Halo kawan, masih dalam materi mengenai Komposisi Penduduk. Sekarang kita akan melanjutkan materinya yaitu Karakteristik Penduduk dan Cara Menghitung Jumlah Penduduk.
Sebelum langsung ke topiknya, kita inget-inget dulu pengertian komposisi penduduk :
Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dalam berbagai kriteria seperti geografis, biologis,sosial, ekonomi, umur, jenis kelamin dan sebagainya.
Kalau udah inget, kita lanjut ke pembahasan yang kalian cari pertama yaitu mengenai Karakteristik Penduduk.
Karakteristik Penduduk
Dalam karakteristik penduduk, kita mengenal 3 hal yaitu :
1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu wilayah.
Gunanya buat apa? Ini bisa berguna untuk pembangunan berdasarkan gender atau jenis kelamin khususnya mengimbangkan pembangunan laki-laki dengan perempuan secara adil.
2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Di artikel sebelumnya udah kita bahas dimana penduduk muda kisaran 14 tahun kebawah belum produktif karena masih tergantung pada orang tua yang membiayai biaya hidupnya. Kemudian umur 15 tahun – 65 tahunan bisa dibilang produktif karena sudah bisa menghidupi hidupnya sendiri dan jika lebih dari 65 tahun sudah tidak dianggap produkti.
Dari data diatas bisa diketahui gambaran ekonomi tergantung pada usia produktif antara umur 15 – 64 tahun dari sisi demografi.
Jadi Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan umur 65 tahun keatas dan dibandingan dengan penduduk usia 15-64 tahun.
3. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang.
Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya, struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang.
Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan kematian bayi beberapa dekade yang lalu.
Dalam hal ini dapat diidentifikasi 3 macam bentuk piramida penduduk secara umum, yaitu:
1. Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi diwaktu-waktu yang lalu.
2. Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia dewasa dan menjadi tua lebih sedkit.
3. Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik balita, remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus diciptakan.
Jadi pertumbuhan penduduk indoneisa harus diperhatikan dengan sangat baik, agar tidak terjadi over penduduk yang nantinya akan menjadi masalah baru di Indonesia.
Cara Menghitung Jumlah Penduduk
Unutk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah atau wilayah dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu :
1. Sensus Penduduk
Sensus berasal dari bahasa latin “censere”, merupakan penaksiran harta benda seorang warga Negara dan pencatatan nama warga Negara. Sensus penduduk juga bisa dikatakan sebagai perhitungan jumlah suatu penduduk di Negara dengan cara mengumpulkan, menghitung dan menyusun data penduduk asli maupun bukan pada waktu dan wilayah tertentu.
Sensus penduduk juga dibedakan menjadi :
- Sensus de Facto : penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang berada dalam wilayah sensus ketika sensus diadakan.
- Sensus de Jure : penghitungan/pencacahan yang hanya dilakukan pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus.
2. Registrasi
Merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran. kematian dan kejadian penting yang dialami seseorang. Misal : perpindahan penduduk, pernikahan dan sebagainya, tentunya berfungsi untuk mengetahui jumlah penduduk.
3. Survei
Dengan cara ini merupakan cara tercepat untuk mengetahui jumlah penduduk, karena hanya mengambil daerah sampel saja. Namun tentu tidak akurat bukan?
Referensi : https://3rest.wordpress.com/2010/10/19/karakteristik-penduduk/
Dengan mengetahui karakteristik penduduk dan tahu cara menghitung jumlah penduduk pemerintah dapat menyusun strategi untuk pembangunan negeri ini. Temen-temen juga ikut berjuang untuk pembangunan di Indonesia dengan belajar sungguh-sungguh dan menjadi manusia yang produktif. Jangan lupa ikutin terus materi-materi ghaib lainnya dari cerdika.com
thanks kak
siap sama sama