Alat Musik Ritmis

ranggaku 25 Juni 2023

Di Indonesia, ada banyak sekali contoh alat musik ritmis tradisional, lho.

Selain itu, jenisnya juga beragam tergantung dari daerah asal musik ritmis tradisional tersebut.

Alat-alat musik ritmis ini, berkembang melalui musik daerah dan kebudayaan lagu, sampai akhirnya jadi tren jenis musik baru.

Ingin tahu? Apa aja, contoh alat musik ritmis tradisional di Indonesia ini? Yuk, simak langsung ulasannya!


 

 

Pengertian Alat Musik Ritmis

Pengertian Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah salah satu alat musik yang tidak akan bisa membunyikan beberapa nada tertentu.

Alat musik ritmis mempunyai bentuk dan carea memainkan yang berbeda-beda.

Alat musik ritmis cuma akan dijadikan sebagai salah satu pengiring irama yang akan berguna buat mengatur tempo lagu pada sebuah musik.

Nada yang dihasilkan bukan sebuah nada yang tetap, sesuai dengan nama ritmis yang dimilikinya.

Alat tersebut, cuma sekedar alat yang digunakan buat mengiringi sebuah lagu.

Bahkan, beberapa pendapat mengatakan kalo alat musik ritmis ini emang tidak memiliki nada.

Baca juga : Contoh Alat Musik Harmonis

Selain itu, alat ini digunakan juga buat mengatur beberapa irama lagu,ada beberapa cara buat memainkan alat musik ritmis yaitu dengan dipukul atau dikocok.

Setiap alat musik ritmis memiliki fungsi yang sama, tapi memiliki bunyi yang berbeda begitu juga cara memainkannya.


 

 

Fungsi Alat Musik Ritmis

Fungsi Alat Musik Ritmis

Berikut ini, ada beberapa fungsi alat musik ritmis yang selain buat menyempurnakan harmoni dalam sebuah lagu, yaitu:

1. Koreografi

Alat musik ritmis bisa membantu mengayur tempo. Itulah mengapa, biasanya sebelum masuk dalam sebuah koreografi, akan diiringi oleh alat musik ritmis.

Jadi, akan masuk sesuai dengan tempo yang tepat. Tentunya hal ini juga sebagai pertanda dari satu gerakan ke gerakan lainnya.

 

2. Harmonisasi

Biasanya, dalam sebuah pertunjukan musik orkestra akan membutuhkan alat musik ritmis buat memadukan beragam unsur alat musik didalamnya.

Makanya, alat musik ritmis ini memiliki peranan penting dalam pertunjukan musik orkestra ini.

 

3. Mengatur Tempo

Fungsi alat musik ritmis yaitu buat mengatur sebuah tempo, baik tempo dalam lagu ataupun tarian.

Alat musik ritmis sebagai pengatur tempo memiliki peran penting saat proses mencipta lagu atau saat memainkannya.

 

4. Pengiring Lagu

Alat musik ritmis akan membuat lagu lebih hidup saat lagu dimainkan.

 

5. Penyempurna Instrumen

Alat musik ritmis juga memiliki fungsi sebagai penyempurna dari instrumen lainnya, seperti didalam pertunjukan orkestra.


 

 

Contoh Alat Musik Ritmis

Dibawah ini, ada beberapa contoh dari alat musik ritmis, diantaranya yaitu:

1. Kendhang

Kendhang

Gendang (Kendang/Kendhang) yaitu jenis alat musik ritmis asli Indonesia yang paling terkenal.

Alat musik ini terbuat dari kayu yang dilubangi pada bagian tengah. Lalu, bagian tersebut ditutup dengan kulit hewan.

Alat musik ritmis tradisional ini, sampai sekarang masih ramai digunakan, terutama pada acara budaya Jawa dan Bali buat mengiringi lagu tradisional.

Cara memainkan alat musik gendang biasanya dipukul dengan tangan. Tapi, beberapa orang juga memainkan gendang menggunakan alat.

 

2. Drum

Drum

Drum merupakan jenis alat musik ritmis yang populer dikalangan anak muda.

Biasanya, alat musik Drum terbuat dari kulit atau plastik khusus.

Alat musik Drum ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik khusus.

 

3. Tifa

Tifa

Tifa termasuk salah satu contoh alat musik ritmis tradisional Indonesia bagian Timur, khususnya di Maluku dan Papua.

Alat musik Tifa ini, berbentuk menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang dilubangi tengahnya.

Ada beberapa macam alat musik Tifa, yaitu seperti:

  • Tifa Jekir
  • Tifa Dasar
  • Tifa Potong
  • Tifa Jekir Potong
  • Tifa Bas

Cara memainkan Tifa ini, seperti alat musik Kendhang yaitu dengan cara dipukul.

Alat musik Tifa terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi.

Biasanya, bagian penutup Tifa ini memakai kulit rusa yang udah dikeringkan buat menghasilkan suara bagus dan indah.

Bentuknya juga biasanya dibuat dengan ukiran. Tiap suku di Maluku dan Papua memiliki Tifa dengan ciri khasnya masing-masing.

 

4. Rebana

Rebana

Rebana merupakan gendang berbentuk bundar dan pipih, alat musik khas dari Suku Melayu.

Bentuk rebana seperti lingkaran, terbuat dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisinya berlapiskan kulit hewan.

Alat musik ritmis Rebana ini, cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul.

Kesenian di Indonesia Malaysia, Brunei, dan Singapura sering memakai alat musik rebana bersama gambus buat mengiringi tarian Zapin Melayu. 

Selain itu, rebana juga dipakai buat melantunkan kasidah dan hadroh, serta tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional.

 

5. Tamborine

Tamborine

Tamborin adalah alat musik ritmis tradisional yang bisa menghasilkan 2 bunyi sekaligus saat dimainkan.

Bunyi pertama, berupa suara gemerincing yang berasal dari tumbukan logam pada bagian sisi.

Sedangkan, pada bunyi kedua berupa suara tabuhan yang berasal dari bagian membrannya.

Alat musik ini, diketahui berasal dari Eropa, tapi di beberapa belahan dunia lain alat musik serupa juga banyak ditemukan.

 

6. Triangle

Triangle

Triangle adalah alat musik berbentuk segitiga, terbuat dari logam dan dapat mengeluarkan bunyi tinggi sampai nyaring.

Cara memainkan Triangle ini, biasanya dipukul dengan tongkat kecil khusus yang terbuat dari logam juga.

Sejak abad ke-18, alat musik Triangle udah ada dan menjadi bagian dari kejayaan musik klasik pada abad itu.

Sampai sekarang ini, alat musik ritmis Triangle masih eksis dalam pertunjukan musik.

 

7. Kastanyet

Kastanyet

Kastanyet merupakan salah satu alat musik ritmis yang terdiri dari sepasang kepingan kayu keras cekung atau gading.

Cara memainkan alat musik Kastanyet yaitu dengan meletakannya di tangan kiri, lalu tangan kanan menepuk tangan kiri yang memegang kastanyet.

Alat musik ritmis Kastanyet ini, biasa dipakai untuk istrumen pekusi, sepasang tongkat kayu silinder yang di klik bersama-sama untuk membuat suara bernada tinggi clave yang menandai dalam musik latin.

Kadang-kadang juga terbuat dari bahan sintetis. Kastanyet banyak digunakan buat mengiringi irama tari-tarian Spanyol.

 

8. Konga

Konga

Konga merupakan alat musik yang mirip dengan Kendhang, tapi bentuknya tidak menyerupai Kendhang.

Conga emang berasal dari Afrika, beberapa daerah disana sering mengenalnya dengan “Tumbadora”.

Teknik memainkan alat musik Konga yaitu dengan cara dipukul menggunakan kedua tangan tanpa alat bantu.

Konga memiliki keunikan tersendiri dari bentuknya. Alat musik ritmis tradisional yang satu ini terbuat dari kayu dan kulit.

Kulit hewan digunakan untuk melapisi permukaan yang menghasilkan bunyi.

 

9. Marakas

Marakas

Marakas merupakan salah satu yang termasuk kedalam alat musik tradisional.

Suaranya yang sermarak dan rincik dihasilkan oleh alat musik ritmis ini sangat identic dengan suasana angina laut nan segar di pantai.

Cara memainkan Marakas ini cukup dengan menggoyangkannya aja, maka udah bisa menghasilkan buni.

Bunyi yang dihasilkan dari alat musik ritmis Marakas terjadi karena ada butiran-butiran kecil yang ada didalamnya.

Marakas sendiri termasuk ke dalam jenis alat musik Perkusi Autophones dan juga Idiophones.

Jenis alat musik ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam pengiring musik Cuba, Salsa, Charangan, Rumba, dan Trova Ensemble.

 

10. Simbal Tangan

Simbal Tangan

Sambal merupakan salah satu alat musik yang udah dimainkan sejak zaman dulu.

Alat musik yang berbentuk bulat pipih ini terderi dari dua lempeng logam yang cukup keras. Ada bagian yang menonjol pada tengah-tengah sambal.

Cara memainkan Simbal Tangan yaitu dengan cara membenturkannya atau menggesekannya satu sama lain.

Biasanya, alat musik Simbal Tangan ini digunakan pada saat acara Marching Band.

Selain itu, Simbal Tangan juga bisa digunakan sebagai alat musik perkusi. Negara terkenal pembuat simbal yaitu Turki.

 

11. Timpani

Timpani

Timpani atau Kettledrum yaitu alat musik yang hampir menyerupai alat musik Drum.

Cara memainkan alat musik Timpani yaitu dengan cara dipukul dengan Mallet Timpani.

Mallet Timpani sendiri yaitu terbuat dari kayu yang mempunyai diameter kurang lebih 2 cm.

Pada ujung dari Mallet Timpani, dibalud oleh bola kapas yang terbuat dari bulu kambing atau biri-biri dari negara-negara Eropa yang sangat lembud.

Tabung Timpani sendiri terbuat dari fiber atau kuningan yang berbentuk menyerupai mangkok.

 

12. Demung

Demung

Demung merupakan salah satu instrumen gamelan yang termasuk kedalam keluarga Balungan.

Dalam satu set Gamelan, biasanya ada 2 Demung, keduanya memiliki versi Pelog dan Slendro.

Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan, dengan ukuran fisik yang lebih besar.

Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis tapi lebih lebar daripada wilahan saron, jadi nada yang dihasilkannya lebih rendah.

Tabuh Demung biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh saron.

Cara memainkannya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara demung 1 dan demung 2, menghasilkan jalinan nada yang bervariasi tapi mengikuti pola tertentu.

Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya.

Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, Demung ditabuh dengan keras dan cepat.

Pada Gendhing Gati yang bernuansa militer, demung ditabuh lambat tapi keras. Saat mengiringi lagu ditabuh pelan.

Kemudian, pada saat sedang dalam kondisi imbal, maka ditabuh cepat dan keras.

 

13. Gender

Gender

Alat musik Gender yang terdapat didalam Karawitan ada 2 jenis bentuknya, yaitu Gender Barung dan Gender Penerus.

Kedua jenis Gender tersebut dari segi ukuran dan contoh tabuhannya tidak sama.

Dari segi tabuhan Gender Penerus lebih rapat/padat (nikeli/kelipatan) dari tabuhan Gender Barung.

Dalam penyajian setiap gendingnya, Gender Penerus mengacu dari tabuhan Gender Barung mulai dari laras dan pathet (wilayah nada yang digunakan).

Sedangkan,

Dari segi bentuk gender barung lebih berukuran besar dibanding gender penerus.

Alat musik (tempat gamelan terbuat dari kayu) dan ukuran bilah dari kedua jenis Gender itu gak sama dan laras yang dipakai sama dengan gender barung, yaitu: Pelog Nem, Barang dan Slendro.

Gender dimainkan dengan cara dipukul, dengan menggunakan alat pukul yang terbuat dari kayu dan ujungnya diberi benda empuk.

 

14. Calung

Calung

Alat musik Calung terkenal seiring pengenalan para seniman Sunda kepada masyarakat luas.

Melalui media yang menjangkau lebih luas, seperti radio dan televisi.

Calung dikenal jadi bagian musik Sunda, bahkan mendorong musik kontemporer dengan disandingkan alat musik modern.

Popularitas Calung dirintis oleh para mahasiswa Departemen Kesenian Dewan Mahasiswa (Lembaga Kesenian Unpad) pada 1961. Dan, dikembangkan oleh Studi Klub Teater Bandung.

Setelahnya mendorong kemunculan nama-nama pemain Calung yang terkenal salah satunya Hendarso atau Darso yang juga sebagai penyanyi dan pencipta lagu Sunda.

Calung yang dimainkan Hendarso atau dikenal dengan Darso yaitu Calung Jinjing.

Cara menabuh Calung yaitu dengan memukul bilah atau ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) Pentatonik (da-mi-na-ti-la buat masyarakat Sunda, dan ji-ro-lu-ma-nem buat masyarakat Banyumas.

Calung dibuat dari jenis bambu khas yaitu Awi Wulung (bambu hitam), atau Awi Temen (bambu berwarna putih).

Ada dua jenis Calung, yaitu Calung Rantay (Calung Renteng, Calung Gambang, atau Calung Runtuy) dan Calung Jinjing.

 

15. Talempong

Talempong

Talempong (Cak Lempong di Malaysia) yaitu sebuah alat musik pukul tradisional khas Suku Minangkabau.

Talempong bisa terbuat dari kuningan, tapi ada juga yang terbuat dari kayu dan batu.

Sekarang ini, alat musik tradisional Talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan.

Cara memainkan alat musik Talempong yaitu di pukul pada permukaannya dengan dua buah kayu,seperti Bonang.

Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang.

Sedangkan, pada bagian atasnya ada bundaran yang menonjol berdiameter 5 sentimeter sebagai tempat buat dipukul.

Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

Biasanya, Talempong dipakai buat mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti:

  • Tari Piring
  • Tari Pasambahan
  • Tari Alang Suntiang Pangulu
  • Tari Gelombang.

Selain itu, alat musik Talempong juga dipakai buat melantunkan musik menyambut tamu istimewa.

Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan si.

Biasanya, Talempong dibawakan dengan iringan akordeon, instrumen musik sejenis organ yang didorong dan ditarik dengan kedua tangan pemainnya.

Selain akordeon, instrumen seperti saluang, gandang, serunai dan instrumen tradisional Minang lain juga umum dimainkan bersama talempong.

Di Negeri Sembilan, Malaysia, alat musik Talempong dikenali dengan nama Caklempong.

Malaysia udah didatangi oleh suku Minangkabau yang bermigrasi dari Sumatra Barat pada abad ke 15 Masehi.

Dan, menjadi satu-satunya negara bagian di Malaysia yang mengamalkan sistem Lareh Bodi Caniago.

 

16. Tuma

Tuma

Alat musik Tuma memiliki jenis bunyi atau suara Membranofon yang mana bentuknya mirip seperti gendang panjang.

Tuma terbuat dari bahan dasar kayu yang berdiameter 25 centimeter dengan panjang 1 meter sebagai rangkanya dan kulit lembu sebagai membrannya.

Cara memainkan alat musik Tuma yaitu dengan cara ditepuk dengan menggunakan telapak tangan.

Jadi, alat musik Tuma tergolong kedalam jenis alat musik Membranophon (alat musik yang menghasilkan dari getaran kulit yang dipukul).

Alat musik tradisional Tuma ini, sering dimainkan sebagai pengiring Tarian Tradisional bersama dengan jenis alat musik tradisional lainnya.


Semoga pembahasan diatas bisa membantu dan bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Jenis-Jenis Musik


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
7 Agustus 2023

Apresiasi Seni


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
7 Agustus 2023

Seni Rupa


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
6 Agustus 2023

Pengertian Seni Musik


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
6 Agustus 2023