Ada banyak sekali peristiwa didunia ini disampaikan melalui berita, berita disiarkan melalui media cetak, lisan, atau diunggah di situs online.
Tapi, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Teks Berita itu?
Teks berita yaitu berisi tentang segala peristiwa dan informasi yang terjadi di dunia, baik aktual ataupun udah lama terjadi.
Ada fakta dan punya unsur penting yaitu 5W+1H ( what,when,where,why, who dan how).
Topik tentang berita yang disampaikan juga sangat luas, berhubung kebanyakan dari kita masih anak sekolah.
Jadi, kami memberikan beberapa contoh teks berita tentang pendidikan secara singkat. Penasaran? Yuk langsung simak!
1. 62 Juta Anak Perempuan Tidak Sekolah
Pendidikan merupakan dasar buat menjadikan kehidupan kita yang lebih baik dan benar.
Tapi faktanya, gak semua orang bisa memperoleh pendidikan yang layak dan ada sekitar 62 juta anak perempuan di dunia gak bersekolah.
Demi mewujudkan anak-anak perempuan bisa bersekolah, sebuah kampanye Internasional yang digagas oleh Michelle Obama.
“Saat ada 62 juta anak perempuan di dunia gak bersekolah, itu adalah hal yang tragis karena membuang potensi sosial.”
Ini jadi tantangan serius ke depannya mulai dari kesehatan masyarakat, hambatan perekonomian nasional dan kesejahteraan global, sampai ancaman keamanan global di seluruh dunia,” tulis Michelle Obama dalam artikel di The Wall Street Journal dikutip Selasa (6/10/2015).
Dalam tulisannya, Michelle mengungkapkan kalo melalui pendidikan bisa membuat anak perempuan gak menikah dini.
Hal ini membuat tingkat kematian ibu lebih rendah. Lalu, anak perempuan yang mampu mengenyam pendidikan, mampu meningkatkan ekonomi negara tersebut.
“Pendidikan juga bisa jadi alat ampuh buat perempuan melawan ekstremisme dan kekerasan,” Tulis Michelle Obama.
2. 1.302 Anak di Sampang Putus Sekolah
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sampang, sampai 2015 tercatat 1.302 anak di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur putus sekolah.
“Jumlah angka putus sekolah ini dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat SD-SMA dan yang sederajat,” kata Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan Sampang Arief Budiansor di Sampang, Kamis (10/12/2015) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, mayoritas anak putus sekolah berasal dari tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Tercatat sebanyak 657 siswa putus sekolah pada tingkat itu.
Sedangkan, di tingkat SMP/MTs ada 500 siswa yang gak bisa melanjutkan sekolah.
Sisanya, ada di tingkat SMA/SMK dan MA sebanyak 145 siswa.
Dia menjelaskan, sebagian besar anak putus sekolah bukan karena biaya pendidikan yang mahal.
Ada faktor lain yang lebih menonjol di kabupaten ini, seperti menikah di usia dini.
Ada juga yang memilih buat merantau. Mereka mengikuti orang tuanya di luar Madura, seperti Kalimantan, Jakarta atau ke Surabaya.
Bahkan, ada juga yang ikut orangtuanya bekerja di luar negeri sebagai TKI.
Umumnya, siswa yang putus sekolah itu berasal dari wilayah pedesaan dan lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan yayasan atau pesantren.
“Kalo di wilayah kota, hampir gak ada anak putus sekolah. Kalo ada, karena faktor ekonomi. Tapi itu dulu, sekarang kan udah ada dana BOS,” ujar Budiansor.
Buat menekan banyaknya pelajar yang putus sekolah, Disdik Sampang berupaya mendirikan sekolah unit baru di masing-masing kecamatan.
Pemkab (Pemerintahan Kabupaten) juga udah mengaktifkan program pendidikan kejar paket.
Selain itu, Disdik terus memberikan pemahaman pada orangtua siswa akan pentingnya menuntaskan pendidikan. Ini adalah bekal hidup setelah bermasyarakat.
Berdasarkan data BPS pada 2013, rata-rata nasional angka putus sekolah usia 7-12 tahun mencapai 0,67 persen atau 182.773 anak, usia 13-15 tahun sebanyak 2,21 persen atau 209.976 anak, dan usia 16-18 tahun mencapai 3,14 persen atau 223.676 anak.
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan anak putus sekolah terbanyak, yaitu mencapai 35.546 anak.
Sedangkan, kabupaten/kota terbanyak anak putus sekolah yaitu di Kabupaten Sampang.
3. Beasiswa BUMN Peduli Pendidikan
Beasiswa BUMN diserahkan oleh Direktur Keuangan PT. Angkasa Pura III, Dr. Laurensius Manurung, pada 27 mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Beasiswa BUMN peduli pendidikan diserahkan secara simbolis pada mahasiswa dengan disaksikan oleh Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., di Ruang Sidang I Kantor Pusat UGM.
Drs. Haryanto, M.Si., Direktur Kemahasiswaan UGM, menyampaikan terima kasih pada BUMN peduli yang udah memberikan bantuan dana beasiswa pada mahasiswa UGM, Sabtu (3/12).
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan bisa membantu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Di samping menerima beasiswa BUMN Peduli Pendidikan, UGM juga udah mengelola sekitar 60 macam beasiswa yang berasal dari 50 sumber beasiswa.
Total beasiswa yang dikelola oleh UGM yaitu sebesar Rp 30 miliar dengan diberikan pada 9.000 mahasiswa setiap tahunnya.
Dalam kesempatan itu, Haryanto juga berpesan pada mahasiswa penerima beasiswa buat terus bisa meningkatkan prestasinya.
“Buat para mahasiswa penerima beasiswa, saya berharap kalian lebih bisa berprestasi karena pendidikan yaitu sebuah investasi masa depan,” katanya.
4. Microsoft Dorong Pemanfaatan Teknologi Bagi Pendidik di Indonesia
Perkembangan teknologi saat ini gak bisa dipungkiri lagi karena udah menyentuh banyak bidang, termasuk di Pendidikan.
Sistem pendidikan berbasis teknologi sejalan dengan pengembangan generasi muda yang emang udah tahu tentang teknologi.
Generasi itu disebut sebagai “Digital Natives”, itu jelas jadi tantangan tersendiri buat para pendidik.
Makanya, Microsoft berkomitmen buat membantu para guru memanfaatkan teknologi dengan program Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE).
Melalui program ini, Microsoft mengajak para guru buat saling berbagi pengetahuan dan sebagai forum bertemunya guru di seluruh dunia.
“Salah satu fokus Microsoft di Indonesia adalah bidang pendidikan. Makanya, program ini jadi sarana gimana guru bisa berkolaborasi dan berinovasi dengan teknologi,” ujar Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia, saat Konferensi Pers Guru Inovatif, Guru Inspiratif Microsoft Indonesia di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Gak cuma itu, Sonja juga menuturkan program ini bisa jadi sarana buat guru menemukan alat yang tepat buat mendukung pembelajaran.
Hal tersebut, sangat penting agar guru bisa memaksimalkan alat yang dipakai.
“Menyarankan guru buat memakai alat yang tepat yaitu hal yang paling penting.”
Dengan begitu, para guru bisa memanfaatkan alat secara tepat buat mendukung pembelajaran yang lebih baik,” ujar Sonja mengakhiri pembicarannya.
5. BNPB dan Kemendikbud Susun Modul Pendidikan Kebencanaan
Menurut Muhadjir Effendi, Menteri Pendidikan menyebutkan kalo “Udah ada modul pendidikan kebencanaan yang selesai disusun.
Modul itu diharapkan bisa di terapkan ke pendidikan dasar dan menengah dalam waktu dekat ini.
Modul disusun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Modul itu dimasukkan kedalam program penguatan pendidikan karakter, bukan dimasukkan dalam mata pelajaran.
Modul ini juga disusun buat pendidikan antikorupsi yang disusun bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, ada juga modul radikalisme yang melibatkan Badan Penanggulangan Pencegahan Terorisme (BPPT).
“Dirjend Dikdasmen sekarang tinggal merancang tema atau judul apa yang tepat buat modul itu. Di luar negeri namanya liberal art, kalau di Indonesia ya menyesuaikan,” ucap Muhadjir Effendi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memandang perlu memasukkan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan.
Pernyataan itu diunggah dalam akun instagram milik beliau, beberapa saat setelah bencana tsunami selat Sunda.
6. Soal UN Bocor, Akankah Ujian Akan Diulang?
Seluruh siswa SMP di Indonesia pada Rabu, 22 Mei 2015 akan melaksanakan Ujian Nasional secara serempak di seluruh wilayah.
Tapi, pelaksanaan itu ternodai dengan adanya kebocoran soal UN buat tingkat SMP.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan, mengungkapkan dia dan timnya sedang menyelidiki pelaku pembocor soal.
Pelaku pembocoran soal akan dikenakan hukuman sesuai pasal hukuman yang berlaku.
Pelaksanaan beberapa verifikasi oleh PUSPENDIK menghasilkan penemuan unggahan sebanyak 30 buket soal ke internet yang illegal dari 11.735 buket.
Adanya laporan, Menteri Pendidikan bersama Menteri Komunikasi dan Informasi segera melakukan koordinasi buat melakukan pemblokiran terhadap tautan yang ada di Google berisi konten illegal itu.
Google juga turut dilibatkan dalam proses pemblokiran itu, supaya blokasi bisa berjalan maksimal.
Adanya kebocoran soal, tentu turut menyeret sederet oknum pihak-pihak percetakan negara yang punya tugas buat mencetak soal-soal UN yang akan diujikan ke siswa.
Berbagai upaya dilakukan, termasuk menggeledah secara internal pihak percetakan buat mengungkap siapa dalang dari peristiwa kebocoran soal UN itu.
Adanya kebocoran soal itu, membuat Menteri Pendidikan masih memikirkan tentang pelaksanaan ujian ulang.
Tapi, banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan seperti besarnya biaya buat melakukan percetakan soal UN jadi faktor yang gak memungkinkan pelaksanaan ulang UN.
7. Klarifikasi Menteri Pendidikan Tentang Penghapusan UN
Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan klarifikasi tentang penghapusan UN pada 2021.
Nadiem mengatakan dengan tegas kalo UN bukan dihapuskan, tapi lebih tepat dikatakan sebagai diganti jadi sitem asesmen kompetensi.
Dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (12/12/2019) Nadiem mengungkapan kalo:
“Berita tentang penghapusan UN yaitu headline media agar banyak di klik masyarakat buat meningkatkan pembaca.
Sistem asesmen kompetensi juga melibatkan survei karakter yang menggantikan UN yang selama ini menuai banyak kontroversi dalam pelaksanaannya.
Asesmen kompetensi dan survei karakter dinilai bisa menyederhanakan UN.
Bahkan, Nadiem juga menegaskan kalo kata menghapus kurang tepat, lebih tepatnya penggantian sistem UN.
Nadiem memaparkan beberapa poin yang dihapus dari UN yaitu format yang ada seperti sekarang, yaitu format mata pelajaran yang kelengkapan silabus pada kurikulum.
Format itu punya kemiripan dengan PISA yang didalamnya mencakup literasi, numerasi, dan survei karakter.
Menurut Nadiem, ada 3 alasan perlunya sistem Ujian Nasional digantikan.
“Pertama, UN cuma mengandalkan hafalan siswa, jadi paham atau tidaknya dikesampingkan, sedangkan pelajaran yang diterima siswa sangat padat.”
“Kedua, adanya UN membuat stres gak cuma buat siswa, tapi juga guru dan orang tua karena penentu nilai kelulusan adalah UN.”
“Ketiga, pelaksanaan Ujian Nasional kurang bisa mengukur kemampuan kognitif siswa.”
Terkait dengan adanya wacana penggantian UN tersebut, dalam sambutannya didepan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia, Rabu (11/12/2019) Muhadjir Effendy selaku mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menyatakan setuju.
Menurutnya, keberadaan Ujian Nasional juga merupakan akibat adanya pembaharuan.
Itulah beberapa contoh teks berita tentang Pendidikan yang bisa kamu ketahui dan pelajari.
Semoga pembahasan diatas mudah dipahami, dan bermanfaat buat sobat cerdika 😀