendapatnya pada orang lain.
Sikap memaksakan kehendak akan membuat hasil rapat bukan keputusan bersama dan orang lain terpaksa melakukannya. Hasil rapat jadi gak bisa dipertanggungjawabkan.
g. Menyampaikan Pendapat dan Mendebat dengan Cara Baik
Saat menyampaikan pendapat, memberi kritik, mendebat pendapat orang lain atau memberi sanggahan harus disertai dengan cara yang baik.
Cara yang baik yaitu dengan bahasa sopan, gak berteriak, jelas, gak menyinggug salah satu pihak, dan gak disertai emosi.
Penyampaian pendapat yang dilakukan dengan cara yang gak baik dan menyinggung orang lain akan membuat suasana jadi emosi dan memancing keributan terjadi dalam musyawarah.
Jadi, cara mengemukakan pendapat haruslah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
h. Menerima Keputusan Musyawarah
Musyawarah untuk mufakat tercapai, kalo semua pihak udah sepakat dengan hal tertentu tanpa pemungutan suara terbanyak dulu.
Kalo gak berhasil, maka dilakukan voting. Apapun hasil musyawarah, semua komponen harus menerima dan meski diri menganggap hasil musyawarah gak sesuai dengan keinginannya.
i. Melaksanakan Keputusan dengan Bertanggung Jawab
Keputusan berdasarkan suara terbanyak atau voting cuma dilakukan kalo mufakat gak bisa dilaksanakan.
Apapun cara pengambilan keputusan, seluruh peserta musyawarah bertanggung jawab kepada dirinya, kepada lingkungan, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena bertanggung jawab, maka semua wajib melaksanakan hasil keputusan. Meski hasil keputusan tersebut bukan bersebrangan dengan pendapatnya.
j. Tidak Sombong
Pihak yang pendapatnya dijadikan hasil musyawarah atau pihak yang menang, gak boleh mempunyai sikap sombong.
Sikap sombong tersebut, nantinya akan menuai perselisihan di musyawarah dan menghambat pelaksanaan hasil musyawarah.
k. Amanah Rakyat
mus
Musyawarah yang diselenggarakan pemerintah dari yang terkecil, misalnya tingkat RT dan RW harus memegang teguh aspirasi dan amanah rakyat.
Pendapat yang dikemukakan haruslah pendapat demi kemajuan bersama dan benar-benar berpihak pada rakyat. Manfaat musyawarah bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
l. Lapang Dada
Sikap lapang dada dalam musyawarah yaitu sikap lapang dada menerima segala sanggahan dan kritikan dari orang lain.
Ini penting! Karena, dalam musyawarah setiap orang mempunyai pendapatnya masing-masing.
Lapang dada bisa juga menerima semua hasil keputusan musyawarah tanpa ada rasa benci. Kalo perlu, termasuk pihak yang kalah dalam musyawarah, harus memberi ucapan selamat pada yang menang.
Sikap Demokratis dalam Lingkungan Keluarga
a. Tidak Pilih Kasih pada Semua Anggota Keluarga
Semua anggota keluarga berhak mendapat kasih saying yang sama. Khususnya buat anak, baik itu anak sulung atau bungsu.
Mereka harus mendapat kasih sayang yang sama dari orangtua atau sesama saudara. Karena, buat membuktikan kalo dalam satu keluarga ada pemerataan kasih sayang, hak, dan martabat.
b. Saling Menghormati dan Menyayangi
Menghormati dan menyayngi adalah hal yang wajib dilakukan dalam sebuah keluarga.
Makanya, setiap anggota keluarga berhak disayangi dan dihormati dan semua anggota keluarga juga wajib menyayangi dan menghormati.
c. Menghargai Posisi Ayah Sebagai Kepala Keluarga
Posisi ayah dalam keluarga yaitu sebagai kepala keluarga dan yang menentukan arah dan tujuan keluarga.
Kepala keluarga yang memberikan keputusan buat setiap penyelesaian masalah. Ayah juga menjadi tulang punggung buat perekonomian keluarga.
Makanya, anggota keluarga yang lain wajib menghargai dan menghormati peran ayah tersebut. Tapi dengan posisinya, ayah juga harus tetap menjaga penerapan contoh sikap demokratis dalam keluarga.
d. Menghargai Pendapat Tiap Anggota Keluarga
Dalam proses musyawarah buat menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan, semua anggota berhak mengemukakan pendapat.
Makanya, anggota keluarga yang lain juga harus bisa menghargai setiap pendapat yang diberikan oleh anggota keluarga buat ditarik kesimpulan dan diambil keputusan.
e. Bermusyawarah untuk Menyelesaikan Masalah Keluarga
Segala permasalahan yang muncul dalam lingkungan keluarga harus diputuskan secara musyawarah buat mencapai mufakat.
Makanya, dengan begitu keputusan yang akan diambil harus bisa diterima oleh semua anggota keluarga.
f. Semua Anggota Keluarga Berhak Menyampaikan Kritik dan Saran
Walaupun anak harus selalu patuh pada orangtua, gak berarti kalo anak gak berhak menyampaikan kritik dan saran demi kesejahteraan bersama.
Orang tua juga harus bisa menerima kritik dan saran yang diberikan oleh anak. Tentu aja, kritik dan saran tersebut harus mengarah pada suatu kebaikan dan juga disampaikan dengan cara yang baik.
Menyampaikan kritik dan saran dengan cara yang baik, bisa dilakukan dengan tanpa mengurangi rasa hormat pada orang tua.
g. Memahami Tugas dan Wewenang Masing-Masing dalam Keluarga
Selain pembagian tugas rumah, dalam keluarga juga biasanya ada tugas dan kewajiban tergantung peran masing-masing anggota keluarga.
Sebagai contoh, ayah mencari nafkah, ibu mengurus rumah, dan anak belajar.
Tapi, gak berarti kalo anggota keluarga gak perlu membantu tugas ibu. Gak berarti kalo anak dan ibu bisa menuntut ayah buat mencari nafkah yang berlebihan dan lain sebagainya.
h. Menempatkan Anggota Keluarga Sesuai dengan Posisinya
Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, setiap anggota keluarga mempunyai posisi atau peran masing-masing.
Dengan begitu, semua anggota keluarga harus bisa melaksanakan dan menempatkan perannya sesuai dengan posisinya agar semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
i. Mengerjakan Tugas Rumah Sesuai Kewajibannya
Dalam sebuah keluarga biasanya ada pembagian tugas rumah dan semua anggota keluarga harus busa melaksanakan sesuai dengan kesepakatan.
Menghindari tugas rumah dan menyerahkannya pada ibu bukanlah tindakan yang gak demokratis.
j. Mendahulukan Kepentingan Bersama diatas Kepentingan Pribadi
Semua anggota keluarga emang boleh mengeluarkan pendapat dalam musyawarah. Keputusan dalam musyawarah juga harus bisa diterima oleh semua anggota keluarga.
Tapi, pendapat dan keputusan dalam musyawarah keluarga harus bisa mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi anggota keluarga.
3. Sikap Demokratis dalam Lingkungan Masyarakat
a. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa Sesama Warga
Perbedaan dalam satu lingkungan masyarakat yaitu jadi hal yang wajar kok.
Makanya, udah seharusnya perbedaan itu diakui dan dihargai dengan terus mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam masyarakat.
b. Ikut Berpartisipasi dalam Kegiatan Kemasyarakatan
Sebagai anggota masyarakat, udah seharusnya ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Karena, dalam kegiatan tersebut juga demi kepentingan bersama dalam masyarakat.
c. Memberikan Kritik dan Saran demi Kemajuan Lingkungan Masyarakat
Semua warga masyarakat berhak dan wajib memberikan saran dan kritik demi kemajuan lingkungan masyarakat.
Sebagai pemimpin, pemimpin juga harus bisa menerima masukkan tersebut dengan baik.
d. Menjaga Keamanan dan Ketentraman Lingkungan
Contoh sikap demokrasi dalam lingkungan masyarakat yaitu dengan menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan.
Semua warga punya hak dan kewajiban yang sama atas keamanan lingkungan. Hal tersebut bukan cuma kewajiban dari petugas keamanan aja.
e. Mengikuti Musyawarah Warga
Dalam pelaksanaan musyawarah, semua anggota masyarakat berhak mengikuti dan mengeluarkan pendapatnya.
Hal itu merupakan contoh sikap demokrasi yang ada dalam masyarakat. Dari pendapat-pendapat itulah nanti keputusan terbaik akan diambil.
f. Tidak Memaksakan Pendapat pada Orang Lain
Dalam kehidupan bermasyarakat, semua orang berhak mempunyai dan mengeluarkan pendapat.
Makanya, kamu gak boleh mempengaruhi orang lain dengan pendapat kamu atau memaksakan pendapat kamu pada orang lain.
Hal tersebut, nantinya akan sangat bertentangan dengan contoh sikap demokrasi dalam masyarakat.
g. Mengalokasikan Dana Desa Sesuai dengan Rencana Anggaran
Dana desa harus bisa dipakai sebagaimana mestinya. Karena, dana desa merupakan dana dari desa buat masyarakat.
Kalo gak dipakai sesuai dengan anggaran yang semestinya, tentu akan ada pihak yang dirugikan, terutama rakyat.
Perbuatan tersebut gak akan sejalan dengan contoh sikap demokrasi yang seharusnya dijalankan.
4. Sikap Demokratis dalam Lingkungan Sekolah
a. Menghargai Pendapat Orang Lain
Dalam kehidupan bersosialisasi di lingkungan sekolah, tentu aja kamu sering mengalami perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat itu bisa terjadi dalam suatu proses musyawarah, dalam diskusi pelajaran, ataupun dalam rapat.
Makanya, udah seharusnya kamu bisa saling menghargai pendapat orang lain sebagai wujud dari contoh sikap demokratis.
b. Menyuarakan Aspirasi demi Kemajuan Sekolah
Sebagai warga sekolah, semuanya harus bisa berpartisipasi mengeluarkan pendapat demi kemajuan sekolah.
Itulah merupakan salah satu ciri adanya contoh sikap demokrasi dalam sekolah. Aspirasi tersebut bisa disuarakan dalam beberapa bentuk.
Contohnya: Pendapat lisan pada saat rapat dan musyawarah atau penulisan artikel dalam majalah dinding dan bulletin sekolah.
c. Menjaga Komunikasi yang Lancar dengan Seluruh Warga Sekolah
Semua warga sekolah harus bisa menjaga komunikasi yang baik. Baik itu antara guru dengan siswa, guru dengan guru, atau siswa dengan siswa.
Hal tersebut buat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
d. Ikut Berpartisipasi dalam Kegiatan OSIS
Aktif berpartisipasi dalam kegiatan OSIS menunjukkan demokrasi di sekolah berjalan dengan lancar.
Semua siswa berhak ikut dalam kegiatan OSIS, bukan cuma pengurus OSIS aja. Dengan begitu semuanya bisa ikut berpartisipasi dalam sistem demokrasi di sekolah.
e. Pemilihan Ketua Organisasi atau Ketua Kelas
Contoh sikap demokratis yang bisa ditunjukkan di sekolah yaitu dengan adanya pemilihan ketua organisasi dalam sekolah atau pemilihan ketua kelas.
Pemilihan tersebut biasanya dilakukan dengan pengumpulan suara dari para warga sekolah. Hal tersebut menunjukkan adanya demokrasi dalam sekolah.
f. Bergantian Menjadi Petugas Upacara
Menjadi petugas upacara yaitu hak sekaligus kewajiban semua siswa. Pemilihan petugas upacara gak seharusnya diberikan pada orang-orang tertentu.
Semua siswa sebaiknya mendapat giliran buat menjadi petugas upacara di sekolahannya.
g. Pembagian Tugas Piket yang Adil
Kebersihan yaitu tanggung jawab semua warga masyarakat. Makanya, semua warga masyarakat khususnya siswa harus bisa menjaga kebersihan terutama kebersihan kelas yang biasanya dilakukan oleh regu piket.
Dalam pembagian regu piket yang adil dan merata, kamu bisa melihat adanya demikrasi dalam pembagian tugas tersebut.
Karena setiap siswa mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kelas. Pembagian regu piket juga merupakan wujud kebijakan yang dibuat dari oleh dan buat siswa di dalam kelas.
Nah, itulah penjelasan terlengkap mengenai sikap demokratis di berbagai bidang yang bisa kamu ketahui dan juga pelajari.
Semoga artikel tersebut bisa membantu dan juga bermanfaat 😀