Pernah dengar istilah politik dumping? Ingin tau, apa sih itu politik dumping?
Yuk simak pembahasan lengkapnya berikut ini, mulai dari pengertian hingga jenis-jenis dari politik dumping.
Apa Itu Politik Dumping?
Politik dumping adalah
Kebijakan yang digunakan untuk menjual produk ke luar negeri dengan harga yang lebih murah.
Sebenarnya politik ini adalah strategi pemasaran yang dipakai dalam perdagangan antar negara.
Meski dinilai tidak adil, praktek politik ini banyak terjadi dan menyingkirkan produsen dalam negeri karena memiliki harga lebih murah.
Politik ini juga tidak dilarang selama tidak menghalangi perkembangan industri dalam negeri yang memproduksi barang yang sama.
Untuk menghindari praktek politik tidak sehat ini pemerintah memberlakukan beberapa peraturan terkait perdagangan impor ekspor.
Namun pengekpor selalu memiliki cara agar produknya menjadi andalan dibanding produk lain.
Tujuan Politik Dumping
Tujuan dumping politik adalah
Untuk menguasai pasar luar negeri sehingga tidak memiliki persaingan.
Persaingan dapat menyebabkan penurunan penjualan sehingga menurunkan keuntungan.
Menguasai pasar luar negeri juga sangat menguntungkan dari segi politik. Selain itu dapat membuka peluang investasi baru karena telah terpercaya.
Politik ini digunakan untuk mencapai target pemasaran yang besar sehingga keuntungan yang dihasilkan banyak.
Dalam setiap sistem pemasaran apalagi kelas internasional tentunya target penjualannya sangat besar.
Untuk memenuhi target tersebut tentunya strategi pemasaran yang tepat dilakukan, meski harus menggunakan dumping politik.
Produsen juga menjual produk yang mungkin tidak begitu laku dinegara asalnya.
Barang yang tidak begitu laku dijual dengan harga murah di negara lain agar tidak terjadi penumpukan dan merugikan produksi.
Setidaknya penjualan dapat menutupi biaya produksi barang yang telah terlanjur di produksi namun tidak begitu laku di pasaran dalam negerinya.
Jenis Politik Dumping Secara Umum
1. Sporadic Dumping
Dumping ini memiliki tujuan
Mencegah penumpukan barang didalam negeri pada pasar domestik.
Penumpukan ini dapat terjadi karena kelebihan produksi sehingga barang dijual secara cepat dengan harga murah.
Pihak produksi lebih memilih menjual barang dengan harga murah agar barang tetap menghasilkan uang daripada tidak terjual sama sekali.
Metode ini menyebabkan kerugian bagi produsen barang yang sama dalam suatu negara.
Produsen asli menjual barang dengan harga standar digempur produk ekspor dengan harga murah.
Namun tentunya menguntungkan untuk satu produsen karena bisa menjual kelebihan produknya di pasar luar negeri.
2. Persistent Dumping
Dumping ini disebut juga dengan diskriminasi harga internasional. Politik dumping ini dapat dijalankan dalam waktu lama karena terdapat perbedaan harga yang besar antara negara pengimpor dengan eksportir.
Produk yang dijual didalam negeri dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan saat dijual ke luar negeri.
Dumping ini dapat dilakukan jika dalam suatu negara tidak memiliki saingan dan produk yang sama.
Contohnya negara Jepang yang menjual produk elektronik mahal didalam negerinya.
Tapi rasanya tidak perlu khawatir karena masyarakat Jepang sangat cinta produk dalam negeri, jadi tetap saja produk elektroniknya habis terjual.
3. Predatory Dumping
Sesuai namanya dumping satu ini digunakan untuk menyingkirkan para pesaingnya.
Dengan demikian pelaku damping ini dapat memonopoli penjualan. Contohnya dengan menurunkan harga produk sehingga memaksa saingannya turut menurunkan harga hingga bangkrut.
Selanjutnya menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dalam jangka waktu yang lama.
Predatory dumping cukup berbahaya karena merebut pangsa pasar dalam negeri dengan rencana yang di sengaja.
Dalam jangka panjang predator ini juga akan merugikan konsumen karena terus menaikkan harga.
Sementara konsumen tetap harus membeli karena tidak memiliki produsen lain yang menjual barang yang sama.
Jenis Politik Dumping Menurut Robert Willig
1. Market Expansion Dumping
Negara pengeksor mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan mark-up yang lebih rendah.
Hal ini karena harga elsatititas permintaan tinggi selama harga yang ditawarkan rendah di pasaran.
2. Cyclical Dumping
Dumping ini terjadi akibat biaya marginal yang tidak jelas atau rendah. Biaya yang rendah bisa disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi yang terpisah dengan pembuatan produk tersebut.
3. State Trading Dumping
Dumping ini menonjolkan akuisisi moneternya. Namun hal ini disebabkan hampir sama seperti dumping politik pemasaran lainnya.
4. Stategic Dumping
Politik dumping ini menggunakan strategi untuk merugikan saingan yang berasal dari negara pengimpor.
Misalnya dengan melakukan pemotongan harga ekspor dan pembatasan penjualan produk yang sama dalam negara pengekspor.
Contoh Politik Dumping di Indonesia
Dumping politik banyak dilakukan negara-negara yang menjual produknya ke Indonesia, seperti negara Jepang, Cina, Singapura dan lainnya.
Negara Cina sangat banyak menjual produknya ke negara ini karena permintaan yang memang sangat meningkat.
Contoh produk yang dijual menggunakan metode ini adalah handphone xiaomi.
Cina menjual handphone merek xiaomi ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dibandingkan di negara asalnya.
Hal ini tidak banyak memukul mundur produk lainnya seperti samsung, oppo, nokia dan lainnya.
Xiaomi menjadi handphone yang banyak di gemari karena memiliki harga murah dengan spesifikasi tidak kalah dibanding merek lainnya.
Jepang menguasai pasar elektronik di Indonesia. Namun tahukah kamu bahwa barang elektonik memiliki harga yang mahal di negara Jepang.
Hal ini dilakukan untuk menguasai pasar luar negeri, mencegah penumpukan barang akibat produksi berlebihan dan mencapai target pemasaran.
Karena hal itu, masyarakat Indonesia sangat menyukai produk elektonik yang berasal dari Jepang.
Tidak hanya negara luar saja yang menerapkan politik dumping dalam proses impor.
Indonesia juga pernah terkena isu dumping politik di Australia tentang lembaran kaca bening.
Word Trade Organization (WTO) adalah badan internasional yang menyelesaikan jika ada masalah dumping antar negara.
Dilihat dari tujuan politik dumping sangat baik dalam dalam meningkatkan ekonomi negara dan sangat menguntungkan dari segi politik, sebaiknya untuk memperlancar kegiatan ekspor agar barang dapat diterima dengan baik di luar negeri hendaknya negara tersebut terus melakukan perubahan dan inovasi baru terhadap barang yang akan diekspor tersebut. Serta poin kedua jenis politik dumping secara umum hendaknya masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri sehingga akan berdampak baik terhadap ekonomi negara itu sendiri..