Dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai banyak sekali tulisan, baik yang berisi informasi,pengetahuan, maupun sebuah tips cara pemakaian sesuatu.
Namun, seringkali kita hanya sekedar membaca saja tanpa tahu jenis teks apakah tulisan tersebut.
Tahukah kalian?
Dalam mempelajari bahasa dan sastra, ada beberapa teks yang memiliki isi dan kegunaan berbeda.
Untuk menambah pengetahuan, ayo kita belajar mulai dari salah satu jenis teks yaitu teks Eksposisi.
Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah sebuah teks yang memuat informasi dan pengetahuan yang dibuat secara singkat, padat dan jelas.
Struktur Teks Eksposisi
1. Tesis
tesis merupakan bagian paragraf yang berisi sudut pandang penulis terhadap masalah yang dibahas.
2. Argumentasi
argumentasi adalah alasan yang digunakan sebagai pendukung sebuah pendapat yang ada di tesis.
3. Penegasan Ulang
pendapat dari sebuah tesis yang sudah dikemukakan di awal teks/paragraf. Penegasan kembali ini, tetap disertai fakta dan bukti-bukti yang mendukung.
Ciri-ciri Teks Eksposisi
- Menggunakan bahasa yang formal
- Menggunakan teks yang jelas dan mudah dipahami
- Gaya bahasa yang digunakan bersifat persuasif
- Isi teks bersifat netral dan obyektif
- Tidak memihak dan memaksakan kehendak pada pembaca
- Bersifat fakta dan ilmiah
- Terdapat data dari sumber yang valid dan kredibel
- Menyajikan fakta sebagai alat konkritasi dan kontribusi
- Isinya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana
- Berisi penjelasan informasi dan ilmu pengetahuan.
Kaidah Kebahasaan teks eksposisi
1. Promina
Pronomina yaitu kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:
- Pronomina Persona (kata ganti orang) adalah persona tunggal.
Contohnya : Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-.
Sedangkan pesona jamak contohnya seperti: Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
- Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina penunjuk,
misalnya adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana.
Sedangkan pronomina penanya, misalnya: Apa, Mana dan Siapa.
2. Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat kita jumpai dalam teks eksposisi:
Jenis Konjungsi, yaitu :
- Konjungsi waktu: sebelum, setelah itu, kemudian sesudah, setelah, lalu
- Konjungsi gabungan: dengan serta, dan,
- Konjungsi pembatasan: asal, selain kecuali
- Konjungsi tujuan: supaya, agar, untuk
- Konjungsi persyaratan: asalkan, bilamana, apabila jika, jikalau, apabila, bila
- Konjungsi perincian: adalah, yaitu, antara lain, yakni, ialah
- Konjungsi sebab-akibat: akibat, akibatnya, sehingga, karena, sebab
- Konjungsi pertentangan: namun, melainkan, sedangkan, akan tetapi, tetapi
- Konjungsi pilihan: atau
- Konjungsi penguatan/penegasan: hanya, lagi pula, itu pun, apalagi, bahkan
- Konjungsi penjelasan: bahwa
- Konjungsi perbandingan: serupa, ibarat, bagai, seperti,
- Konjungsi penyimpulan: jadi, dengan demikian oleh sebab itu, oleh karena itu.
3. Kata Leksikal
- Nomina adalah kata yang mengacu pada benda, baik berupa benda nyata ataupun abstrak.
- Verba adalah kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang bukan sifat.
- Adjektiv adalah kata yang digunakani untuk menggambarkan sifat atau keadaan orang, benda dan binatang.
- Adverbia adalah kata yang melengkapi atau memaparkan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain sebagainya.
Jenis-jenis teks Eksposisi
1.Teks Eksposisi Definisi
Teks Eksposisi definisi adalah jenis paragraf eksposisi yang hanya menjelaskan pengertian atau definisi pada satu topik tertentu secara mendalam.
2. Teks Eksposisi Proses
Teks Eksposisi proses adalah langkah-langkah / cara-cara dalam melakukan sesuatu secara urut dari awal sampai akhir atau selesai.
3. Teks Eksposisi Ilustrasi
Teks Eksposisi ilustrasi yaitu suatu jenis paragraf yang memaparkan informasi atau pembahasan-pembahasan suatu topik dengan metode menampilkan gambaran atau penjelasan yang simpel terkait sebuah topik dengan topik yang lainnya yang memiliki persamaan baik sifat atau kemiripan dalam suatu hal tertentu.
4. Teks Eksposisi Laporan
Teks Eksposisi laporan ialah jenis dari paragraf eksposisi yang menjelaskan laporan dari suatu peristiwa atau dari suatu penelitian yang ditentukan.
5. Teks Eksposisi Perbandingan
Teks Eksposisi perbandingan adalah jenis paragraf eksposisi yang ide ataupun gagasan utamanya dikemukakan dengan cara memberikan perbandingan atau membandingkan dengan suatu hal lain yang berbeda atau sama.
6. Teks Eksposisi Pertentangan
Teks Eksposisi pertentangan ialah suatu jenis paragraf atau karangan yang memuat tentang hal pertentangan berkaitan suatu hal dengan hal yang lain.
Tujuan Teks Eksposisi
Untuk menjelaskan informasi tertentu agar dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.
Langkah Menyusun Teks Eksposisi
Berikut dibawah ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun teks eksposisi, yaitu:
1. Menentukan topik yang akan dipaparkan
Pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi yaitu menentukan tema.
Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut jadi bisa lebih menjiwai tulisan yang dibuat.
Ada juga sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai berikut ini:
- Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan bisa bersifat historis tentang gimana suatu alat bekerja, gimana suatu peristiwa terjadi, dan lainnya.
- Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
- Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
2. Menentukan tujuan eksposisi
Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kamu harus mempunyai tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman pada si pembaca.
3. Memilih data yang sesuai dengan topik atau tema
Langkah berikutnya yang harus dilakukan yaitu mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi.
Bahan tersebut bisa diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, ataupun wawancara langsung.
4. Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
5. Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis.
Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
6. Membuat simpulan
Contoh teks Eksposisi
Realita Hukum Di Indonesia
1. Tesis
Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan.
Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor.
2. Argumentasi
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa.
Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.
3. Penegasan Ulang
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau terancam hukuman selam lima tahun penjara.
Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.
Ekonomi Indonesia
1. Tesis
Ekonomi Rakyat adalah “kegiatann ekonomi rakyat banyak”. Jika dikaitkan dengan kegiatan pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatann ekonomi rakyat adalah kegiatann pertanian.
Maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi petani atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, nelayan tanpa perahu, petani tanpa tanah dan sejenisnya dan bukan peternak besar, MNC pertanian, perkebunan dan sejenisnya.
2. Argumentasi
Perspektif lain dari ekonomi rakyat ddapat pula dilihat dengann menggunakan perspektif jargon:”ekonomi darii rakyat, oleh rakyatt, dan untuk rakyat”
“Dari rakyat”, berarti kegiatan ekonomi ituu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan aksesibilitas rakyat terhadap sumber daya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumber daya untuk mendukung kegiatann produktif dan konsumtifnya.
“Oleh Rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat. Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan dengan sumberdaya (produktif dan konsumtif).
Rakyat mempunyai alternatif untuk memilih dan menentuukan sistem pemanfaatann, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi proses pemanfaatan berikutnya, dan sebagainya.
“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan ‘beneficiaries utama dari setiap kegiatan produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemanfaatan palingg utama adalah kepentingann rakyat.
3. Penegasan Ulang
Dalam hal ini butuh pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat bisa berkaitan dengan siapa saja, dalam arti bahwa kegiatan transaksi bisa dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tak ada pembatasan mengenai besaran, jenis produk, permodalan, sifat usaha dan sebagainya. Ekonomi rakyat tidak ekslusif tetapi inklusif dan terbuka.
Kendati demikian, sifat fundamental diatas telah pula menciptakann suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, norma, kesepakatan dan mekanisme transaksi, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk bisa bertahan hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakatnnya.
Setelah mempelajari seputar teks eksposisi, semoga artikel ini memberi banyak manfaat dan menambah pemahaman kita semua.