Contoh Teks Eksplanasi Tsunami

Arli 27 Juli 2023

Tsunami merupakan sebuah bencana yang cukup besar, bencara ini pernah terjadi di Indonesia dahulu tepatnya di provinsi Aceh. Bencana yang besar ini juga sering menjadi judul untuk contoh teks eksplanasi tsunami.

Pasti dalam mata pelajaran #Bahasa Indonesia bakalan jumpain yang namanya teks eksplanasi. Sebelum kalian akan mengetahui mengenai struktur teks eksplanasi tsunami, bagusnya kita inget dahulu mengenai pengertian teks eksplanasi.

Teks Eksplanasi adalah sebuah teks yang menguraikan proses-proses atau rentetan terjadinya fenomena alam disekitar kita berdasarkan fakta yang ada. Jadi sebuah teks eksplanasi sangat terkait dengan kejadian satu dengan lainnya.

Dalam sebuah teks eksplanasi ada struktur atau bagian yang harus dipenuhi, seperti : pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi).Dan untuk Interpretasi/penutup tidak harus ada, karena bagian ini memuat opini penulis.

Kemudian,berikut contoh teks eksplanasi tentang bencana alam Tsunami yang sudah kami berikan struktur teksnya.
Contoh teks penjelasan terjadinya tsunami :

Tsunami

1. Pernyataan Umum

Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”. Sedangkan, ilmuwan mengartikannya sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa (seismic sea waves).

Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktvitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.

2. Daerah penjelasan (isi) :

Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.

Kecepatan gelombang tsunami lebih besar dari gelombang normal pada umumnya, yakni dapat melaju hingga 700 Km/Jam, hampir setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi gelombang justru semakin bertambah. Tinggi gelombang tsunami umumnya 50 sampai 100 meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu, ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi juga oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.

3. Simpulan/Penutup (enterpretasi) :

Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.

Contoh teks eksplanasi tsunami singkat diatas merupakan salah satu dari ratusan teks eksplanasi yang bisa kalian temukan dan tentu sudah kami berikan bagian tiap strukturnya biar kalian lebih jelas lagi.
Jika masih ada yang ingin ditanyakan atau request mengenai contoh teks eksplanasi lainnya silahkan temen-temen berkomentar di cerdika.com ya!

Arli Fauzi

Mahasiswa yang aktif dengan kepanitian dan pandai dalam public speaking

3 pemikiran pada “Contoh Teks Eksplanasi Tsunami”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023