Tes angka menjadi salah satu tes yang paling umum digunakan di dalam rekrutmen suatu perusahaan.
Dimana, terdapat dua jenis tes angka yang sering digunakan yaitu tes pauli dan tes kraepelin.
Setiap jenis tes itu emang sekaligus nampak, apalagi komponen yang digunakan dalam kedua tes tersebut juga sangat mirip.
Apa Itu Tes Kraepelin?
Penggunaan nama tes kraepelin berasal dari nama pengembangnya yang seorang psikiater asal Jerman bernama “Emilie Kraepelin”.
Tes kraepelin merupakan salah satu psikotes kerja yang dikembangkan pada awal abad ke-19.
Menurut American Psychology Association, tes kraepelin dikembangkan untuk mengukur perhatian seseorang dalam jangka waktu yang singkat.
Sebuah lembar tes kraepelin terdiri atas 45 lajur angka dengan nominal antara 0 sampai 9.
Ada 60 angka yang disusun vertikal secara acak yang pada masing-masing lajur tersebut.
Pelaksanaan tes kraepelin cukup sederhana. Kamu cukup menjumlahkan dua angka terdekat dalam lembar tes kraepelin selama waktu yang ditentukan.
Baca juga : Tips Interview Kerja
Jangan khawatir, kamu tidak perlu menjumlahkan semua bilangan yang ada didalam lembar tes kraepelin tersebut.
Tujuan dengan adanya tes kraepelin ini tidak untuk menilai benar atau salah.
Pengertian Tes Kraepelin Menurut Ahli
Ada beberapa pengertian tes kraepelin menurut para ahli, diantaranya seperti dibawah ini:
1. Menurut Anne Anestesi
Tes kraepelin yaitu tes kecepatan. Hal itu ditujukan dengan banyaknya soal yang dibatasi dengan waktu tertentu, dimana testi dipastikan tidak bisa menyelesaikan semua soal.
2. Menurut Dr. J. de Zeeuw
Tes kraepelin termasuk kedalam kelompok tes yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor khusus non intelektual (tes konsentrasi).
Tujuan Tes Kraepelin
Secara umum, tes kraepelin bertujuan untuk mengukur level atensi seseorang dalam jangka waktu tertentu.
1. Aspek Daya Tahan
Pada tes kraepelin, kamu akan diminta untuk melakukan perjumlahan dalam waktu yang singkat.
Waktu yang singkat ini, akan mengukur bagaimana daya tahan dan konsistensimu dalam mengerjakan tugas dengan waktu terbatas.
2. Aspek Kemauan
Waktu yang terbatas juga digunakan untuk mengukur bagaimana motivasimu dalam mengerjakan sebuah tugas.
Hal ini, terutama tugas-tugas yang berhubungan dengan angka, pola perhitungan, dan operasi matematika.
3. Aspek Emosi
Selain konsistensi dan motivasi, aspek lain yang diuji pada tes kraepelin yaitu emosi.
Tes kraepelin ini akan mengukur bagaimana pengendalian emosi kamu saat mengerjakan ditekan oleh tugas.
4. Aspek Penyesuaian Diri
Seperti halnya daya tahan, tes kraepelin juga akan mengukur sejauh mana kamu bisa beradaptasi terhadap tugas yang diberikan.
5. Aspek Stabilitas Diri
Tes kraepelin ini terdiri atas beberapa tingkatan yang digunakan untuk mengukur tingkat stabilitas diri kamu dalam mengerjakan tugas.
Fungsi dan Implementasi Tes Kraepelin
Fungsi utama pada tes kraepelin yaitu guna mengetahui tipe performa seseorang pada saat bekerja.
Dibawah ini, ada contoh fungsi implementasi tes kraepelin yang dilakukan pada calon pegawai, yaitu:
- Terlalu sering salah hitung. Hal itu menjadi indikasi, kalo seseorang terjadi distraksi mental yang sedang dialami.
- Rentang ritme atau grafik terlalu besar. Hal itu bisa mengindikasikan, kalo calon pegawai tengah mengalami masalah atau gangguan emosional.
- Penurunan grafik dengan tajam. Hal itu bisa menjadi pertanda, kalo calon pegawai hilang ingatan sesaat pada waktu pengerjaan tes atau sebagai indikasi epilepsi.
- Hasil penjumlahan angka yang amat rendah. Hal itu menjadi indikasi, kalo calon pegawai tengah mengalami gejala depresi mental.
Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
Cara mengerjakan tes kraepelin yaitu dikerjakan dengan cara menjumlahkan antara dua bilangan angka.
Kemudian, setiap jawaban ditulis di sela-sela dua bilangan yang udah dijumlahkan.
Baca juga : Persiapan Wawancara Kerja
Apabila penjumlahan tersebut menghasilkan angka bilangan dua digit, maka kamu cukup menulis digit terakhir aja atau angka satuannya.
Contoh lembar tes kraepelin beserta jawabannya:
Seperti uraian diatas, tes kraepelin dilakukan dengan cara menjumlahkan angka dari arah bawah ke atas.
Kamu bisa melihat contoh diatas (3 + 1 = 4), maka hasil (4) yang kemudian ditulis di sela-sela angka.
Lalu, pada (1 + 9 = 10), maka angka yang ditulis cuma (0) aja karena (10) termasuk kedalam bilangan puluhan.
Penilaian dalam Tes Kraepelin
Penilaian didalam tes kraepelin tidak cuma dilihat dari banyaknya angka yang berhasil dijumlahkan.
Tapi, juga dilihat berdasarkan hasil grafik yang dihasilkan pada saat mengerjakan tes kraepelin tersebut.
Makanya, kamu harus mengupayakan supaya memperoleh grafik yang stabil, tidak naik atau turun dengan drastis.
Dan, sebaliknya juga kamu membuat patokan berapa angka yang harus kamu kerjakan, jadi hasil grafik yang akan kamu buat menjadi bagus.
Berikut ini, ada beberapa penjelasan penilaian pada tes kraepelin, diantaranya yaitu:
- Kalo hasil kamu menunjukkan grafik naik, itu menunjukkan pribadi kamu akan memperlihatkan peningkatan atau bisa berprestasi dalam bekerja.
- Kalo hasil kamu menunjukkan grafik datar, itu menunjukkan kamu bisa bekerja dengan stabil atau tidak mudah terpengaruh dengan kondisi lingkungan.
- Kalo grafik yang kamu hasilkan seimbang, itu menunjukkan kalo kamu tidak bisa stabil pada saat bekerja.
- Kalo grafik kamu menurun, itu menunjukkan kalo kamu dalam bekerja akan menunjukkan penurunan atau kurang prestasi, mudah bosan, mudah lelah, dan mudah jenuh.
Uchida-Kraepelin Test, Pengembangan Lanjut dari Tes Kraepelin
Uchida-Kraepelin Test (UK Test) merupakan pengembangan lebih lanjut dari tes kraepelin.
Pengembangan tersebut dikerjakan oleh seorang psikolog asal Jepang yang bernama Uchida pada tahun 1920-an.
Dilansir dari hasil penelitian yang dipublikasikan melalui BioPsychoSocial Medicine, tes kraepelin digunakan untuk mengukur level stres seseorang.
Tes kraepelin menggunakan karakter numerik, jadi bisa mengukur kompetensi peserta ujian dan kepribadian serta sifat perilaku tanpa terpengaruh oleh budaya atau bahasanya.
UK Test ini, berguna dalam perekrutan dan manajemen keselamatan dan kualitas. Tes ini juga digunakan untuk mengukur bagaimana seseorang melakukan sebuah tugas.
Baca juga : Pertanyaan Wawancara Kerja
Dengan begitu, karakteristik bagaimana pelamar atau karyawan bekerja bisa dipahami secara objektif oleh perekrut.
Pelaksanaan tes ini cukup mudah. Tes ini bisa dilakukan secara individual atau kelompok. Hal itu, akan menghemat waktu dari pelaksanaan tes itu sendiri.
Arah Karir Tes Kraepelin
Dalam pengerjaan tes, nantinya penguji bisa mengetahui tingkat ketelitian, kecepatan, kestabilan, dan ketahanan seseorang saat menghadapi sebuah ujian.
Dan, dalam dunia karir hal itu bisa mengindikasikan jenis pekerjaan yang akan sesuai buat seseorang, berikut penjelasannya:
1. Ketelitian
Hal ini menunjukkan konsentrasi dalam kerja, seberapa besar seseorang bisa fokus pada pekejaan yang sedang dilakukan.
Ketelitian tersebut juga diikuti dengan adanya ketenangan, hati-hati, logis, penuh pertimbangan, kritis, dan rasional.
Mereka yang mendapatkan skor bagus dalam ketelitian pada tes kraepelin. Umumnya, memiliki kemampuan dalam mengorganisir, menganalisa, dan mendelegasikan pekerjaan.
Dibawah ini, ada beberapa profesi yang sesuai dengan kriteria ini:
- Bidang manajemen.
- Pengacara.
- Intelijen.
- Programer.
- Akuntan.
- Dokter.
- Mekanik.
- Insinyur.
2. Kecepatan
Kecepatan akan menunjukkan tempo kerja, seberapa aktif seorang individu dalam menjalankan suatu kegiatan, apakah sedang, cepat, atau lambat.
Dalam hal kecepatan, juga harus diikuti dengan ketenangan, keseriusan, hati-hati, teliti, stabil tapi sensitif.
Mereka yang memperoleh skor bagus dalam kecepatan pada tes kraepelin, cocok buat memiliki profesi seperti dibawah ini:
- Interior Design.
- Administratif.
- Manager.
- Arsitek.
- Perawat.
- Konselor.
- Penjaga Toko.
3. Kestabilan
Hal ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam menjaga dan mengelola emosi pada waktu bekerja.
Dengan kata lain, seseorang itu tidak akan mudah terpengaruh oleh kondisi di sekitarnya.
Mereka yang memiliki skor tinggi didalam kestabilan pada tes kraepelin, umumnya bisa menghadapi perubahan mendadak dengan cepat dan tenang.
Berikut adalah beberapa profesi yang sesuai dengan kriteria ini:
- Pengusaha.
- Programer.
- Forensik.
- Insinyur.
- Mekanik.
- Pilot.
- Polisi.
4. Ketahanan
Hal tersebut akan menunjukkan daya tahan dari seseorang saat menghadapi situasi yang tertekan.
Mereka yang memiliki skor tinggi dalam ketahanan pada tes kraepelin yaitu individu yang bisa diandalkan, bertanggungjawab, mengikuti standar, dan aturan dengan teguh.
Berikut ada beberapa profesi yang sesuai dengan kriteria ini:
- Pemimpin Militer.
- Hakim.
- Pengacara.
- Intelijen.
- Polisi.
- Atlet.
Tips Mengerjakan Tes Kraepelin
Dibawah ini, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam mengerjakan tes kraepelin, diantaranya yaitu:
- Kamu harus benar-benar teliti dalam menjumlahkan angka dengan benar dan stabil pada setiap kolomnya.
- Persiapkan fisik kamu dengan prima, karena nantinya harus berhitung dengan cepat dan tepat dengan waktu yang terbatas.
- Semakin banyak kamu melakukan kesalahan, maka bisa menunjukkan kalo kamu adalah orang yang tidak teliti, kurang hari-hati, tidak cermat, dan kurang memiliki daya tahan yang cukup saat menghadapi stres atau tekanan dalam pekerjaan.
Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Tes Kraepelin. Gimana? Sangat mudah dipahami kan?
Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀