Pernah mendengar kata iklim?
Lalu apasi iklim itu?
Dari pada panasaran yuk kita simak artikel ini sampai selesai.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu taun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas.
Untuk lebih memperjelas mengenai pengertian iklim, berikut sudah kami rangkumkan beberapa pengertian menurut para ahli.
Pengertian Iklim Menurut Para Ahli
1. Gibbs (1978)
Iklim adalah suatu peluang statistik dalam berbagai keadaan atmosfer, antara lain yaitu suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi pada suatu daerah selama dalam jangka waktu yang panjang.
2. Glenn T. Trewartha (1980)
Iklim adalah suatu konsep abstrak yang menyatakan suatu kebiasaan cuaca dan juga sebuah unsur-unsur atmosfer pada sebuah daerah selama jangka waktu yang lama.
3. World Climate Conference (1979)
Iklim adalah suatu Sintesis kejadian suatu cuaca selama jangka waktu yang lama atau panjang, yang secara statistik cukup untuk digunakan sebagai menunjukkan suatu nilai statistik yang berbeda dengan sebuah keadaan disetiap saatnya.
Unsur-Unsur Iklim
1. Suhu Udara
Suhu udara merupakan suatu keadaan panas atau dinginnya udara disuatu wilayah.
Taukah kamu jika suhu udara tertinggi di muka bumi terjadi di daerah tropis (sekitar ekuator) dan akan semakin dingin ketika semakin mendekati kutub.
2. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan berat suatu massa udara pada suatu wilayah tertentu.
Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu.
Tekanan udara akan semakin rendah jika suatu wilayah berada semakin tinggi dari permukaan laut.
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dan dapat dirasakan keberadaannya. Tiupan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara.
Biasanya angin akan bertiup dari tempat yang memiliki tekanan udara lebih tinggi menuju ke yang lebih rendah.
4. Kelembaban Udara
Kelembaban udara merupakan kandungan uap air dalam udara. Uap air berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi.
Tingginya kadungan uap air di udara dipengaruhi oleh suhu udara. Semakain tinggi suhu udara di suatu daerah, maka semakin tinggi juga kelembaban udara di daerah tersebut.
5. Curah Hujan
Hujan merupakan peristiwa jatuhnya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer menuju ke permukaan bumi.
6. Awan
Awan merupakan kumpulan titik-titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.
Klasifikasi Iklim
Iklim yang terjadi di muka bumi disebabkan oleh adanya rotasi dan revolusi bumi. Beberapa macam iklim antara lain:
1. Iklim Matahari
Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada intensitas sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi lima iklim yaitu:
- Daerah Iklim Tropis: 0° – 23,5° LU/LS
- Daerah Iklim Subtropis: 23,5° – 40° LU/LS
- Daerah Iklim Sedang: 40° – 66,5° LU/LS
- Daerah Iklim Dingin: 66,5° – 90° LU/LS
2. Iklim Koppen
Koppen mengklasifikasikan iklim berdasarkan data temperatur udara dan endapan yang dihubungkan dengan kelompok-kelompok tanaman.
Iklim Koppen merupakan iklim yang paling sering digunakan oleh masyakarat umum, berikut klasifikasi iklim menurut Koppen:
- Iklim A
Iklim A atau bisa disebut dengan iklim hujan tropis (Tropical Climate) merupakan iklim yang temperatur bulan terdinginnya tidak kurang dari 18° C, dan memiliki curah hujan yang tinggi.
- Iklim B
Iklim B atau iklim kering/gurun (Dry Climate) merupakan iklim yang memiliki curah hujan rendah yaitu 25,5 mm/ tahun. Biasanya iklim ini terjadi di daerah gurun atau semiarid (steppa). Tingkat pengupana pada iklim ini juga sangat tinggi.
- Iklim C
Iklim C atau iklim sedang (Warm Temperate Climate) merupakan iklim yang temperatur bulan terdinginnya antara 18° C sampai –3° C.
- Iklim D
Iklim Da atau iklim salju/mikrothermal (Snow Climate) merupakan iklim yang memiliki suhu rata-rata terpanas lebih dari 10° C, sedangkan suhu rata- rata bulan terdingin –3° C.
- Iklim E
Iklim E atau iklim kutub (Ice Climate) merupakan iklim yang terajdi pada daerah Arctic dan Antartika. Suhu pada iklim ini tidak lebih dari 10° C.
Nah selain itu Koppen juga mengklasifikasikan iklim lebih dalam lagi, berikut adalah penjelasannya:
- Af: Iklim hujan tropik.
- Aw: Iklim sabana tropik.
- Bs: Iklim stepa.
- Bw: Iklim gurun.
- Cf: Iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering.
- Cw: Iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering.
- Cs: Iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering.
- Df: Iklim hujan salju tanpa musim kering.
- Dw: Iklim hujan salju dengan musim dingin yang kering
- Et: Iklim tundra.
- Ef: Iklim salju.
3. Iklim Schmidt-Fergusson
Iklim menurut Schmidt-Fergusson adalah penggolongan wilayah yang didasarkan pada perhitungan jumlah bulan terkering dan bulan terbasah kemudian keduanya di rata-rata.
Untuk menentukkan bulan basah dan bulan kering, Schmidt-Fergusson menggunakan metode Mohr. Menurut metode ini suatu bulan dikatakan:
- bulan kering, jika curah hujannya kurang dari 60 mm,
- bulan basah, jika curah hujannya lebih dari 100 mm, dan
- bulan lembab, jika curah hujannya antara 60-100 mm.
Penentuan iklim Schmidt-Fergusson bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Q= Rata-Rata Bulan Kering : Rata-Rata Bulan Basah x 100%
Menurut Schmidt-Fergusson, jika nilai Q semakin besar, maka iklimnya semakin kering, sedangkan semakin kecil nilai Q maka iklim tersebut semakin basah.
Untuk mempermudah dalam pembagian iklim, Schmidt-Fergusson juga membuat urutan, perhatikan tabel di bawah ini.
Tipe Iklim | Besarnya Nilai |
Tipe Iklim A | 0<Q<14,3 |
Tipe Iklim B | 14,3<Q<33,3 |
Tipe Iklim C | 33,3<Q<60 |
Tipe Iklim D | 60<Q<100 |
Tipe Iklim E | 100<Q<167 |
Tipe Iklim F | 167<Q<300 |
Tipe Iklim G | 300<Q<700 |
Tipe Iklim H | 700<Q |
4. Iklim Menurut Oldman
Menurut Oldman, iklim di dasarkan hanya kepada curah hujan saja. Bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut dihubungkan pada pertanian untuk daerah-daerah tertentu.
Oleh sebab itu, penggolongan iklim jenis ini biasa dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification).
Menurut Oldman, bulan basah bisa didefinisikan sebagai bulan yang memiliki curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. Sedangkan bulan lembab memiliki curah hujan antara 100-200 mm, dan bulan kering jika curah hujannya kurang dari 100 mm.
Berikut adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman:
- Iklim A: Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
- Iklim B: Jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan.
- Iklim C: Jika terdapar 5-6 bulan basah berurutan.
- Iklim D: Jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan.
- Iklim E: Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
5. Iklim F. Junghuhn
Junghuhn mengklasifikasikan iklim di pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuhan-tumbuhan.
Berikut adalah klasifikasi iklim F. Junghuhn
- Daerah Panas/Tropis
Tinggi tempat: 0–600 m di atas permukaan laut.
Suhu: 22° C–26,3° C.
Tanaman: padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa. - Daerah Sedang
Tinggi tempat: 600 m–1500 m di atas permukaan laut.
Suhu: 17,1° C–22° C
Tanaman: padi, tembakau, teh, kopi, kina, sayur-sayuran - Daerah Sejuk
Tinggi tempat: 1500–2500 m di atas permukaan laut.
Suhu: 11,1° C–17,1° C
Tanaman: kopi, teh, kina, sayur-sayuran. - Daerah Dingin
Tinggi tempat: ebih dari 2500 m di atas permukaan laut.
Suhu: 6,2° C–11,1° C
Tanaman: TIdak ada tanaman budidaya.
Nah, demikian adalah pembahsaan mengenai pengertian Iklim dan Jenis-Jenisnya, semoga informasi di atas membantu kamu dalam mempelajari materi ini.
Daftar Pustaka
Anjayani,Eni.2009.Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA.Jakarta:PT. Cempaka Putih.
Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya.